Cineplex 21 Group

perusahaan asal Indonesia

Bioskop 21 (disebut pula Studio 21 atau Bioskop TwentyOne atau 21 Cineplex) adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia. Bioskop ini tersedia di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan. Sebagian besar di antaranya telah dilengkapi dengan teknologi-teknologi tercanggih, seperti tata suara Dolby Digital, THX, dan semacamnya. Hampir semua bioskop 21 terletak di dalam gedung pusat perbelanjaan.

Berkas:21i.jpg
Logo 21 Cineplex

Studio XXI

Berkas:XXI.jpg
Logo Studio XXI

Selain itu, jaringan 21 juga mengembangkan anak perusahaannya, yakni jaringan Studio XXI yang ditujukan untuk level kalangan menengah ke atas sebagai bentuk perlawanan grup bioskop 21 terhadap MPX yang berkonsep bioskop butik, dan Blitz Megaplex yang berkembang dengan pesat. Bioskop XXI dilengkapi dengan teknologi-teknologi terbaru dan ditambah dengan kenyamanan lobby, studio dan kursinya yang satu tingkat di atas jaringan 21. Bioskop XXI pertama dibuka di Plaza Indonesia Entertainment Xnter pada tahun 2003 dan telah berkembang dengan pembukaannya di mal-mal papan atas termasuk Mal Kelapa Gading 3, Mal Pondok Indah 2, Senayan City,Sumareccon Serpong,Cihampelas Walk Bandung dan baru2 ini di Mega Bekasi XXI. Selain itu, beberapa bioskop 21 yang selama ini menjadi pilihan utama termasuk Anggrek 21, Senayan 21, Djakarta Theater 21, Pondok Gede 21 dan BSM 21 Bandung direnovasi menjadi bioskop XXI. Senayan 21 yang berlokasi di Plaza Senayan kini telah dibuka kembali dengan nama Plaza Senayan XXI tambahan dua studio menjadi sepuluh studio (8 studio reguler dan 2 studio premiere), salah satu yang terbanyak di Indonesia. Selain Itu Juga Tersedia Premiere di Pondok Indah, Plaza Indonesia, Senayan City, Dan Pondok Gede

Seiring dengan dibentuknya Studio XXI, 21 Group juga mendirikan sebuah lounge bernama XXI Club yang terletak satu gedung dengan Djakarta Theater XXI.

The Premiere

Ditargetkan untuk pecinta film yang menginginkan fasilitas yang lebih mewah, terdapat pula The Premiere, suatu konsep bioskop yang diperlengkapi dengan segala kemewahan yang ada, termasuk di dalamnya lobby khusus, kursi khusus layaknya business class di dalam sebuah pesawat, dan juga selimut serta kemewahan-kemewahan lainnya. The Premiere hingga saat ini baru hadir di beberapa bioskop di Jakarta, yakni Studio XXI, Pondok Indah XXI, Senayan City XXI, dan Plaza Senayan XXI. Harga tiket untuk The Premiere adalah Rp. 100,000.

Nonton Hemat

Setiap Senin baik 21 dan XXI menerapkan harga khusus tiketnya yang lebih murah dari hari-hari biasanya, dan event ini dinamakan dengan NoMat (Nonton Hemat). Di hari-hari tertentu, jaringan 21 dan XXI bekerjasama dengan beberapa bank di Indonesia menerapkan sistem Buy One Get One Free untuk tiketnya, bagi pengguna kartu kredit bank-bank yang bersangkutan. Juga, baru-baru ini pihak 21 mengubah peraturan untuk tarif tiket bioskop-bioskop tertentu, terutama yang berada di Jakarta, dimulai dari yang termurah untuk hari senin, lebih mahal sedikit untuk hari selasa - jumat, dan harga termahal untuk akhir pekan.


Mobile Ticketing

Untuk melengkapi kenyamanan para penonton, kini telah diluncurkan sistem mobile ticketing (MTix), untuk pemesanan tiket melalui SMS.


Persaingan

Seiring dengan bangkitnya perfilman Indonesia, perbioskopan di tanah air pun seakan ikut menyemarakkan hal tersebut. Hal ini ditandai dengan kemunculan beberapa gedung bioskop kelas satu untuk berbeda kalangan, seperti MPX Grande yang sebagian besar menayangkan film India, namun tidak mengesampingkan kenyamanan dan kemewahan menonton, Cinema Surya M2 yang sebagian besar menayangkan film-film Asia Oriental, dan juga Blitz Megaplex, sebuah konsep bioskop terbaru yang kini tengah ramai diperbincangkan keberadaannya, oleh karena diperkirakan menyaingi 21. Meskipun demikian, tampaknya 21 masih memegang peranan besar dalam monopoli bisnis perbioskopan di Indonesia, dikarenakan jumlah bioskop-bioskopnya yang telah menyebar di seluruh tanah air, dan juga hak atas sebagian besar film-film Hollywood. Namun masyarakat yang telah jenuh dengan film-film mainstream pun akan beralih ke bioskop-bioskop tadi dan dunia sinema Indonesia pun akan ramai kembali.


Pranala luar