Sejarah berdirinya GBIA Filadelfia di Bandar Lampung dimulai dari tahun 2002.

Berawal dari seorang yang bernama Anna, yang saat itu bekerja pada keluarga Bapak Jimmy dan Ibu Jeni. Didalam kesehariannya setelah menyelesaikan pekerjaannya ia sering mendengarkan siaran-siaran rohani melalui radio. Hingga suatu hari Sdri. Anna mendengar ulasan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Bpk.Dr Suhento Liauw seorang Gembala GBIA Graphe. Ada rasa ketertarikannya dalam ulasan Firman Tuhan tersebut. Maka pada kesempatan itu pula ia memanggil Ibu Jeni untuk turut mendengarkannya. Rupanya Ibu Jeni juga mengalami ketertarikan yang sama, hingga ia bermaksud bertemu dengan Bpk.Dr Suhento Liauw.

Akhirnya pertemuan terjadi saat Ibu Jeni berada di Jakarta, dan dari hasil pertemuan tersebut disepakati untuk mengundang Bpk.Dr Suhento Liauw datang ke kota Bandar Lampung dengan tujuan untuk memberikan seminar tentang Firman Tuhan kepada segenap rekan serta saudara ibu Jeni dan Bpk. Jimmy.

Maka pada awal tahun 2003 Bpk.Dr Suhento Liauw datang ke Bandar Lampung, dan seminar tentang Firman Tuhan juga berjalan lancar dihadiri oleh beberapa rekan dari Ibu Jeni, serta beberapa sanak saudaranya, juga dihadiri oleh ibu Jeni sendiri beserta Bpk. Jimmy suaminya, juga tidak ketinggalan Sdri. Anna.

Dari hasil seminar tersebut, ibu Jeni serta Bpk, Jimmy menyadari bahwa mereka memerlukan pelayanan dan pengajaran yang Alkitabiah seperti ini. Maka atas pertimbangan tersebut akhirnya Ibu Jeni secara khusus meminta kepada Bpk. Suhento Liauw agar nantinya dapat dikirimkan seseorang utusan untuk melayani beliau beserta suaminya. Hal tersebut disetujui dan nantinya akan sesegera mungkin dikirimkan utusan pelayan dari GBIA Graphe.

Sekitar pertengahan bulan Mei, datanglah seorang penginjil dari GBIA Graphe bernama Bpk. Firman Legowo, yang akhirnya melayani keluarga Bpk. Jimmy dan Ibu Jeni. Dan pada bulan itu juga, tepatnya pada tanggal 25 Mei 2003, Bp. Firman Legowo mulai mengajar Alkitab di rumah kediaman Bp. Jimmy dan Ibu Jeni. Saat itu hadir 7 orang, diantaranya : Bpk. Jimmy, Ibu Jeni, Bpk. Budi Sanyoto, Bpk. Solikhin, Bpk. Dody, Ibu Noverina serta Sdri. Anna.

Bpk. Firman Legowo dari Penginjil menjadi Gembala Semenjak mulai dari saat itu pembelajaran terus berlangsung dengan rutin dan kebaktian setiap minggunya pun sudah dimulai. Melihat dari hal tersebut, akhirnya Bpk. Suhento Liauw selaku Gembala GBIA Graphe yang mengutus Bpk. Firman Legowo merasa perlu mengangkatnya sebagai Gembala. Dan setahun kemudian akhirnya Bpk.Dr Suhento Liauw datang kembali ke Bandar Lampung beserta beberapa orang diaken. Dan pada bulan Mei 2004 acara pentahbisan itu terlaksana. Didalam acara pentahbisan tersebut juga dihadiri oleh beberapa jemaat GBIA Filadelfia [[1]]

Setelah ditahbiskan menjadi Gembala, Bpk. Firman Legowo juga menerima permintaan dari beberapa keluarga calon jemaat untuk dibaptis (diselamkan) untuk menyatakan pertobatannya serta menyatakan diri bergabung menjadi jemaat GBIA Filadelfia.

Sepanjang perjalanannya memberitakan kebenaran Firman Tuhan yang Alkitabiah, Bpk. Firman Legowo banyak mengalami suka dan duka. Ada yang melihat pengajaran yang Alkitabiah ini seperti pengajaran baru, aneh, dan bahkan ada yang menganggap sesat. Tetapi janji Tuhan tidak pernah luput, Ia selalu menyertai hamba-Nya yang benar.

Pendalaman Alkitab di Bumi Asri - Thn.2009 Memasuki tahun 2009, Bpk. Firman Legowo berkenalan dengan Bpk. Jonathan Ongko melalui Bpk. Agus Ibrahim. Pada awalnya Bpk. Jonathan Ongko sempat merasa aneh dan ada yang berbeda di dalam menerima pengajaran dari Bpk. Firman Legowo. Pemahamannya tentang ke-kristenan yang sudah ia dapatkan sejak lama, banyak sekali ditemukan ketidak cocokan, namun setelah beberapa kali mengikuti, barulah beliau menyadari bahwa inilah pengajaran yang Alkitabiah. Akhirnya keluarga Bpk. Jonathan Ongko memutuskan dan meminta agar rumahnya dapat dijadikan tempat untuk pendalaman Alkitab, yang hingga sekarang kegiatan ini masih berlangsung dirumahnya.

Acara Baptisan (selam) - Thn. 2012 Dari pendalaman alkitab dilaksanakan di rumah kediaman keluarga Bpk. Jonathan Ongko, satu persatu keluarga akhirnya semakin memahami kebenaraan Firman Tuhan, dan mereka juga meminta diri dibaptis (diselam) untuk menyatakan pertobatannya, serta menyatakan diri untuk bergabung sebagai jemaat GBIA Filadelfia

Pentahbisan Diaken -Thn. 2013 Jemaat semakin bertumbuh, Merujuk pada Alkitab, maka kehidupan berjemaat juga diperlukan diaken, maka pada awal tahun 2013 ditahbiskanlah dua orang jemaat sebagai diaken. Disaksikan oleh seluruh jemaat saat itu acara berlangsung hikmat. Diaken inilah yang nantinya membantu Bpk. Gbl. Firman Legowo untuk menggembalakan seluruh jemaatnya.

Bible Baptist Church, Cromwell, Connecticut - Amerika - Thn. 2013 Pada tahun 2013 ini juga Bpk. Firman Legowo mendapatkan tawaran dari Dr. Strouse di Connecticut Amerika untuk melanjutkan studi Alkitabnya. Menimbang kebutuhan pelayanannya di masa selanjutnya, maka dalam banyak hal keterbatasannya akhirnya Bpk. Firman Legowo berangkat juga ke Connecticut, Amerika. Sungguh berat rasanya meninggalkan keluarga, serta seluruh jemaatnya.

Bersama Dr. Strouse dan Brother Jeff Enam bulan adalah waktu paling cepat yang diminta oleh Dr. Strouse untuk studi lanjutan ini, agar Bpk. Firman Legowo, dapat mengambil gelar Dr. teologi. Namun berbeda dengan nuraninya, beliau merasa gelar tersebut tidak terlalu penting baginya, dengan beberapa alasan. Akhirnya karena sudah beberapa kali diminta, tetapi tetap ditolak, maka diputuskanlah bahwa studi Alkitab lanjutan ini hanya satu bulan, tanpa gelar apapun.

Selama satu bulan, Bpk. Firman Legowo tinggal di rumah brother Jeff seorang jemaat Bible Baptist Church di Cromwell, Connecticut - Amerika dan belum beristri. Walaupun baru bertemu tetapi penerimaan brother Jeff ini sungguh luar biasa, ia menerima Bpk. Firman Legowo seperti saudara kandungnya sendiri. Dan dari brother Jeff ini pula Bpk. Firman Legowo banyak mendapat cerita tentang kehidupan kota serta jemaat di Bible Baptist Church.

Setiap hari Bpk. Firman Legowo melanjutkan studinya yang diberikan oleh Dr. Strouse. Terkadang bersama murid-murid yang lain yang datang dari berbagai negara, terkadang pula secara khusus Dr. Strouse memberikan pengajarannya.Walaupun hanya dalam waktu satu bulan di sana, banyak sekali hal yang didapat. Selain pemahaman lanjutan tentang Alkitab, cara hidup berjemaat di sana menjadi pelajaran baru dan baik yang dapat dijadikan contoh untuk diterapkan pada kehidupan berjemaat GBIA Filadelfia. Kecintaan mereka kepada Tuhan diungkapkan pada kehidupan kesehariannya serta kehidupan berjemaat yang penuh suka cita.

Sekembalinya dari Amerika, Bpk. Gbl. Firman Legowo kembali menggembalakan jemaatnya serta membagikan seluruh yang didapatnya dari Dr. Strouse kepada seluruh jemaatnya.

Jemaat Sebagai Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran Walaupun tidak banyak namun seberapa adanya jemaat GBIA FIladelfia, semuanya merasa dalam posisi yang sama sebagai orang tebusan, dan menjadi hamba-Nya. Bukan hanya menjadi tugas Bpk. Gbl. Firman Legowo untuk menyebarkan kebenaran Firman Tuhan, tetapi seluruh jemaat juga mempunyai kewajiban yang sama. Beberapa jemaat juga akhirnya membuat beberapa situs di media sosial, untuk menyampaikan Kebenaran Firman Tuhan secara online. “Memberitakan Kebenaran dengan Lemah Lembut dan Penuh Kasih”, itulah yang diterapkan oleh Bpk. Gbl.. Firman Legowo beserta seluruh jemaatnya dalam memberitakan Injil.

Memberitakan Kebenaran Dengan Lembut dan Penuh KasihKehidupan berjemaat dengan rasa persaudaraan seiman yang kental serta sehati dan sepikir menjadikan langkah yang baik dalam pelayanan selanjutnya. Dan seluruh jemaat sadar sebagai "Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran".