Perumpamaan ragi

Revisi sejak 6 Oktober 2007 23.06 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''{{PAGENAME}}''' adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Kitab Matius 13:33<ref>[http://www....')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perumpamaan ragi adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Kitab Matius 13:33[1] dan Kitab Lukas 13:20-21[2]. Perumpamaan ini merupakan salah satu perumpamaan terpendek yang digunakan Tuhan Yesus. Perumpamaan ini oleh LAI dirangkaikan dengan perumpamaan dalam ayat-ayat sebelumnya dalam satu perikop yang bertajuk perumpamaan biji sesawi dan ragi.

Ragi

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya. (Matius 13:33)

Penjelasan

Sama seperti jaman sekarang, pada jaman Yesus, ragi adalah bahan adonan yang dicampurkan ke dalam tepung terigu sehingga adonan tersebut akan mengembang ketika dipanggang. Tepung terigu yang tidak dicampur dengan ragi tidak akan mengembang ketika dipanggang dan tidak akan dapat dimakan. Sama seperti perumpamaan biji sesawi, perumpamaan ini menunjukkan bahwa firman Tuhan yang tidak mencolok, pekerjaan Tuhan yang dimulai dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak kelihatan (dilambangkan dengan ragi) diperlukan oleh setiap manusia (dilambangkan dengan adonan tepung) untuk bertumbuh dengan benar.

Sukat adalah ukuran isi pada jaman itu yang kurang lebih setara dengan 12 liter[3]. Khamir = mengembang.

Ragi orang Farisi dan Saduki

Selain dalam perumpamaan di atas, Yesus dalam Matius 16:6-12[4] dan Kitab Markus 8:15-21[5] juga menggunakan lambang ragi untuk memperingati murid-muridNya:

Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. (Matius 16:6)

Orang Farisi dan Saduki adalah pemimpin agama Yahudi pada waktu itu yang oleh Yesus dianggap membebani orang Israel dengan hukum-hukum yang mereka sendiri tidak taati, dan menganggap diri mereka lebih suci daripada semua orang lain. Yesus lalu mengisyaratkan secara tidak langsung bahwa ragi yang Ia maksudkan adalah pengajaran orang Farisi dan Saduki.

"Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki. (Matius 16:11-12)

Nasihat Paulus tentang ragi

Paulus, senada dengan Yesus menasihatkan dalam suratnya kepada jemaat gereja di Galatia

Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. (Galatia 5:9)

Pranala Luar