Dalem Adipati Tanumaja Dalem Adipati Tanumaja adalah bupati Sumedang Larang tahu 1706 – 1709, setelah wafat ayahnya Pangeran Panembahan digantikan oleh putranya Raden Tanumaja dengan gelar Adipati, bupati pertama kali yang diangkat oleh V.O.C. Pengangkatannya pun disertai syarat, yaitu harus menempuh masa percobaan, kesetiaan dan ketaatan Raden Tanumadja terhadap pemerintah kompeni dan Pangeran Aria Cirebon sebagai atasannya karena Pangeran Aria Cirebon diangkat menjadi Gubernur di Priangan.

Tumenggung Tanumaja mempunyai sifat tidak jauh dari ayahnya Pangeran Panembahan. Pada tanggal 26 Oktober 1706 Raden Tanumaja menguasai tanah yang dulunya wilayah Parakanmuncang dan Raden Tanumaja menulis surat kepada V.O.C. mengajukan permohonan kepada kompeni agar dirinya tidak dibawah Pangeran Aria Cirebon. Setelah wafatnya Pangeran Aria Cirebon Raden Tanumaja mendapat gelar Adipati.

Pada tahun 1681 Ibukota Sumedang dipindahkan dari Tegal Kalong ke Regolwetan pada masa Pangeran Panembahan. Dalam membangun Ibukota Sumedang yang baru, Pangeran Panembahan tidak sempat menyaksikan karena keburu wafat maka pembangunan dilanjutkan oleh Putranya Raden Tanumaja. Setelah wafatnya Raden Tanumaja dimakamkan di Gunung Puyuh.

Gedung Srimanganti

Gedung Srimanganti ini dibangun tahun 1706 oleh Bupati Dalem Adipati Tanumaja yang memindahkan pusat kota kabupaten dari Tegal Kalong ke tempat ini. Gedung Srimanganti merupakan bangunan permanen berdinding tembok. Berlantai tinggi dengan permukaan tegel dan pada bagian teras belakang bangunan dijumpai adanya tiang-tiang penyangga lantai kayu. Jendela-jendela berukuran cukup besar dengan bentuk segi empat dan melengkung atau kurva. Pintu-pintu berukuran cukup besar serta pada bagian atas daun pintu terdapat ventilasi yang dipenuhi hiasan floral. Juga dilengkapi tiang-tiang bangunan kokoh.

Gedung Srimanganti pada awalnya berfungsi sebagai kediaman resmi bupati dan keluarganya. Pada tahun 1950 samapai dengan 1982 dipergunakan sebagai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Pada tahun 1982 dipugar dan setelah dipugar difungsikan sebagai museum dengan nama Museum Prabu Geusan Ulun. Di dalam museum terdapat koleksi, antara lain Meriam Kalantaka, peninggalan Kompeni tahun 1656, gamelan Panglipur yang merupakan peninggalan Pangeran Rangga Gede (1625 – 1633), gamelan Pangasih peninggalan Pangeran Kornel (1791 – 1828), dan gamelan Sari Arum peninggalan Pangeran Sugih (1836 – 1882). Di samping itu juga terdapat koleksi lainnya seperti tempat tidur Pangeran Kornel dan baju-baju kebesaran bupati masa lampau.


Keluarga

Dalem Adipati Tanoemadja adalah putra Pangeran Panembahan Rangga Gempol III Kusumadinata VI dan NRA Sepoeh.

Anak dan Istri

Dalem Adipati Tanoemadja menikah dengan Raden Ayu Panengah . Pangeran Karoehoen Rangga Gempol IV Kusumadinata VII Rd Nitinagara Rd Dawi Rd Soeramanggala Rd Batawi NR Lengkapoera NRA Widjaksari NR Asmarawoelan NRA Radjanagara Rd Natasoera

Referensi

  1. Museum Prabu Geusan Ulun Situs Resmi Disparbud Jabar
  2. Bupati Sumedang dari masa ke masa Situs resmi Setda Pemerintah Sumedang
  3. Sejarah Sumedang Gunawan Suria Danu Ningrat (Catatan) pada 23 Januari 2010 pukul 6:21 publish oleh Sukmayadi
  4. Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata oleh Erni Muthalibgeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20%28Sunan%20Panjunan%29&f=false Arkeologi Islam Nusantara] Oleh Uka Tjandrasasmita
  5. Kerajaan Sumedang Larang oleh Kabarsumedang