Kabupaten Tegal

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa

Kabupaten Tegal adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di wilayah Pantura dengan kota Slawi sebagai ibukota kabupatennya, kota-kota lainnya : Tegal, Balapulang, Lebaksiu, Surodadi dll. Luas wilayah Kabupaten ini ± 878,49 km2 dengan jumlah penduduk ± 1,5 juta jiwa dan tingkat kepadatan penduduk ± 1.513 jiwa/km2.

Geografis

Letak Daerah : Bujur Timur 1080 57’ 6” – 1090 21’ 30” dan Lintang Selatan 60 02’ 41” – 70 15’ 30” Luas Wilayah Kabupaten Tegal adalah 878,49 km2 Batas Wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kodya. Tegal & Laut Jawa. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Brebes & Kab. Pemalang. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Brebes. Dalam kehidupan sehari hari masyarakat Tegal menggunakan bahasa Jawa Banyumasan logat / dialek Tegal. Beberapa obyek wisata di Kabupaten Tegal antara lain : Pemandian Air Panas Guci, Pantai Purwahamba Indah, Waduk Cacaban Pangkah, Hotel / villa di Bumijawa yang berhawa dingin.

Pemerintahan

Jumlah kecamatan di kabupaten Tegal ada 18 yang terdiri 283 desa. Kecamatan kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:

  1. Adiwerna
  2. Balapulang
  3. Bojong
  4. Bumijawa
  5. Dukuh Turi
  6. Dukuh Waru
  7. Jatinegara
  8. Kedung Banteng
  9. Kramat
  10. Lebaksiu
  11. Margasari
  12. Pager Barang
  13. Pangkah
  14. Slawi
  15. Suradadi
  16. Talang
  17. Tarub
  18. Warureja

Perekonomian

Di Kabupaten Tegal banyak sekali home industri yang dikelola oleh rakyat seperti : pengecoran & pengerjaan logam, tekstile (konveksi & tenun tradisional), suttle chock, furniture, gerabah (untuk perlengkapan minum teh poci), dll. Selain itu warga Tegal banyak juga yang berusaha disektor pertanian (padi, palawija, bawang, cabe, tebu dll), disektor kelautan dan perikanan, banyak nelayan Tegal yang mencari ikan di laut Jawa sampai ke laut Cina Selatan (kepulauan Riau). Hasilnya mereka jual ke Pelabuhan Perikanan (pelelangan ikan) Jakarta, Cirebon, Pekalongan dan Tegal sendiri. Masih disektor ini juga banyak masyarakat Tegal (khususnya daerah pesisir) membuka usaha tambak ikan bandeng dan udang windu mereka juga menjual nener / benur (bibit ikan bandeng). Di sektor peternakan masyarakat Tegal banyak mengusahakan peternakan ayam (pedaging & petelur), Itik Tegal (jenis Indian Runner) untuk suplai industri telur asin di Brebes. Ternak kambing, sapi & kerbau banyak diusahakan secara tradisional oleh masyarakat pedesaan di Tegal. Masyarakat Kabupaten Tegal banyak yang merantau ke kota kota lain di pulau Jawa dan pulau pulau lainnya. Warga Tegal lebih suka menjadi wira swasta, sebagian besar membuka usaha Warung Tegal (Warteg) mereka tergabung dalam Kowarteg (Koperasi Warung Tegal), penjual martabak telor (biasanya warga kecamatan Lebaksiu), dll Setiap menjelang hari raya idul fitri warga Tegal mudik dari kota kota yang menjadi tempat usahanya, mereka akan membawa uang hasil usaha & kerja selama di perantauan. Selama masa masa mudik itulah ekonomin Kabupaten Tegal menjadi lebih semarak perputaran uangnya ekonomi menjadi lebih dinamis.

Makanan Khas Tegal

"Teh Poci" yaitu teh diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula batu ada istilah teh poci "WASGITEL" artinya wangi, panas, sepet, legi, lan (=dan bhs Indonesia)kentel, sate Tegal (sate kambing muda khas Tegal dengan bumbu sambal kecap), sate bebek majir,Kupat(=Ketupat) Glabed, Kupat Blengong (Kupat Glabed dengan daging Blengong, Blengong=Keturunan hasil perkawinan Bebek dan Angsa), Kupat Bongko (Ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan), Nasi Ponggol, pilus, krupuk antor, nasi bogana (nasi megono), Sauto (soto ayam / babat khas Tegal dengan bumbu tauco) Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil teh.

Obyek Wisata Guci

Kabupaten Tegal terkenal dengan teh pocinya. Tehnya kental dan manis. Pocinya (penuang air yang terbuat dari tanah liat) menambah kenikmatan tersendiri. Tapi kota ini juga punya kebanggaan lain: objek wisata Guci. Ibarat poci, air hangat mengalir deras dari ujungnya, terus-menerus, tanpa henti.

Anda bisa merasakan kehangatan airnya yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Yang paling banyak didatangi pengunjung adalah Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tigabelas buah, karena tak bayar. Selain itu, Anda juga bisa berendam di pancuran tujuh. Di pancuran ini, penduduk desa Guci juga sering mandi entah untuk keperluan mencari berkat maupun untuk menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng atau penyakit kulit lain.

Di Guci ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, agak jauh sekitar satu kilometer, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Sambil jalan-jalan menikmati pemandangan pepohonan pinus, Anda dapat merasakan kesejukan daerah ini.

Kalau Anda capai dan merasa tidak berminat untuk jalan-jalan, Anda dapat menyewa kuda untuk berkeliling dan melihat air terjun. Cukup dengan uang Rp 15.000 Anda dapat menikmati pemandangan tanpa merasa lelah dan sekaligus bisa belajar menunggang kuda.

Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon, kalau mandi pada jam dua belas malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun.

Sahibul hikayat, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini. Nah, Sampai saat ini, setiap malam Jumat Kliwon, banyak orang datang dan mandi di tempat pemandian air panas ini untuk mendapat berkah.

Bila Anda ingin merasa puas berkeliling di area wisata seluas sekitar 210 hektar ini, Anda dapat menginap di daerah ini selama beberapa hari. Ada banyak penginapan di sini, dari kelas melati sampai berbintang. Dan jangan lupa untuk membawa oleh-oleh kalau pulang. Di sini Anda membeli sayuran segar dengan harga murah seperti wortel, kol, slada air, tomat, sawi, buah pisang dan alpukat. Atau makanan kecil khasnya; sate manisan ceremai.

Cobalah, dan Anda akan merasakan kesegaran dan keindahan berlibur. Objek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter dari kota Slawi sekitar 30 km atau dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Di tempat wisata ini telah tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, hotel, villa dan bumi perkemahan.

Guci mudah dijangkau. Dari Slawi Anda bisa naik mini bus jurusan Bumi Jawa dengan ongkos Rp 5.000. Setelah sekitar tiga puluh menit, Anda berhenti di Desa Tuwel. Di situ banyak kendaraan bak terbuka menunggu penumpang menuju Guci. Anda cukup membayar kendaraan itu dengan Rp 3.000 saja. Tigapuluh menit Anda akan sampai tempat wisata yang sungguh menarik ini.