KAI Commuter

perusahaan asal Indonesia

KRL Jabotabek adalah jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PJKA sejak 1976, yang melayani rute komuter di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Serpong. KRL yang melayani jalur ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas ekonomi dan kelas ekspres yang menggunakan pendingin udara.

KRL Jabotabek sedang melintasi sebuah kawasan kumuh di Jakarta.

Jalur KRL Jabotabek melewati beberapa stasiun sentral seperti Stasiun Tanah Abang, Jatinegara, Pasar Senen, dan Manggarai.

Rute Bogor

Jalur ini menghubungkan Stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Bogor, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Gambir, Manggarai, Pasar Minggu, Depok, dan Bojong Gede.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Bogor yang berhenti di setiap stasiun kecuali stasiun Gambir.

Harga karcis untuk jarak terjauh (Bogor-Jakarta) adalah Rp 2.500 dan abodemen Rp 55.000

  • KRL Pakuan Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok (tidak setiap rangkaian), Bojong Gede, dan Bogor.

Harga karcis adalah Rp 11.000 dan abodemen Rp 450.000

  • KRL Depok Ekspres Jakarta-Depok yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok Baru (tidak setiap rangkaian), dan berakhir di stasiun Depok.

Harga karcis adalah Rp 9.000

  • KRL Semi Ekspress yang berhenti di stasiun tertentu namun jumlah stasiun pemberhentiannya lebih banyak dibandingkan KRL Ekspress. Untuk rangkaian pertama yang berangkat dari Bogor pukul 08.27 WIB berhenti di Stasiun Cilebut, Cikini, Cawang, Gondangdia, Juanda dan Jayakarta. Pemberangkatan berikutnya, dari Bogor pukul 11.31, berhenti di stasiun Bojong Gede, Citayam, Depok Baru, UI, Cawang, Juanda dan Jayakarta. Sedangkan pemberangkatan terakhir dari Bogor pukul 14.30, hanya berhenti di stasiun Bojong Gede, Citayam, Depok, Pondok Cina dan Tebet. Sedangkan rangkaian yang berangkat dari Jakarta (KOTA) hanya ada dua pemberangkatan yaitu pukul 09.54 dan 12.50 yang berhenti di stasiun Jayakarta, Juanda, Cikini, Tebet, Duren Kalibata, UI dan Depok Baru.

Harga karcis Rp. 6.000.

Rute Bekasi

Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Bekasi, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Pasar Senen, Jatinegara, Kranji, Rawa Bebek, dan Klender Baru.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun.

Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta-Bekasi) adalah Rp 2.500 dan abodemen Rp 55.000

  • KRL Bekasi Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Bekasi yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Klender Baru (tidak setiap rangkaian), Kranji, dan Bekasi.

Harga karcis adalah Rp 9.000

Rute Serpong

Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Serpong, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Pondok Ranji, Palmerah, Rawa Buntu, dan Sudimara.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Serpong-Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun.
  • KRL Serpong Ekspres Tanah Abang-Serpong yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Sudimara, Palmerah (tidak setiap rangkaian), Pondok Ranji, dan Serpong.

Harga karcis adalah Rp 8.000

Rute Tangerang

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Tangerang yang berhenti di setiap stasiun.
  • KRL Cisadane Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Tangerang yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun kampung Bandan, Duri, dan Poris.

Armada KRL

Jalur KRL Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian. Selain KRL Ekonomi buatan Jepang dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bekas yang berasal dari Jepang.

KRL Ekonomi

Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun 1976 sampai tahun 1986 dengan teknologi rheostat. Di tahun 1995, KRL Ekonomi diramaikan dengan unit-unit buatan BN-Holec asal Belanda, yang menggunakan teknologi VVVT.

Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta.

 
KRL Ekonomi di stasiun Jakarta Kota.

KRL Hibah (seri 6000)

 
KRL Pakuan Hibah di stasiun Jakarta Kota

KRL ini adalah KRL yang diimpor dari Jepang melalui jalur hibah. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun 2000, dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara. KRL hibah ini dikenal memiliki AC yang kurang dingin, dan akibat kesalahan perawatan, seringkali bermasalah.

KRL Tokyu

Berkas:KRL Tokyu 8000.jpg
KRL ekspres Tokyu seri 8000 di stasiun Jakarta Kota

Tokyu mulai meramaikan KRL Jabotabek sejak masuknya rangkaian seri 8000, 8500, 1000, dan 5000. KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per gerbong, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 gerbong. Berkat perawatan yang baik, KRL Tokyu selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Indonesia.

KRL Japan Railway (JR) 103

Berkas:JR 103 Jabotabek.jpg
KRL JR 103 yang sedang berjalan menuju arah Bogor.

JR 103 adalah salah satu rangkaian pertama yang melayani rute Bojong Gede dan Depok. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tokyu yang memiliki 8 gerbong, KRL ini pun hanya difungsikan di rute Tangerang yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak. Terdiri dari 4 gerbong (1 set), walaupun terlihat kurang perawatan, pendingin udaranya tetap berfungsi dengan baik.

KRLI (INKA)

KRLI dibuat tahun 2000, sebagai hasil produk PT Inka yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi, tidak banyak KRLI yang digunakan.

Pranala luar