Babi

hewan omnivora berkuku genap yang didomestikasi
Babi
Babi dan anaknya
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Infrakelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Sus

Linnaeus, 1758
Species

Sus barbatus
Sus bucculentus
Sus cebifrons
Sus celebensis
Sus domestica
Sus falconeri
Sus hysudricus
Sus oliveri
Sus philippensis
Sus scrofa
Sus strozzi
Sus verrucosus

Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dirujuk sebagai khinzir[1] (bahasa Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.

Babi sebagai makanan

Menurut drh.Christian Desrianto babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti Suku Dayak, suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara. Berikut ini manfaat daging babi menurut drh.Chrstian Deestrianto :

1. Kandungan energi

Daging babi yang dibudidayakan dan diternak memiliki kandungan energi yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan dari kandungan lemak didalamnya yang juga tergolong tinggi. Dari 100 gr manfaat daging babi ternak, terkandung 457 kkal. Sangat tinggi bukan? Energi ini sangat bermanfaat untuk :

Memberikan tenaga untuk beraktivitas Menjaga daya tahan tubuh Mencegah terjadinya kelelahan Meningkatkan focus dalam melakukan aktivitas Namun demikian, apabila anda kaget dengan kandungan energinya, anda dapat mencoba mengkonsumsi daging babi liar, alias celeng. Daging babi celeng ini memiliki kandungan energi yang lebih sedikit dibandingkan babi ternak, yaitu sekitar 376 kkal per 100 gr daging nya.

2. Protein yang tinggi

Daging babi juga memiliki keunggulan yang sama seperti manfaat daging kambing pada umumnya,dan beberapa jenis daging merah lainnya. Daging babi memiliki kandungan protein yang tinggi. 100 gr daging babi mengandung 11.9 gr protein yang sangat baik dan bermanfaat bagi tubuh untk :

Membentuk masa otot Menjaga kekuatan dan ketahanan tubuh Mengikat lemak Nah, daging celeng alias babi liar, memiliki kandungan protein yang sedikit lebih tinggi dibandingkan daging babi ternak biasa, yaitu sekitar 14.1 gr protein per 100 gr dagingnya.

Perlu diperhatikan, walaupun kandungan protein pada daging babi tergolong tinggi, namun daging babi, baik celeng maupun daging babi ternak memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Untuk itu dianjurkan untuk tidak mengkonsumsinya berlebihan, karena dapat menyebabkan kegemukan.

3. Kalsium

Daging babi baik itu daging babi yang diternakkan maupun daging babi celeng, memiliki kandungan manfaat kalsium yang cukup tinggi pula. 100 gr daging babi ternak memiliki kandungan kalsium sebanyak 7 mg, sedangkan 100 gr daging babi celeng memiliki kandungan kalsium sebanyak 8 mg. Kalsium yang terkandung dalam daging babi ini berguna untuk :

Menjaga kesehatan tulang Mencegah osteoporosis Meninggikan badan terutama dalam masa pertumbuhan 4. Fosfor

Ada kalsium, ada juga fosfor. Begitu pula pada manfaat daging babi. 100 gr daging babi ternak memiliki kandungan fosfor sebanyak 117 mg dan 100 gr daging babi celeng memiliki kandungan fosfor yang lebih banyak, yaitu sekitar 151 mg fosfor. Fosfor dapat bermanfaat bagi tubuh sebagai :

Pencegah osteoporosis Menjaga kesehatan tulang dan gigi Memperkuat tulang Selain itu, fosfor juga banyak terdapat pada :

manfaat udang manfaat daging lindung manfaat sayur genjer 5. Mencegah anemia

Sama seperti jenis daging merah lainnya, manfaat daging babi juga memiliki kemampuan untuk mencegah anemia. Daging merah seperti babi, sapi dan kambing mengandung selenium yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia alias kekurangan darah. Berikut ini dampak dan gejala dari anemia :

5 L ( Lemah, letih, lesu, lemas, lunglai ) Mudah terserang penyakit Tidak bertenaga Sering merasa pusing dan mual Sering merasakan sakit kepala. 6. Zat besi

Daging babi juga memiliki kandungan zat besi yang baik untuk kesehatan tubuh. Walaupun tidak terlalu tinggi kandungan zat besinya, namun paling tidak manfaat zat besi yang terkandung pada daging babi baik itu babi ternak maupun babi celeng akan digunakan oleh tubuh untuk :

Membantu produksi sel darah merah Mencegah anemia Mempercepat pertumbuhan luka 100 gr daging babi ternak mengandung zat besi sebanyak 2 mg, begitupun dengan daging babi celeng yang memiliki kandungan zat besi yang sama.

7. Bahan penambah rasa pada makanan

Daging babi yang digoreng akan menghasilkan jenis minyak, yang sering kita sebut dengan minyak babi. Minyak babi yang dihasilkan oleh daging babi ini konon memiliki cita rasa yang nikmat dan lezat ketika menjadi salah satu bahan untuk menumis ataupun dimasukkan ke dalam suatu masakan. Hal ini seperti menggunakan manfaat minyak sayur untuk menggoreng makanan.

8. Menjaga kesehatan kulit

Manfaat daging babi ternyata memiliki kandungan collagen yang cukup tinggi. Collagen yang ada pada daging babi ini dapat dimanfaatkan sebagai obat perawatan kulit dan wajah, karena dapat :

Menghilangkan jerawat Mengencangkan kulit Mencegah atau mengurangi gejala penuaan / anti aging 9. Bahan baku pembuatan sabun

Daging babi memiliki lemak atau fatty acids yang ternyata memiliki banyak manfaat terutama dalam industri pembuatan jenis sabun dan beberapa produk kecantikan. Berikut ini adalah beberapa jenis sabun dan produk kecantikan yang dapat diproduksi dengan bahan dasar lemak atau fatty acids dari babi :

Sabun mandi Shampoo Pasta gigi Conditioner Krim anti aging Detergen dan pelembut pakaian Manfaat Bagian daging Babi Lainnya

Selain daging babi, banyak sekali bagian tubuh dari babi, mulai dari rambut, tulang, darah, hingga organ dalam alias jeroan. Bagian tubuh tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan bahan kesehatan dan ternyata memang memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat lain dari bagian tubuh babi :

Bahan baku pembuatan heparin Bahan baku kosmetik dan alat kecantikan Bahan baku filter pada rokok tembakau Bahan baku pembuatan cangkang kapsul Itulah beberapa manfaat dari daging babi. Sayangnya sering sekali distribusi daging babi, disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak jujur dalam mengambil keuntungan. Misalnya dengan memalsukan daging babi dengan daging celeng hutan, agar mendapatkan keuntungan lebih besar.

Masakan dari daging babi

  • Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa.
  • Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa.
  • Sekba: Masakan berisi jeroan babi dengan kuah khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang).
  • Kitoba: Irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor.
  • Sate babi khas Tionghoa: Daging sate seperti pada umumnya, namun tusukannya lebih besar dan rasanya manis.
  • Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu tipis (Jakarta, Bogor, Bandung).
  • Babi cin: Hidangan daging babi ditambah minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap manis.
  • Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi (dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
  • Wadi: Olahan daging babi khas suku Dayak.
  • Jane Kasam: Daging babi olahan khas suku Dayak.
  • Jane Pansoh: Daging babi panggang bambu khas suku Dayak Iban.
  • Pa'piong: Daging babi yang dipanggang menggunakan batang bambu khas suku Toraja.
  • Pantollo' Pammarasan: Olahan daging babi khas daerah Tana Toraja
  • Harinake: Masakan daging babi khas suku Nias.
  • Ni'owuru: Daging babi yang diawetkan dengan garam, makanan khas Suku Nias.
  • Se'i: Daging babi panggang khas Nusa Tenggara Timur.
  • Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli.
  • Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
  • Babi guling: Olahan daging babi khas Bali.
  • Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan
  • Babi panggang Karo: Daging babi diiris dan dipanggang dan dinikmati beserta saus yang berasal dari darah babi, cabai rawit, dan asam kencong khas dari suku Karo.
  • Lomok-lomok: Olahan khas suku Karo, agak mirip dengan saksang.
  • lawar babi: Olahan khas bali yang berupa daging babi yang dicincang dan dicampur dengan sayur-sayuran yang dicincang yang biasanya sayur nangka muda dan kacang panjang.
  • Songsui: Olahan daging babi khas Bangka.

Penyakit

DR Murad Hoffman, drh Christian Destrianto, Daniel S Shapiro, MD, seorang Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical Center, Massachusetts, dan juga merupakan asisten Profesor di Pathology and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine, Massachusetts, Amerika menyatakan terdapat lebih dari 25 penyakit yang bisa dijangkiti dari babi. Di antaranya:

Penelitian medis

Penelitian medis banyak menggunakan babi, karena secara anatomi dan fisiologi (fungsi) mirip hingga 90 persen dengan manusia, walaupun sistemnya berbeda. Babi adalah pemakan segala (omnivora) seperti manusia dimana ukuran dan fungsi jantung, ginjal dan pankreas babi mirip manusia. Hingga tahun 1980-an insulin dibuat dengan bantuan babi, tetapi sekarang ini semua insulin adalah sintetis. Ilmuwan telah berhasil mengunakan kelep jantung babi untuk manusia dan bertahan hingga 15 tahun, implan otot kaki manusia juga telah berhasil dibuat dari jaringan kandung kemih babi dan yang terbaru ilmuwan telah berhasil melakukan implan jantung babi yang telah direkayasa genetika pada primata. Alat-alat kedokteran dan juga obat-obat baru juga sering dites menggunakan babi. Dan yang terutama, babi mudah didapatkan dan murah, sehingga dapat mendampingi tikus putih dan kelinci dalam penelitian medis, penggunaan babi juga boleh dikatakan tidak mendapatkan tentangan dari pecinta hewan.[2]

Galeri

Referensi

  1. ^ Terutama di Malaysia
  2. ^ Lusia Kus Anna (May 10, 2014). "Mengapa Babi Menjadi Hewan Penting dalam Riset Kedokteran". 

Pranala luar