Dalam geografi, daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) tidak tertutupi oleh air laut. Istilah darat digunakan secara lebih umum, sedangkan "daratan" digunakan dengan batasan geografis. Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya, seperti sungai, rawa, atau danau, merupakan bagian dari daratan, tetapi secara umum tidak disebut sebagai darat.

Peta menunjukkan wilayah daratan bumi dalam tingkatan warna hijau dan kuning.

Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi kebanyakan tumbuhan dan bagi banyak hewan yang bergantung secara langsung maupun tidak langsung darinya.

Wilayah tempat daratan bertemu dengan perairan disebut pesisir. Pembagian wilayah daratan dan perairan merupakan suatu hal yang fundamental bagi manusia dan dapat menjadi suatu kepentingan budaya yang kuat. Demarkasi antara daratan dan perairan berbeda-beda didasarkan pada yurisdiksi setempat. Batas maritim adalah suatu demarkasi yang bersifat politis. Berbagai batas alam ada untuk membantu menentukan titik temu daratan dan perairan. Bentang alam dengan materi batuan padat lebih mudah menjadi demarkasi daripada rawa, yang tidak memperlihatkan titik jelas ujung tanah dan air. Demarkasi dapat lebih bervariasi karena pasang surut dan cuaca.

Sejarah daratan di bumi

 
Impresi seniman terbentuknya Tata Surya

Material tertua yang ditemukan dalam Tata Surya diperkirakan berasal dari 4,5672±0,0006 milyar tahun yang lalu;[1] oleh karena itu, bumi sendiri pastilah telah terbentuk melalui akresi sekitar saat itu. Hingga 4,54±0,04 milyar tahun yang lalu,[2] bumi primordial telah terbentuk. Pembentukan dan evolusi Tata Surya terjadi bersamaan dengan matahari. Berdasarkan teori, nebula matahari melepaskan sejumlah awan molekul, yang mulai berputar dan membentuk cakram melingkar, hingga terbentuk planet-planet bersamaan dengan matahari. Nebula mengandung gas, butir-butir es, dan debu. Dalam hipotesis nebula, planetesimal mulai muncul dalam bentuk partikulat akibat dari kohesi dan kemudian gravitasi. Pembentukan bumi primordial berlangsung selama 10–20 juta tahun.[3]

Referensi

  1. ^ Bowring, S.; Housh, T. (1995). "The Earth's early evolution". Science (dalam bahasa Inggris). 269 (5230): 1535–40. Bibcode:1995Sci...269.1535B. doi:10.1126/science.7667634. PMID 7667634. 
  2. ^ Lihat:
  3. ^ Yin, Qingzhu; Jacobsen, S. B.; Yamashita, K.; Blichert-Toft, J.; Télouk, P.; Albarède, F. (2002). "A short timescale for terrestrial planet formation from Hf-W chronometry of meteorites". Nature (dalam bahasa Inggris). 418 (6901): 949–952. Bibcode:2002Natur.418..949Y. doi:10.1038/nature00995. PMID 12198540. 

Lihat pula