Nagrak, Gunung Putri, Bogor

desa di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Revisi sejak 5 Juli 2015 00.11 oleh 36.69.241.122 (bicara) (nagrak)


Nagrak adalah desa di kecamatan Gunung Putri (eks-Kesultanan Gunung Putri), Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Nagrak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBogor
KecamatanGunung Putri
Kode pos
16967
Kode Kemendagri32.01.02.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 6°23′5.96″S 106°56′45.35″E / 6.3849889°S 106.9459306°E / -6.3849889; 106.9459306

Desa Nagrak merupakan gabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Dasar hukum pendirian Desa Nagrak adalah: PPRI nomor 45/1974.

Desa ini dikenal sebagai tempat kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni di Kompleks Perumahan Puri Cikeas. [1]

Pada desa ini kini telah dibangun Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 pada tahun 2012 dengan melalui 4 kampung, yakni: Kampung Bakang Sari, Kampung Pilang Sari, Kampung Serba Jadi dan Kampung Nagrak. [2]

Tokoh yang bersembunyi di hutan

Tokoh yang bersembunyi di hutan di Desa Nagrak, Diantaranya, adalah:

 
Ali Sadikin pernah bersembunyi di hutan di perbatasan antara Desa Nagrak dan Desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor pada tanggal 5 Mei 1996.

Sejarah

 
Sebuah sungai di wilayah Desa Nagrak pada tahun 1930-an, masih dipadati rakit dan angkutan sungai tak bermotor. Pada akhir tahun 1985, rakit dan angkutan sungai tak bermotor sudah tak beroperasi lagi akibat sungai telah tercemar dan banjir. Namun ini sungai di wilayah Desa Nagrak dipadati rakit dan angkutan sungai lainnya berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 5/2001 tanggal 25-03-2001 tentang penetapan angkutan sungai dan danau dalam wilayah Kabupaten Bogor serta sudah dioperasikan kembali pada tanggal 6 Agustus 2001 sekitar pukul 06.00 WIB setelah 16 tahun tak beroperasi dan diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2001 sekitar pukul 06.00 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, Agus Utara Effendi. Angkutan sungai bermotor/tak bermotor ini beroperasi dari jam 06.10-20.30 WIB yang melayani para pekerja kantoran dan pelajar sekolah di wilayah Kabupaten Bogor. Setiap hari buruh tanggal 1 Mei, rakit dan angkutan sungai ini penuh dengan pengunjuk rasa para buruh dengan sepeda motor dan angkutan umum dari Desa Nagrak.
 
Letak Desa Nagrak di wilayah Kabupaten Bogor dalam peta locator dari wikipedia

Desa Nagrak waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah kesultanan islam bernama Kesultanan Gunung Putri (tahun 1509-1530) yang beribukota di Desa Jatisamin (sejak tahun 1974 digabung ke Desa Ciangsana). Waktu masih Raja Adim Arya Sengkar.

Desa Nagrak waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah Kawedanaan Cibinong yang sekarang meliputi sebagian Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Gunung Putri (Kabupaten Bogor), Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya (Kota Depok), sebagian Kecamatan Jatisampurna (Kota Bekasi), sebagian Kecamatan Cipayung dan sebagian Kecamatan Ciracas (Kota Administrasi Jakarta Timur).

Desa Nagrak sampai dengan tahun 1974 masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Cibinong waktu itu masih meliputi: Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Namun sejak PPRI no. 45/1974 diberlakukan, maka Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak itu disatukan menjadi Desa Nagrak dan setelah ditata, termasuk Kecamatan Gunung Putri.

Desa Nagrak merupakan penggabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak [10] yang dibentuk menurut dasar hukum:

  • Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 128/1975 tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 147/1975 tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Kecamatan Pondokgede Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
  • PPRI no. 45/1974 tentang perubahan batas wilayah DKI Jakarta [11]
  • SK Mendagri no. 151/1975 tentang perubahan Batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan [12].

Kampung

Berdasarkan PP no. 45/1974, maka eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak disatukan menjadi Desa Nagrak serta sebelumnya terdiri dari 4 kampung dan berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/2006 [13] wilayah ini dimekarkan dari semula terdiri 4 kampung menjadi 26 kampung, dan saat ini terdiri dari 26 kampung, termasuk eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak.

Perluasan wilayah desa

Desa Nagrak kini sejak Perda Kabupaten Bogor no. 2/2006, wilayah ini dimekarkan menjadi 26 kampung, dengan memasukkan dari sebagian:

  1. Desa Wanaherang, yang meliputi:
    • Kampung Bebek I
    • Kampung Bebek II
    • Kampung Terong Utara
    • Kampung Bejeng Utara
    • Kampung Bejeng Selatan
    • Kampung Kerokan
    • Kampung Bibis
    • Kampung Kebibitan I
    • Kampung Kebibitan II
    • Kampung Kebibitan III
    • Kampung Cipang Utara
    • Kampung Cipang Selatan
  2. Desa Cikeas Udik, yang meliputi:
    • Kampung Cikeas Ulu
    • Kampung Ketabang
    • Kampung Ketapang Atas
    • Kampung Ketapang Bawah
  3. Desa Ciangsana, yang meliputi: Kampung Isam I

Serta mengurangi wilayah sebagian Desa Nagrak untuk dimasukkan ke:

  1. Desa Wanaherang, yang meliputi:
    • Kampung Kramat I
    • Kampung Kramat II
    • Kampung Benteng
    • Kampung Sukarame Atas
    • Kampung Sukarame Bawah
  2. Desa Cikeas Udik, yang meliputi: Kampung Pondok Dukuh

Akhirnya (sejak tahun 2006, berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/2006 tentang pembentukan, penataan, perubahan nama dan pemindahan ibukota kampung dalam wilayah Kabupaten Bogor, wilayah Desa Nagrak terdiri dari 20 kampung.

Perubahan nama kampung

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/2006, maka kampung di Desa Nagrak:

  1. Nama Kampung Sukapayak berubah nama menjadi Kampung Bakang Sari
  2. Nama Kampung Nurul Fikri berubah nama menjadi Kampung Serba Jadi
  3. Nama Kampung Bawah Jembatan berubah nama menjadi Kampung Pilang Sari

Pembagian blok dalam kampung

Lihat: Pembagian blok di Desa Nagrak

 
Pembagian blok di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, menurut Perda Kabupaten Bogor nomor 13/2001. (Sumber: Data BPS Kabupaten Bogor tahun 2001)

Maka Desa Nagrak terbagi atas 20 kampung, 280 blok, 560 RW dan 16.800 RT dengan luasnya 155,29 hektar dan jumlah penduduk 5.000 jiwa/1.000 KK. Pembagian blok dalam kampung itu berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan di daerah, dan berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 13/2001, tentang pemerintahan blok.

Tempat tinggal tokoh di Desa Nagrak

  • Ali Widodo (lahir di Desa Wiyung (sekarang menjadi kecamatan), Surabaya, 15 Juni 1927 - meninggal di Desa Nagrak, Kabupaten Bogor, 6 Oktober 2014, usia 87)
  • Haji Isyono Dubeth
  • Muhammad Yadi Usman (lahir di Panguragan, Cirebon, 18 Agustus 1945 - meninggal di Desa Nagrak, Kabupaten Bogor, 24 Januari 2015, usia 69), agama: Islam, pendidikan: PG Muhammadiyah VI Desa Panguragan (lulus 1950), TK Muhammadiyah I Desa Panguragan (lulus 1952), SDN 019 Desa Panguragan Lor (lulus 1958), MTs Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus 1961), MA Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus 1964), Universitas Swadaya Gunung Jati jurusan Agama (lulus 1969), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus 2007), tinggal di: Panguragan, Cirebon (1945-1979), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas (1979-2001) dan Desa Nagrak (2001-2015), pekerjaan: kepala Desa Panguragan Lor (1974-1979), anggota DPRD Kabupaten Daerah Tk. II Cirebon (1973-1976), anggota DPRD DKI Jakarta (1980-1985), guru madrasah MTs Muhammadiyah VIII Desa Panguragan Lor (1973-1978), guru madrasah MAN 9 Ciracas (1980-1986), guru madrasah MI Muhammadiyah 04 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Ciracas (1986-1991), Camat Ciracas (1996-2001) dan Camat Klapanunggal (2002-2007)
  • Sunardono
  • Isyono Bambang Surbekti (lahir di Desa Bambu Apus, 1 Juni 1963, usia 52), tinggal di Desa Bambu Apus (1963-1979, pindah ke Desa Nagrak pada tanggal 22 Desember 1979) dan di Desa Nagrak (1979-sekarang), agama: Islam, pendidikan: PG Al-Barokah IV Desa Bambu Apus (lulus 1968, berdasarkan PP no. 45/1974 berubah menjadi PG Al-Barokah 10 Desa Bambu Apus), TK Al-Barokah I Desa Bambu Apus Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor (lulus 1970, berdasarkan PP no. 45/1974 berubah menjadi TK Al-Barokah 05 Desa Bambu Apus), SDN 011 Desa Bambu Apus (berdasarkan PP no. 45/1974 berubah menjadi SDN Desa Bambu Apus 11 Pagi, lulus 1976), MTs Muhammadiyah I Desa Bambu Apus Kecamatan Pasar Rebo Kotamadya Jakarta Timur (lulus 1979, berdasarkan PP no. 25/1978, berubah nama menjadi MTs Muhammadiyah 04 Kelurahan Bambu Apus Pasar Rebo), MA Muhammadiyah VI Desa Nagrak (lulus 1982), Universitas Pakuan jurusan Agama (lulus 1988), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus 2006), pekerjaan: Kepala dusun Nurulfikri (1984-1989), Guru madrasah MTs Muhammadiyah 03 Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak (1990-1996) dan Kementerian Agama Bidang keagamaan (2001-sekarang).
  • Susilo Bambang Yudhoyono

Jarak tempuh, luas dan batas wilayah Desa

Jarak tempuh

Jarak dari Desa Nagrak ke:

Luas dan batas wilayah Desa

Luas wilayah Desa Nagrak : 155,29 hektar

Batas wilayah Desa Nagrak :

  • Utara : Desa Ciangsana dan Desa Limusnunggal
  • Selatan : Desa Cikeas Udik dan Desa Wanaherang
  • Barat : Kota Bekasi
  • Timur : Kecamatan Cileungsi

Alamat kantor kepala desa, hari jadi dan motto desa

Alamat kantor desa ini semula beralamatkan di Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi kilometer 33, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. maka sejak tanggal 12 Mei 2006, kantor ini dipindahkan ke Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Kantor desa Nagrak yang baru ini diresmikan tanggal 13 Mei 2006 jam 06.30 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, Agus Utara Effendi.

Alamat kantor kepala desa

Alamat kantor desa Nagrak:

Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967, Jawa Barat, Indonesia (2006-sekarang)

nomor telepon: 021-778219290 (2008-sekarang)

nomor fax: 021-77438290 (2008-sekarang)

nomor HP: 08182849400 (2008-sekarang)

e-mail:

  • desa-nagrak@ymail.com (2006-2010)
  • desa-nagrak@gmail.com (2010-sekarang)

situs web:

  • desanagrak.gunung-putri.multiply.com (2006-2012)
  • desanagrak.gunung-putri.blogspot.com (2012-sekarang)

twitter: desa_nagrak (2008-sekarang)

facebook: desanagrak (2007-sekarang)

instagram:

Hari jadi desa Nagrak

Hari jadi Desa Nagrak diperingati pada tanggal 3 Januari. Hari ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa Nagrak nomor: 2/2004 tanggal 13 Februari 2004, tentang penetapan Hari jadi dan motto Desa Nagrak. Maka pada tanggal 3 Januari 1975 ditetapkan sebagai hari lahir Desa Nagrak dan kini (pada tahun 2015), desa ini telah berusia 40 tahun.

Motto desa Nagrak

Kepala desa

Kepala desa Nagrak saat ini adalah Muhammad Adi Sukirno [14], yang menjabat sejak tanggal 4 Januari 2013 sampai dengan sekarang setelah Pemilihan kepala desa pada tanggal 17 Desember 2012. Pelantikan ini terjadi bertepatan dengan HUT Desa Nagrak yang ke-38.

Lihat saja: Daftar kepala desa Nagrak

Sarana/prasarana

Perkeretaapian di Nagrak

 
Pada tanggal 8 Juli 2013, Stasiun Nagreg ini dibangun di Desa Nagrak dan akan diresmikan pada awal 2018 oleh Presiden RI, Joko Widodo. corak bangunan stasiun kereta api yang dibangun di Desa Nagrak tahun ini seperti Stasiun Benowo di Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Nantinya saat diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada awal tahun 2018, stasiun di Desa Nagrak ini pemberhentiannya kecuali KA Commuter Jabodetabek rute Stasiun Jatinegara-Jonggol (Kabupaten Bogor) dengan jumlah penumpang kereta api harian adalah 492.800 orang.

Dulu di depan Stasiun kereta api Cileungsi terdapat jalur kereta api barang ke kawasan industri Bukaka, pada tahun 1960-an sampai akibat banjir besar pada akhir 1995, jalur ini melayani kereta api barang. kereta api barang yang ke kawasan industri Bukaka itu mengangkut baja, keramik, genteng, kapur dan semen di era Soeharto. di era Soeharto, kereta api barang yang bermuatan:

  1. baja, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas dan Stasiun Jakarta Gudang
  2. keramik, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas
  3. genteng, untuk diangkut ke Stasiun Kalimas dan Stasiun Banyuwangi Lama
  4. kapur, untuk diangkut ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Gudang dan Stasiun Kalimas
  5. semen, untuk diangkut ke stasiun-stasiun di Pulau Jawa

Jalur ini ditutup akibat banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996 mengakibatkan jembatan kereta api di wilayah daerah Desa Nagrak itu ambruk akibat banjir besar dan turun hujan deras [17]. Banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996 mengakibatkan jalur kereta api terputus, pelayanan jalur kereta api barang terganggu dan perusahaan ini menderita kerugian sebesar Rp178,5 juta [18]. Sekarang jalur kereta api barang itu sudah tidak diaktifkan lagi.

Maka jalur kereta api penumpang, dari Stasiun Cileungsi ke Bandara internasional Cileungsi dan Terminal bus baru Cileungsi dan masih dalam tahap perencanaan serta kereta api barang ke kawasan industri Bukaka masih dalam tahap perencanaan. Perencanaan itu telah diusulkan pertama kali oleh Presiden RI, Soeharto pada pertengahan tahun 1990-an, diusulkan kedua kali oleh Presiden RI, Abdulrahman Wahid pada tanggal 5 April 2000, diusulkan ketiga kali oleh Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 April 2004, diusulkan keempat kali pada tanggal 8 April 2008 dan diusulkan kelima kali pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Jalur kereta api penumpang ke bandara dan terminal bus baru, serta kereta api barang ke kawasan industri Bukaka ini mulai dibangun mulai tanggal 8 Juli 2013.

Sedangkan, jalur kereta komuter Jabodetabek dan kereta api Argo Parahyangan mulai melewati rute jalur baru Stasiun Jatinegara-Desa Nagrak-Cileungsi-Jonggol-Kabupaten Cianjur pada tahun 2018 nanti saat diresmikannya oleh Presiden RI, Joko Widodo besertaan dengan jalur kereta api penumpang ke bandara dan terminal bus baru, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dan jalur kereta api barang ke kawasan industri Bukaka.

Televisi di Desa Nagrak

Pemancar TV di Desa

Pemancar televisi pertama kali dipasang di Desa Nagrak sejak desa ini mulai mengaliri listrik dari PLN pada tanggal 7 Februari 2001 jam 11.00 WIB. Pemancar televisi di Desa Nagrak, antara lain seperti: pemancar televisi TVRI, RCTI, SCTV, MNCTV, antv, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans7, tvOne dan Global TV.

Pemancar televisi di Desa Nagrak untuk pemancaran televisi desa di Desa Nagrak maksimal tingginya 300 kV (khusus TVRI) dan 150 kV (khusus stasiun televisi swasta). Tinggi pemancar televisi di Desa Nagrak berdasarkan:

Nantinya, pemancar televisi Depok TV dan Cileungsi TV (nanti bergabung ke RTV (Indonesia)) dan telah dibangun pada tahun 2014 dengan tinggi masing-masing 150 kV serta anggaran pembangunan

Sarana menonton TV

Sarana menonton TV di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor adalah menyiapkan televisi yang ditonton warga Desa Nagrak seperti TVRI, RCTI, SCTV, MNCTV, antv, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans7, tvOne dan Global TV. bahkan acara televisi yang ditonton warga Desa Nagrak seperti berita, olahraga, kartun, gosip/infotainment, kuis, dll. Sarana menonton televisi di Desa Nagrak telah pertama kali ditonton warga berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 10/2001, tentang sarana warga menonton televisi di pedesaan.

Sarana menonton TV di Desa Nagrak yang diwacanakan seperti Depok TV dan Cileungsi TV (nanti gabung ke RTV (Indonesia)), nantinya diwacanakan pada tahun 2020.

Referensi

  1. ^ "SBY Sekeluarga Gunakan Hak Pilihnya". Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2007-03-12. Diakses tanggal 2011-07-08. 
  2. ^ Saat ini telah dibangun sebuah Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2, Jalan tol ini melalui 4 kampung di desa ini.
  3. ^ "Darius Sinathrya bersembunyi di hutan Nagrak", DetikCom, 2011-03-04, diupdate 2011-03-05
  4. ^ "Darius Sinathrya ditemukan sembunyi di hutan Wanaherang", Okezone.com, 2011-03-04, diupdate 2011-03-05
  5. ^ Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor
  6. ^ "Darius Sinathrya setelah bersembunyi dan diangkat warga sekitar", VIVA.co.id, 2011-03-06, diupdate 2011-03-07
  7. ^ "Warga sekitar sudah mencari Darius Sinathrya yang telah bersembunyi", VIVA.co.id, 2014-03-06, diupdate 2014-03-07
  8. ^ "Komeng diangkat warga sekitar setelah bersembunyi", VIVA.co.id, 2009-07-14, diupdate 2009-07-17
  9. ^ Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor
  10. ^ Desa Nagrak ini merupakan desa gabungan dari eks-Desa Sukapayak dan eks-Desa Nurul Fikri sekitar tahun 1974 berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Indonesia nomor: 151/1975 dan Peraturan Pemerintah RI nomor: 45/1974.
  11. ^ Peraturan Pemerintah RI nomor 45 tahun 1974
  12. ^ Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Indonesia nomor 151 tahun 1975
  13. ^ Peraturan Daerah Kabupaten Bogor nomor 2 tahun 2006
  14. ^ Situs web Pemerintah Kabupaten Bogor
  15. ^ a b Masih dalam rencana peluncuran, rencana telah diusulkan berdasarkan Permenkominfo nomor: 30/2013.
  16. ^ Diwacanakan pada tahun 2030, Cileungsi TV akan gabung ke RTV (Indonesia).
  17. ^ Akibat banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996 mengakibatkan jembatan kereta api di wilayah daerah Desa Nagrak itu ambruk dan jalur kereta api ke arah kawasan industri Bukaka tersebut mati dan tak layak terpakai lagi.
  18. ^ Akibat banjir besar sekitar awal tahun 1996, jalur kereta api itu terputus dan sudah dinonaktifkan serta perusahaan itu menderita kerugian sebesar Rp178.500.000,00.
  19. ^ Peraturan Menteri Komunikasi & Informatika nomor 50 tahun 2006