Datu Pujung Amuntai
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
Datu Pujung Amuntai, dikenal sebagai orang sakti dan tokoh masyarakat, khususnya di wilayah [Amuntai, Kalsel]]. Ia hidup pada pemerintahan Pangeran Suryanata hingga pemerintahan Sultan Suriansyah. Selama hidup jiwa raganya diberikannya kepada kerajaan.
Nama
Dalam salah satu riwayat diceritakan, Datu Pujung Amuntai disebutkan bernama asli Aria Malangkan.
Kesaktian
Selain memiliki tubuh yang besar dan kekar, masyarakat Tapin kala itu juga mengetahui bahwa Datu Pujung Amuntai memiliki kesaktian. Seperti lari cepat, melompat sangat jauh dan pandai melipatgandakan kekuatan.
Kepribadian
Sadar akan kelebihan yang dimilikinya, sebagai karunia Allah SWT yang patut disyukuri, Datu Pujung menggunakannya untuk kebaikan, dengan membantu orang. Beliau tidak suka menolak setiap tuhas yang dibebankan kepada beliau, meskipun tugas tersebut sangat berat. Satu hal yang amat tergambar dalam sosok Datu Sanggul, adalah ketekunannya dalam menuntut dan menyempurnakan ilmu.[1]
Tiang Masjid Suriansyah
Datu Pujungan Amuntai ikut andil dalam membangun Masjid Sultan Suriansyah. Suatu hari Sultan Suriansyah memerintahkan Datu Pujung untuk mencari kayu ulin empat batang untuk tiang masjid yang akan didirikan di kuin. Setelah menerima tugas dari Sultan Suriansyah, beliau langsung menuju ke arah timur. Setelah sekian lama, tiba lah di Pagatan Pulau Laut. Sayangnya ulin yang dicari belum ditemukan. Datu Pujung sempat tinggal lama di Pagatan dan sempat menjalin persahabatan dengan Datu Mabrur. Karena tak mendapatkan kayu ulin yang dimaksud, Datu Pujung kemudian menuju hulu Mahakam. Di daerah tersebut ulin yang dicari ditemukan, lalu dikepit di bawah kedua ketiak, selanjutnya dengan ilmu lari cepat, Datu Pujung membawa kayu ulin tersebut ke kerajaan Banjar. Menempuh sekitar 2 hari perjalanan dari hulu Mahakam ke Kuin, Datuju Pujung menyerahkan ulin kepada Sultan Suriansyah. Besoknya dengan melibatkan seluruh masyarakat, di bangunlah masjid tersebut. Masjid tersebut dikenal dengan nama [[Masjid Sultan Suriansyah] di Kuin Banjarmasin Kalimantan Selatan. [2]
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
]
]