Nagrak, Gunung Putri, Bogor

desa di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Revisi sejak 6 Juni 2015 12.41 oleh 180.245.46.230 (bicara) (nagrak)


Nagrak adalah desa di kecamatan Gunung Putri (eks-Kesultanan Gunung Putri), Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Nagrak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBogor
KecamatanGunung Putri
Kode pos
16967
Kode Kemendagri32.01.02.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 6°23′5.96″S 106°56′45.35″E / 6.3849889°S 106.9459306°E / -6.3849889; 106.9459306

Desa ini dikenal sebagai tempat kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni di Kompleks Perumahan Puri Cikeas. [1]

Sejarah

 
Sebuah sungai di wilayah Desa Nagrak pada tahun 1930-an, masih dipadati rakit dan angkutan sungai tak bermotor. Pada akhir tahun 1985, rakit dan angkutan sungai tak bermotor sudah tak beroperasi lagi akibat sungai telah tercemar dan banjir. Namun ini sungai di wilayah Desa Nagrak dipadati rakit dan angkutan sungai lainnya berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 5/2001 tanggal 25-03-2001 tentang penetapan angkutan sungai dan danau dalam wilayah Kabupaten Bogor serta sudah dioperasikan kembali pada tanggal 6 Agustus 2001 sekitar pukul 06.00 WIB setelah 16 tahun tak beroperasi dan diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2001 sekitar pukul 06.00 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, Agus Utara Effendi. Angkutan sungai bermotor/tak bermotor ini beroperasi dari jam 06.10-20.30 WIB yang melayani para pekerja kantoran dan pelajar sekolah di wilayah Kabupaten Bogor. Setiap hari buruh tanggal 1 Mei, rakit dan angkutan sungai ini penuh dengan pengunjuk rasa para buruh dengan sepeda motor dan angkutan umum dari Desa Nagrak.
 
Letak Desa Nagrak di wilayah Kabupaten Bogor dalam peta locator dari wikipedia

Desa Nagrak waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah kesultanan islam bernama Kesultanan Gunung Putri (tahun 1509-1530) yang beribukota di Desa Jatisamin (sejak tahun 1974 digabung ke Desa Ciangsana). Waktu masih Raja Adim Arya Sengkar.

Desa Nagrak waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah Kawedanaan Cibinong yang sekarang meliputi sebagian Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Gunung Putri (Kabupaten Bogor), Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya (Kota Depok), sebagian Kecamatan Jatisampurna (Kota Bekasi), sebagian Kecamatan Cipayung dan sebagian Kecamatan Ciracas (Kota Administrasi Jakarta Timur).

Desa Nagrak sampai dengan tahun 1974 masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Cibinong waktu itu masih meliputi: Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Namun sejak PPRI no. 45/1974 diberlakukan, maka Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak itu disatukan menjadi Desa Nagrak dan setelah ditata, termasuk Kecamatan Gunung Putri.

Desa Nagrak merupakan penggabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak yang dibentuk menurut dasar hukum:

  • Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 128/1975 tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 147/1975 tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Kecamatan Pondokgede Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
  • PPRI no. 45/1974 tentang perubahan batas wilayah DKI Jakarta
  • SK Mendagri no. 151/1975 tentang perubahan Batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan.

Kampung

Berdasarkan PP no. 45/1974, maka eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak disatukan menjadi Desa Nagrak serta sebelumnya terdiri dari 4 kampung dan berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/2006 wilayah ini dimekarkan dari semula terdiri 4 kampung menjadi 9 kampung, dan saat ini terdiri dari 9 kampung, termasuk eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak.

Alamat kantor kepala desa, hari jadi dan motto desa

Alamat kantor desa ini semula beralamatkan di Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi kilometer 33, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. maka sejak tanggal 12 Mei 2006, kantor ini dipindahkan ke Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Kantor desa Nagrak yang baru ini diresmikan tanggal 13 Mei 2006 jam 06.30 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, Agus Utara Effendi.

Alamat kantor kepala desa

Alamat kantor desa Nagrak:

Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967, Jawa Barat, Indonesia (2006-sekarang)

nomor telepon: 021-778219290 (2008-sekarang)

nomor fax: 021-77438290 (2008-sekarang)

nomor HP: 08182849400 (2008-sekarang)

e-mail:

  • desa-nagrak@ymail.com (2006-2010)
  • desa-nagrak@gmail.com (2010-sekarang)

situs web:

  • desanagrak.gunung-putri.multiply.com (2006-2012)
  • desanagrak.gunung-putri.blogspot.com (2012-sekarang)

twitter: desa_nagrak (2008-sekarang)

facebook: desanagrak (2007-sekarang)

instagram:

Hari jadi desa Nagrak

Hari jadi desa Nagrak diperingati pada tanggal 3 Januari. Hari ini ditetapkan berdasarkan Peraturan desa Nagrak nomor: 2/2004 tanggal 13 Februari 2004, tentang penetapan Hari jadi dan motto desa Nagrak. Maka pada tanggal 3 Januari 1975 ditetapkan sebagai hari lahir Desa Nagrak dan kini (pada tahun 2015), desa ini telah berusia 40 tahun.

Motto desa Nagrak

Kepala desa

Kepala desa Nagrak saat ini adalah Muhammad Adi Sukirno, yang menjabat sejak tanggal 4 Januari 2013 sampai dengan sekarang. Pelantikan ini terjadi bertepatan dengan HUT Desa Nagrak yang ke-38.

Lihat saja: Daftar kepala desa Nagrak

Sarana/prasarana

  • Pendidikan
    • 10 SDN, 4 SD Swasta
    • 5 SMPN, 2 SMP Swasta
    • 2 SMAN, 2 SMA Swasta
    • 6 MTs
    • 10 MA
    • 1 PTS
  • Rekreasi
    • Pemancingan ikan Nagrak 44
    • Pemancingan ikan Nurulfikri 16
    • Pemancingan ikan Nagrak 45
    • Pemancingan ikan Sukapayak 68
    • Pemancingan ikan Cikeas Udik
    • Pemancingan ikan Cikeas Ulu
    • Perkemahan camping
  • Olahraga
    • 10 lapangan basket
    • 3 lapangan kebugaran
    • 11 lapangan bola
    • 5 futsal
  • Perumahan
    • Puri Cikeas
    • Puri Nagrak Asri
    • Puri Nagrak Mas
    • Puri Sukapayak Indah
  • Ibadah
    • 20 masjid
    • 10 gereja
    • 5 wihara
    • 2 pura
  • Perdagangan
    • Giant Nagrak
    • Lawson Supermarket
    • Pasar tradisional Nagrak
    • Pasar hewan Cikeas Ulu
    • Pasar tradisional Sukapayak
  • Rumah makan
    • Warung Bakso Kyoto
    • Warung Bakso Wonogiri Nagrak 44
    • Warung Pempek Palembang Nagrak 58
    • Warung Pempek Palembang 28 Ilir
    • RM. Sunda Paluju
  • Komunikasi
  • Transportasi

Perkeretaapian di Nagrak

 
Pada tanggal 8 Juli 2013, Stasiun Nagreg ini dibangun di Desa Nagrak dan akan diresmikan pada awal 2018 oleh Presiden RI, Joko Widodo. corak bangunan stasiun kereta api yang dibangun di Desa Nagrak tahun ini seperti Stasiun Benowo di Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Nantinya saat diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada awal tahun 2018, stasiun di Desa Nagrak ini pemberhentiannya kecuali KA Commuter Jabodetabek rute Stasiun Jatinegara-Jonggol (Kabupaten Bogor) dengan jumlah penumpang kereta api harian adalah 492.800 orang.

Dulu di depan Stasiun kereta api Cileungsi terdapat jalur kereta api barang ke kawasan industri Bukaka, pada tahun 1960-an sampai akibat banjir besar pada akhir 1995, jalur ini melayani kereta api barang. kereta api barang yang ke kawasan industri Bukaka itu mengangkut baja, keramik, genteng, kapur dan semen di era Soeharto. di era Soeharto, kereta api barang yang bermuatan:

  1. baja, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas dan Stasiun Jakarta Gudang
  2. keramik, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas
  3. genteng, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas dan Stasiun Banyuwangi Lama
  4. kapur, untuk diangkut ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Gudang dan Stasiun Kalimas
  5. semen, untuk diangkut ke stasiun-stasiun di Pulau Jawa

Jalur ini ditutup akibat banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996 mengakibatkan jembatan kereta api di wilayah daerah Desa Nagrak itu ambruk akibat banjir besar dan turun hujan deras. Banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996 mengakibatkan jalur kereta api terputus, pelayanan jalur kereta api barang terganggu dan perusahaan ini menderita kerugian sebesar Rp178,5 juta. Sekarang jalur kereta api barang itu sudah tidak diaktifkan lagi.

Maka jalur kereta api penumpang, dari Stasiun Cileungsi ke Bandara internasional Cileungsi dan Terminal bus baru Cileungsi dan masih dalam tahap perencanaan serta kereta api barang ke kawasan industri Bukaka masih dalam tahap perencanaan. Perencanaan itu telah diusulkan pertama kali oleh Presiden RI, Soeharto pada pertengahan tahun 1990-an, diusulkan kedua kali oleh Presiden RI, Abdulrahman Wahid pada tanggal 5 April 2000, diusulkan ketiga kali oleh Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 April 2004, diusulkan keempat kali pada tanggal 8 April 2008 dan diusulkan kelima kali pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Jalur kereta api penumpang ke bandara dan terminal bus baru, serta kereta api barang ke kawasan industri Bukaka ini mulai dibangun mulai tanggal 8 Juli 2013.

Sedangkan, jalur kereta komuter Jabodetabek dan kereta api Argo Parahyangan mulai melewati rute jalur baru Stasiun Jatinegara-Desa Nagrak-Cileungsi-Jonggol-Kabupaten Cianjur pada tahun 2018 nanti saat diresmikannya oleh Presiden RI, Joko Widodo besertaan dengan jalur kereta api penumpang ke bandara dan terminal bus baru, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dan jalur kereta api barang ke kawasan industri Bukaka.

Televisi di Desa Nagrak

Pemancar TV di Desa

Pemancar televisi pertama kali dipasang di Desa Nagrak sejak desa ini mulai mengaliri listrik dari PLN pada tanggal 7 Februari 2001 jam 11.00 WIB. Pemancar televisi di Desa Nagrak, antara lain seperti: pemancar televisi TVRI, RCTI, SCTV, MNCTV, antv, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans7, tvOne dan Global TV.

Pemancar televisi di Desa Nagrak untuk pemancaran televisi desa di Desa Nagrak maksimal tingginya 300 kV (khusus TVRI) dan 150 kV (khusus stasiun televisi swasta). Tinggi pemancar televisi di Desa Nagrak berdasarkan:

Sarana menonton TV

Sarana menonton TV di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor adalah menyiapkan televisi yang ditonton warga Desa Nagrak seperti TVRI, RCTI, SCTV, MNCTV, antv, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans7, tvOne dan Global TV. bahkan acara televisi yang ditonton warga Desa Nagrak seperti berita, olahraga, kartun, gosip/infotainment, kuis, dll. Sarana menonton televisi di Desa Nagrak telah pertama kali ditonton warga berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 10/2001, tentang sarana warga menonton televisi di pedesaan.

Referensi

  1. ^ "SBY Sekeluarga Gunakan Hak Pilihnya". Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2007-03-12. Diakses tanggal 2011-07-08.