Prof. Ir. Bambang Suhendro, MSc; PhD adalah seorang rekayasawan teknik sipil dari Indonesia. Ia saat ini merupakan Professor Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kepakaran dalam bidang Analisis Nonlinear Metode Elemen Hingga dan Rekayasa Dinamis dan Kegempaan. Ia juga berperan sebagai salah satu tim pakar pembangunan Jembatan Nasional Suramadu (Surabaya-Madura) dari tahun 2002 hingga 2009 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Ketua Tim UGM untuk Penyelidikan Keruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara.[1][2]

Prof. Ir. Bambang Suhendro, MSc, Ph.D
Prof. Ir. Bambang Suhendro,MSc, PhD di ICST (International Conference on Science and Technology), 2017
KebangsaanIndonesia
PendidikanUniversitas Gadjah Mada, Michigan State University
PekerjaanInsinyur, dosen

Riwayat Hidup

sunting

Pendidikan

sunting

Bambang Suhendro menempuh pendidikan Sarjana Teknik Sipil di FT UGM pada 1974 hingga 1979, kemudian melanjutkan pendidikan Master dalam keahlian Struktur di Michigan State University dalam waktu 1,5 tahun (Maret 1984—Agustus 1985). Kemudian langsung dilanjutkan dengan riset doktoral mengenai Non Linear Finite Element di Michigan State University hingga tahun 1989.

Berkat catatan akademisnya, ia mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain Outstanding Graduate Student Award, Department of Civil and Enviromental Engineering, Michigan State University, Michigan (1986), Outstanding Engineering Graduate Student, Tau Betha Phi National Honor Society (1987), dan Outstanding Graduate Student Phi Kappa , Phi Kappa Phi Honor Society (1987).[3]

Bambang Suhendro berperan sebagai ahli dalam penyusunan berbagai Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti SNI 2847 yang mengatur persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung,[4] SNI 1726 yang mengatur tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung,[5] dan SNI 8971 yang berisi panduan mengenai perancangan serat polimer untuk perkuatan beton.

Bambang Suhendro juga memegang paten nomor P002007001 tentang sistem, metode-metode analisis, perancangan, evaluasi, dan metoda kerja untuk konstruksi pondasi dan pavement sebagai modifikasi sistem cakar ayam (2007).[3] Penelitiannya mengenai fondasi cakar ayam dilatar belakangi ketergantungan pada pendekatan analitis dalam merancang fondasi untuk beberapa proyek bandar udara di Indonesia.[6] Setelah wafatnya penemu fondasi cakar ayam, Sedyatmo, pendekatan analitis yang selama ini dijadikan sebagai dasar perhitungan tidak dapat dikembangkan untuk menguji beberapa parameter struktur[7] sehingga pemerintah dan operator bandara menghadapi kesulitan ketika harus menunjukkan kondisi kualitas perkerasan Bandara Soekarno Hatta setelah beroperasi. Bambang Suhendro lantas mulai menguji kondisi perkerasan di Bandara Soekarno Hatta dan mengembangkan model metode elemen hingga tiga dimensi (FEM 3D) untuk menilai, menganalisis, dan merancang fondasi cakar ayam untuk bandara.[7]

Bermula dari tantangan itu, Bambang Suhendro bersama Harry Christady[8] dan Wardhani Sartono terus mengembangkan model FEM 3D mengenai interaksi antara struktur dan tanah tersebut untuk diimplementasikan dalam konstruksi lain seperti jalan raya, area penumpukan di pelabuhan peti kemas hingga pengaruh perkerasan akibat overlay. Pada tahun 2007, pemodelan FEM 3D tersebut pada dipatenkan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan dibebaskan biaya royalti apabila ingin menggunakan sistem cakar ayam modifikasi tersebut.[6][9][10]

Pengabdian dan kontribusi

sunting

Selain menyelesaikan permasalahan Airport Pavement Management System (APMS) yang dihadapi oleh Bandara Soekarno Hatta, Bambang Suhendro juga berkontribusi sebagai Tim Pakar proyek Jembatan Suramadu, Kepala Tim Penyelidik Keruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara,[1] Ketua Tim Penguji dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk jalan layang/jembatan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi II B,[11] dan Ketua Tim Penguji jalan dan jembatan di Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi.[12] Ia juga bertindak sebagai narasumber ahli infrastruktur untuk pembangunan Jembatan Batam—Bintan,[13] Structure Health Monitoring System (SHMS) Jembatan Pulau Balang dan Jembatan Teluk Kendari, dan International Sustainable Civil Engineering Structures and Construction Materials.[14]

Bibliografi

sunting

Bambang Suhendro juga produktif menyusun beberapa buku yang digunakan dalam kuliah teknik sipil yaitu

  • Analisa Struktur Metode Matrix, Penerbit Beta Offset 2005
  • Analisis Dinamik Struktur, Publikasi Internal Teknik Sipil UGM, 2000
  • Metode Elemen Hingga dan Aplikasinya, Publikasi Internal Teknik Sipil UGM, 2000

Referensi

sunting