Turang
Turang adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1957 dengan disutradarai oleh Bachtiar Siagian. Film ini dibintangi antara lain oleh Nizmah, Tuahta Perangin-angin dan Omar Bach.
Turang | |
---|---|
Sutradara | Bachtiar Siagian |
Produser | Abubakar Abdy |
Ditulis oleh | Bachtiar Siagian |
Pemeran | Nizmah Omar Bach Ahmadi Hamid Hadisjam Tahax Tuahta Perangin-angin Zubier Lelo |
Distributor | Rentjong Film Corp Jajasan Gedung Pemuda Medan (Refic Film |
Tanggal rilis | 1957 |
Durasi | ... menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Pekan Apresiasi Film Nasional 1960 |
|
Film ini dinobatkan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1960.
Film Turang mengambil setting di Desa Seberaya dan desa lainnya di Kabupaten Karo.
Sinopsis
Kisah perjuangan gerilya melawan Belanda di Tanah Karo (Sumatera Utara), khususnya di Seberaja, kampung yang pernah jadi pusat komando. Wakil komandan Rusli (Omar Bach) yang terluka diserahkan perawatannya kepada Tipi (Nizmah), adik anggota gerilyawan Tuah (Tuahta Perangin-angin), maka terbitlah jalinan cinta antara Rusli dan Tipi, tetapi keadaan tidak memungkinkan mereka terus bersama. Serangan Belanda, atas petunjuk mata-mata Belanda, Dendam (Hadisjam Tahax), memaksa pasukan terus berpindah-pindah untuk melaksanakan perang bergerilya.
Tayangan Perdana
Film Turang ditayangkan perdana di Istana Merdeka Jakarta dan disaksikan langsung oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno
Penghargaan
Mendapatkan 4 penghargaan sekaligus pada Festival Film Indonesia Tahun 1960
- Piala Citra FFI sebagai Film Terbaik
- Sutradara Terbaik
- Pemeran Pembantu Terbaik
- Tata Artistik Terbaik
Tambahan
Saat ini tidak diketahui lagi keberadan film ini, kemungkinan sudah dimusnahkan karena Sutradara Bachtiar Siagian dicap sebagai pengikut komunis (PKI).
Turang dalam bahasa Karo berarti Saudara yang dipakai untuk berlainan jenis kelamin. Turang juga biasa disebutkan sebagai panggilan yang sopan kepada orang yang belum dikenal namun kira-kira sebaya dan berlainan jenis kelamin.
Pranala luar
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Lewat Djam Malam (1955) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) 1960 |
Diteruskan oleh: Perkawinan (1973) |