Andi Amran Sulaiman

Revisi sejak 10 Mei 2015 09.17 oleh Putri Anindia Rizky (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '==Biografi== Pria kelahiran 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan, ini dikenal sebagai pribadi yang jujur dan cerdas. Andi Amran Sulaiman pun resmi diangkat sebagai...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Biografi

Pria kelahiran 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan, ini dikenal sebagai pribadi yang jujur dan cerdas. Andi Amran Sulaiman pun resmi diangkat sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-26 oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2014.[1]

Menamatkan Program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 lalu, dia pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.

Putra asli Kabupaten Bone ini juga disebut masih berada dalam garis keturunan Raja Bone yang berasal dari pihak ayahnya. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23). Kemudian, La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.

Di balik sosok Andi Amran Sulaiman yang cerdas dan jujur, ada seorang wanita bernama IR. Hj. Martati yang senantiasa mendampinginya. Dari pernikahannya dengan Martati, dia kini telah dianugerahi empat anak, yaitu Andi Amar Ma'ruf, Andi Athira, Andi Muh. Anugrah, dan Andi Humairah.

Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.

Perusahaannya juga telah mengantongi surat izin tetap pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2011, surat izin tetap pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, surat izin tetap pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman tahun 2014.

Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.


Pendidikan

SD Impres 10 Mappesangka, Bone SMP Negeri Ponre, Bone SMA Negeri Lappariaja, Bone Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012

Karir

Menteri Pertanian Republik Indonesia (2014) Kursus dan Seminar:

Presentase Pengendalian Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1996 SUSKALAK-PIM di Pakkatto, Gowa, Sulsel, 1997 Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999 Studi Banding di Singapura, 2002 Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia 2002 Studi Banding di Bangkok, Thailand, 2009 Kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand), 2014

Penghargaan

Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007 Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.

  1. ^ http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andi-amran-sulaiman/