Arabia pra-Islam

peradaban Arab di Semenanjung Arabia sebelum dimulainya penyebaran Islam pada tahun 630an
Revisi sejak 30 Mei 2015 20.07 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Arab pra-Islam''' merujuk pada keadaan jazirah Arabia sebelum tersebarnya Islam pada tahun 630-an. Jazirah ini dihuni oleh bangsa Arab,...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Arab pra-Islam merujuk pada keadaan jazirah Arabia sebelum tersebarnya Islam pada tahun 630-an. Jazirah ini dihuni oleh bangsa Arab, salah satu dari rumpun bangsa Semit. Sebagian bangsa Arab masa itu telah hidup menetap , sementara sebagian lagi hidup sebagai badui yang nomaden. Informasi perihal peradaban mereka tidak terlalu banyak, terbatas pada bukti-bukti arkeologis, berbagai catatan bangsa lain tentang Arabia, kisah dalam kitab-kitab suci agama Samawi, serta syair-syair Arab klasik yang dicatat oleh para sejarawan Muslim pada masa sesudahnya.

Jazirah Arab secara umum beriklim amat panas, kering, sedikit hujan, dan sungai yang hanya terdapat di bagian selatan. Ikatan kesukuan sangat kuat dalam kehidupan bangsa Arab di masa pra-Islam, yang telah berlangsung berabad-abad sesuai dengan penyebaran dan perkembangan masing-masing kabilah. Sering terjadi konflik antar kabilah, yang mengakibatkan permusuhan dan peperangan yang berlangsung lama. Untuk penghidupan mereka, umumnya adalah berdagang, beternak, atau bercocok tanam. Perdagangan dilakukan oleh kafilah dagang Hijaz hingga ke wilayah Syam, Yaman, Irak, dan Persia.

Bangsa Arab di masa pra-Islam memiliki kepercayaan yang beragam, namun sebagian besar adalah penyembah berhala. Pemeluk agama Kristen (Nashara) terdapat di Hirah, Ghassan, serta Najran; yang mengikuti agama Yahudi terdapat di Taima, Wadil-Qura, Fadak, Khaibar, dan Yatsrib; pemeluk agama Zoroaster (Majusi) terdapat di bagian timur jazirah akibat pengaruh Persia. Sebagian kabilah ada pula yang menyembah benda alam, binatang, atau jin (Shabiin), dan ada pula sekelompok kecil yang memeluk monoteisme Nabi Ibrahim (Hanafiyun).