Kerajaan Tanjungpura

kerajaan di Asia Tenggara
Revisi sejak 28 September 2005 03.03 oleh Xhie (bicara | kontrib)

Kerajaan Tanjungpura merupakan kerajaan tertua di propinsi Kalimantan Barat yang terletak di Kabupaten Ketapang. Kejayaan Kerajaan ini pada abad ke XIV menjadi bukti bahwa peradaban negeri “Tanah Kayung “ sudah cukup maju pada masa lampau.

Ibukota kerajaan beberapa kali mengalami perpindahan dari satu kota ke kota lainnya. Perpindahan ini karena adanya musuh atau perompak bajak laut yang dikenal juga dengan "Lanon". Konon menurut cerita bajak laut tersebut sungguh ganas, sehingga merajalela di seluruh pelosok daerah. Kerajaan Tanjungpura yang juga dikenal sebagai kerajaan besar juga menjadi incaran kerajaan lain yang bernafsu untuk menaklukannnya, oleh karena itu berpindah pindah adalah dalam rangka mempertahankan diri.

Berpindahnya ibukota kerajaan dari satu tempat ketempat lainnya dibuktikan dengan adanya situs sejarah yang bertebaran di bekas ibukota kerajaan tersebut.

Menurut Catatan Gusti Iswadi, S.sos dalam buku Pesona Tanah Kayong, Kerajaan Tanjungpura dalam prespektip sejarah disebutkan, bahwa, dari negeri baru kerajaan Tanjungpura berpindah ke Sukadana, kemudian pindah lagi Ke Sungai Matan (sekarang Kec. Simpang Hilir). Dan semasa pemerintahan Raja Muhamamad Zainudin sekitar tahun 1637 pindah lagi ke Indra Laya. Indra Laya adalah nama dari satu tempat di Sungai Puye anak Sungai Pawan Kecamatan Sandai. Kemudian pindah lagi ke Karta Pura di desa Tanah Merah Kec. Nanga Tayab, kemudian baru Ke Desa Tanjungpura sekarang (Kecamatan Muara Pawan) dan terakhir pindah lagi ke Muliakarta di Keraton Muhammad Saunan yang ada sekarang.

Bukti adanya sisa kerajaan ini dapat dilihat dengan adanya makam tua di kota-kota tersebut, yang merupakan saksi bisu sisa kerajaan Tanjungpura dahulu. Untuk memelihara peninggalan ini pemerintah Kabupaten Ketapang telah mengadakan pemugaran dan pemeliharaan di tempat peninggalan kerajaan tersebut. Tujuannya agar genarasi muda dapat mempelajari kejayaan kerajaan tanjungpura di masa lampau.

Di Kecamatan Sandai bukti adanya kerajaan Indra Laya, dengan ditemukannya makam raja yang berada di sebuah bukit di Kota Sandai. Menurut warga setempat, makam raja ini sudah sejak lama ada entah sejak kapan. Beberapa tokoh kerajaan Tanjungpura dari Indralaya ini dimakamkan disini. Memang tidak bisa diketahui secara pasti nama-namanya karena makam kuno tersebut sudah begitu tua sehingga tulisan yang ada di makam tersebut sulit dibaca. Konon ibu dari Sultan Syarif Abdurahman Alkadri raja Pontianak juga dimakamkan di tempat ini. Makam kuno peninggalan kerajaan Tanjungpura juga terdapat di sungai Muara kayong, juga di Sei Kelik kecamatan Nanga Tayab, yang diduga disebut sebagai negeri Kartapura.

Saat ini nama kerajaan tertua di Kalimantan Barat ini diabadikan sebagai nama universitas negeri di Pontianak yaitu Universitas Tanjungpura

Pranala Luar