Sidney Jones (lahir 31 Mei 1952) merupakan seorang pakar dan peneliti terorisme di Asia Tenggara dan penasihat senior dari International Crisis Group (ICG) yang berkantor di Indonesia.[1]

Karier

Diantara bidang yang digelutinya adalah Hubungan Internasional, Penganalisa Kebijakan Asing, Kebijakan Publik, Diplomasi, Hak Azazi Manusia, Ilmu Politik dll. Di Asia Tenggara, dia telah meneliti konflik separatis di Aceh, Papua dan Mindanao; konflik lokal di Poso, Maluku dan konflik antar etnis di Kalimantan.

Dia memiliki spesialisasi sebagai pengamat jaringan terorisme di Indonesia, khususnya terhadap Jamaah Islamiyah. Dia adalah pengarang dari "Making Money Off Migrants: The Indonesian Exodus to Malaysia (2000)" dan juga memiliki kontribusi di media massa seperti The New York Times, Financial Times, CNN, BBC, ABC, NBC, dan The Jakarta Post.

Dia beserta timnya mengamati jaringan radikalisme yang menghasilkan beberapa seri laporan tentang operasi Jamaah Islamiyah di Indonesia juga di Filipina. Tim ini juga mengamati pada permasalahan reformasi sektor keamanan dan desentralisasi di Indonesia. Sidney Jones sering berbicara terhadap media, organisasi-organisai internasional, dan perwakilan-perwakilan pemerintah di dalam permasalahan terorisme ini[2]. Pada tahun 2004, Sidney pernah diusir dari Indonesia untuk sementara waktu akibat kontroversi seputar laporannya tentang tentang organisasi Jemaah islamiyah[3][4].

Sidney Jones merupakan lulusan New College, Sarasota (1970–1971) dan University of Pennsylvania. Saat ini dia menjabat sebagai penasihat senior di ICG, sebuah organisasi anti-konflik dan kemanusiaan nirlaba internasional, sejak Mei 2002. Saat ini dia berkantor di Jakarta dan juga telah fasih berbahasa Indonesia. Sebelumnya Sidney tercatat menjabat sebagai Kepala dari Unit Hak Azazi Manusia di UNTAET (1999–2000), dan peneliti Amnesty Internasional untuk Indonesia-Filipina, juga seorang program officer pada yayasan amal Ford Foundation (1977–1984).[1][5].

Rujukan

Pranala luar