Psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang yang mengalaminya.[1] Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).[1]

Psikologi abnormal adalah salah satu cabang ilmu psikologi

Pemahaman

Untuk memahami perilaku abnormal, psikolog menggunakan acuan DSM (diagnostic and statistical manual of mental disorder).[2] DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima.[3] DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel.[3] Sistem DSM terdiri dari dari 5 klasifikasi yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan utama.[3] Penilaian perilaku abnormal dapat ditelaah menggunakan berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan.[3] Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, tes psikologi, assessment neuropsikologis, behavioral assessment dan assessment kognitif.[3] Selain itu para peneliti dan klinisi penting unuk mempelajari fungsi fisiologis yang akan mengungkap bagaimana bekerjanya otak dan struktur dari otak.[3]

Referensi

  1. ^ a b Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 4-10.
  2. ^ "Jurnal Psikologi Abnormal". Diakses tanggal 2011-07-15. 
  3. ^ a b c d e f "Psikologi Abnormal". Diakses tanggal 2011-07-15. 

Lihat pula