Kauman, Widodaren, Ngawi

desa di Kecamatan Widodaren, Ngawi


Kauman adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Desa ini merupakan pintu masuk Kecamatan Widodaren dari arah barat. Secara relatif, di sebelah utara berbatasan dengan Bengawan Solo, sebelah timur dengan desa Gendingan, sebelah selatan desa Banyubiru, dan sebelah barat dengan desa Pengkol, kecamatan Mantingan. Terdapat 4 dusun yang menjadi bagian Desa Kauman, yaitu Dusun Grenteng, Dusun Kauman (Babatan), Dusun Wonosari dan Dusun Paldaplang (Dirgo). Dahulu Desa Kauman dikenal sebagai desa Sumberedjo

Kauman
Peta lokasi Desa Kauman
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenNgawi
KecamatanWidodaren
Kode pos
63256
Kode Kemendagri35.21.12.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas754 ha
Jumlah penduduk5230 jiwa
Kepadatan694 jiwa/km2
Peta
PetaKoordinat: 7°23′7″S 111°12′30″E / 7.38528°S 111.20833°E / -7.38528; 111.20833

Toponimi

Toponimi Kauman erat kaitannya dengan sejarah tentang berdirinya Kadipaten Gendingan di bawah kepemimpinan Adipati Kertonegoro bersama Patih Ronggolono. Nama Kauman sendiri sudah menjadi lumrah dimana ada pusat pemerintahan di hampir seluruh Pulau Jawa, tempat dimana "kaum" atau ulama islam tinggal. Sedangkan akhiran "-an" jamak digunakan penutur bahasa jawa untuk mengidentifikasi nama tempat.

Sejarah

Belum diketahui secara pasti, kapan Desa Kauman secara resmi didirikan. Namun, dapatlah ditarik benang merah bahwa masa munculnya Kauman seiiring dengan terbentuknya Kadipaten Gendingan. Lokasi awal Kauman berada di antara Bengawan solo dengan jalan raya Solo-Madiun. Hal ini dapat diketahui dari peta topografi Belanda di abad 19-20. Selain itu, bukti yang memperkuat adalah adanya Daleman, sebuah tempat yang diyakini sebagai bekas area dalem kadipaten (tempat tinggal adipati) Gendingan. Sekarang wilayah tersebut dikenal dengan Kauman Lor. Kauman Kidul, yang berada di selatan jalan raya awalnya bernama Sumberedjo. Berdasarkan peta topografi yang diterbitkan oleh AMS di tahun 1940an. Hal menarik disini, Kauman Kidul sebagai ibukota desa, mempunyai allonim Babatan. Secara toponimi berarti area pembabatan, atau area pembukaan hutan untuk permukiman. Dalam peta yg diterbitkan pertengahan abad 19, area tersebut memang hutan. Kemudian dalam peta terbitan berikutnya sudah tergambar pemukiman dengan nama Soemberedjo. Namun sekarang nama tersebut sudah tidak ditemukan lagi di peta terbitan terbaru. Dusun yang berada di sisi paling selatan adalah Paldaplang. Namun, mempunyai allonim Dirgo dan Kanjengan. Tidak diketahui secara pasti mengenai nama Dirgo tersebut. Sedangkan Kanjengan merupakan istilah bagi tempat bagi bangsawan Jawa tinggal. Hal ini merujuk pada Kanjeng Dirgo atau lebih dikenal dengan Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.

Tokoh pendiri dan pemrakarsa Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI, Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat Sejak tahun 1934 ia memilih tinggal di Dusun Dirgo, mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes, ketika banyak warga Ngawi yang meninggal dunia karena dilanda wabah penyakit tersebut. Di tempat ini masih berdiri kokoh rumah peninggalan dia . Perabot , alat-alat rumah tangga dan benda-benda pusaka masih tersimpan dan terawat dengan baik . Lokasi ini sering menjadi tempat upacara peringatan hari lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni , utamanya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa . Begitu dekatnya Radjiman dengan Bung Karno sampai-sampai Bung Karno pun telah bertandang dua kali ke rumah tersebut.

Fasilitas

Desa Kauman cukup strategis, dan termasuk bagian dalam kawasan perkotaan Walikukun. Dimana merupakan pusat kegiatan Kabupaten Ngawi di wilayah barat.

Transportasi

Karena berada di tengah pulau Jawa, praktis transportasi air sangat jarang ditemui di desa ini. Transportasi air hanya berupa penyeberangan lokal di Bengawan Solo, biasanya lintas Grenteng-Ingasbathok. Transportasi darat menjadi penumpu kehidupan warga. jalan raya utama lintas tengah Pulau Jawa yang melintasi Desa Kauman. Jalan sepanjang hampir 2 km ini membelah Dusun Kauman menjadi dua. Jalan raya ini merupakan Ruas jalan nasional nomor 15. Karena status jalan nasional dan kelas jalan arteri primer, maka jalan ini sangat ramai. Kendaraan antar propinsi lalu lalang. Dari kendaraan berat sampai ringan. Namun, sayangnya lebar jalan kurang mendukung. Hanya terdiri dari 1 jalur jalan, tanpa pemisah lajur dan perkerasan. Sehingga total lebarnya hanya sekitar 8 meter dngan lalu lintas yang padat. Oleh sebab itu sering terjadi kecelakaan di jalan ini. Angkutan darat berupa bus AKAP berupa bus besar, jurusan Surabaya-Yogyakarta dan Surabaya-Semarang melayani selama 24 jam. Sedangkan ankutan lokal AKAP Sragen-Gendingan-Ngrambe dengan armada bus sedang melayani hanya mulai pagi sampai menjelang petang. Walaupun dilewati jalur rel kereta api Solo-Surabaya, Desa Kauman tidak mempunyai stasiun kereta api. Stasiun terdekat berada di Walikukun, ibukota Kecamatan Widodaren. Jarak dari Desa Kauman hanya 4 km. Menjadikan warga Kauman sangat mudah untuk melakukan mobilitas ke daerah lainnya. Kauman tidak mempunyai fasilitas transportasi udara. Jika ingin menggunakannya paling dekat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dan Adi Sucipto, Yogyakarta yang dapat dijangkau dengan menggunakan kereta api Madiun Jaya dari Stasiun Walikukun.

Pendidikan

Terdapat beberapa fasilitas pendidikan yang menjadikan Kauman cukup mudah mendapatkan akses pendidikan. Terutama untuk pendidikan dasar dan menengah. Jika melanjutkan ke pendidikan tinggi biasanya Kota Solo dan Yogyakarta jadi pilihan. Walaupun berbeda propinsi, akibat akses yang lebih mudah dan faktor budaya menjadikannya sebagai pilihan daripada Surabaya atau Malang yang masih satu propinsi. SMP terdekat berada di Desa Gendingan, dengan jarak 1 km. Walaupun tidak mempunyai fasilitas tersebut, cukup mudah bagi siswa untuk mengaksesnya. Sebuah SMA negeri juga didirikan di Kauman. Namun, untuk pendidikan menengah kejuruan paling dekat di pusat kecamatan. Pendidikan pra-sekolahberada di hampir semua dusun. Sedangkan pendidikan dasar hanya Dusun Wonosari yang tidak mempunyai SD. Sehingga anak-anak yang harus bersekolah harus ke Dusun Paldaplang, yang mana 3 dari 5 SD negeri di Kauman berada.

Ekonomi

Status desa yang disandang Kauman, mengindikasikan sektor agraria sebagai penopang utama kehidupan warga Kauman. Walaupun begitu fungsi urban juga dapat disandang akibat pengaruh timbal balik dengan pusat kecamatan.

Pertanian

Sebagian besar wilayah Kauman adalah areal pertanian lahan basah, dengan pengairan semi teknis. Karena tidak ada saluran irigasi yang mengairi areal persawahan. Sebagian besar petani menggunakan air tanah, yang dipompa dari sumur atau sungai untuk mengairi sawah.

 Biasanya digunakan mesin pompa diesel sebagai tenaganya. Namun pada tahun 2014, karena harga BBM naik, petani beralih menggunakan pompa listrik. Pompa tersebut menggunakan tegangan listrik dari PLN. Menjadikan area persawahan Kauman sangat unik, dimana terdapat tiang transmisi PLN tegangan menengah dan rendah terbentang di tengah area persawahan.

Pariwisata

Hampir tidak ada pesona wisata


...