Syair

Revisi sejak 21 Mei 2015 17.10 oleh Ign christian (bicara | kontrib) (←Suntingan Dhian Anom (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.125.173.53)

Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

3 contoh syair

1. Seri Negeri gelaran diberi

  Sebuah pulau cantik berseri
  Bernaung dibawah sebuah negeri
  Raja berdaulat Paduka Seri

2. Pulau lagenda dimakan sumpah

  Tujuh keturunan tamatlah sudah
  Karena makmur melimpah ruah
  Semua penghuni tersenyum megah

3. Lautnya biru pantainya indah

  Makam Mahsuri lagenda sejarah
  Puteri Melayu tak mudah menyerah
  Tujuh keturunan dimakan sumpah

4. Wahai muda kenali dirimu

  Inilah perahu tamsil dirimu
  Tiadalah berapa lama hidupmu
  Ke akhirat juga kekal diam mu

Ciri- ciri syair :

1).Terdiri atas 4 baris tiap bait;

2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;

3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-16) suku kata;

4).Bersajak aa-aa;

5).Berirama 2-2 (../..);

6).Jumlah suku kata tiap baris 8-12 kata;

7).Isi syair berupa nasihat,petuah,dongeng/cerita.