Bendera Gadsden adalah sebuah bendera Amerika dengan latar kuning menggambarkan seekor ular derik melingkar dan hendak menyerang. Di bagian bawah ular tersebut, terdapat kata "Dont Tread On Me" (Jangan Melangkah di Atasku).


Bendera Gadsden
Pemakaian Banner Simbol vexillologis kecil atau piktogram berwarna hitam putih yang menunjukkan perbedaan penggunaan bendera
Perbandingan Tidak spesifik
Dipakai 1778
Rancangan Sebuah panji kuning bergambar ular derik melingkar menghadap kiri, kata "Dont Tread On Me" (Jangan Melangkah di Atasku) ditempatkan di bawah ular.
Perancang Christopher Gadsden

Nama bendera tersebut diambil dari nama jenderal dan politikus Amerika Serikat Christopher Gadsden (1724–1805), yang merupakan delegasi dari Carolina Selatan untuk Kongres Kontinental dan seorang brigadir jenderal di Angkatan Darat Kontinental. Christopher merancang bendera tersebut pada tahun 1775 saat Revolusi Amerika dan kemudian diberikan kepada Komodor Esek Hopkins, di mana bendera tersebut kemudian dikibarkan di tiang utama kapal induk Hopkins, USS Alfred, pada 20 Desember 1775. Dua hari kemudian, Kongres mengangkat Hopkins sebagai panglima tertinggi Angkatan Laut Kontinental. Dia mengadopsi bendera Gadsden sebagai bendera pribadinya, dan mengibarkannya dari tiang utama kapal induk armadanya saat dia berada di atas kapal. Marinir Kontinental juga mengibarkan bendera ini selama bagian awal perang.

Ular derik merupakan simbol persatuan Tiga Belas Koloni pada awal Perang Revolusi, dan memiliki sejarah panjang sebagai simbol politik di Amerika. Benjamin Franklin menggunakannya dalam ukiran kayu "Join, or Die" pada tahun 1754. Gadsden bermaksud agar benderanya menjadi simbol fisik dari cita-cita Revolusi Amerika.

Bendera ini telah dianggap sebagai "simbol paling populer dari Revolusi Amerika". Desainnya menyampaikan peringatan tegas akan kewaspadaan dan kesediaan untuk membela diri terhadap paksaan. Ini membuatnya dikaitkan dengan gagasan individualisme dan kebebasan. Bendera ini sering digunakan di Amerika Serikat sebagai simbol dari libertarianisme kanan, liberalisme klasik, dan pemerintahan terbatas, serta ketidakpercayaan atau pembangkangan terhadap otoritas dan pemerintah.

Penggunaan Modern

sunting

Untuk alasan historis, bendera Gadsden masih dikibarkan secara populer di Charleston, South Carolina, kota tempat Christopher Gadsden pertama kali mempersembahkan bendera ini dan tempat bendera ini biasa digunakan selama revolusi (bersama dengan bendera bulan sabit biru dan putih di South Carolina sebelum Perang Saudara).

Bendera Gadsden telah menjadi pelat nomor khusus yang populer di beberapa negara bagian. Mulai tahun 2022, negara-negara bagian berikut menawarkan opsi untuk mendapatkan pelat nomor khusus bendera Gadsden: Alabama, Arizona, Florida, Kansas, Maryland, Missouri, Montana, Oklahoma, Carolina Selatan, Tennessee, Texas, dan Virginia.

Penggunaan sebagai simbol libertarianisme

sunting
 
Bendera Gadsden dengan landak yang menjadi simbol dari Partai Libertarian di wilayah New Hampshire

Pada tahun 1970-an, para libertarian mulai menggunakan bendera Gadsden sebagai simbol untuk mewakili hak-hak individu dan konsep pemerintahan yang terbatas. Warna kuning atau emas yang menonjol pada bendera ini juga sangat terkait dengan ide libertarianisme. Proyek Negara Bebas (Free State Project) Libertarian di New Hampshire menggunakan versi bendera yang telah dimodifikasi dengan ular yang digantikan dengan landak, sebuah simbol gerakan libertarian.

 
Versi libertarian “Jangan Menginjak Siapapun” dari bendera Gadsden yang menggambarkan beberapa ular dengan warna berbeda dalam posisi melingkar seperti ular pada bendera aslinya.

Versi lain dari bendera libertarian mengubah slogan bendera dari “Jangan Injak Aku” menjadi “Jangan Injak Siapa pun”, dalam satu versi mengganti satu ular dengan beberapa ular dengan warna yang berbeda.

Penggunaan oleh sayap kiri

sunting

Pada pertengahan tahun 1970-an, Komisi Dua Abad Rakyat dari pergerakan Kiri Baru menggunakan simbolisme bendera Gadsden pada kancing dan literatur.

Penggunaan oleh sayap kanan

sunting

Bendera Gadsden juga telah digunakan oleh kelompok dan individu di sayap kanan. Bendera Gadsden ditampilkan secara mencolok dalam sebuah laporan terkait serangan terhadap Gedung Kongres Amerika Serikat pada 6 Januari 2021.

Penggunaan sebagai simbol Gerakan Tea Party

sunting

Dimulai pada tahun 2009, bendera Gadsden digunakan secara luas sebagai simbol protes oleh para pengunjuk rasa yang mendukung Gerakan Tea Party Amerika. Bendera ini juga dikibarkan oleh para anggota Kongres pada demonstrasi Tea Party. Dalam beberapa kasus, bendera ini dianggap sebagai simbol politik, bukan simbol sejarah atau militer, karena keterkaitannya dengan Tea Party yang kuat.

Versi Pelangi

sunting

Street Patrol, sebuah kelompok bela diri kelompok queer tahun 1990-an yang berafiliasi dengan Queer Nation/San Francisco, menggunakan logo seekor ular melingkar di atas segitiga yang memegang pita dengan semboyan “Jangan Injak Aku”. Beberapa kalangan libertarian menggunakan versi bendera dengan ular dan moto yang ditempatkan di atas bendera pelangi.  Setelah penembakan di klub malam Orlando tahun 2016, poster-poster yang berisi bendera pelangi Gadsden bertuliskan “#ShootBack” dipasang di sekitar West Hollywood.

 
Bendera Gadsden versi pelangi yang mewakilkan hak LGBT

Penggunaan di luar Amerika Serikat

sunting

Bendera Gadsden telah digunakan oleh para pendukung presiden kanan-liberal Argentina, Javier Milei. Milei sendiri terlihat mengibarkan dan berpose di belakang bendera Gadsden setelah memenangi pemilu Argentina.

Kemunculan di budaya populer

sunting

Dalam film atau series televisi

sunting
  • Dalam film Tootsie tahun 1982, karakter Jeff Slater (Bill Murray) diperlihatkan memiliki bendera Gadsden yang dipajang di kamar tidurnya.
  • Dalam film Rocky IV tahun 1985, karakter Paulie (Burt Young) mengenakan mantel dengan bendera di bagian belakangnya saat berada di Rusia.
  • Dalam episode The Simpsons tahun 1995 “Bart vs Australia”, Bart, sebagai tindakan “patriotisme” kalimat “, mengungkapkan Jangan Injak Aku” yang tertulis di pantatnya ketika dia seharusnya ditendang oleh Perdana Menteri Australia sebagai hukuman.
  • Dalam film The Patriot tahun 2000, bendera tersebut ditampilkan dikibarkan oleh pasukan Amerika selama Pertempuran Cowpens.
  • Dalam serial drama apokaliptik CBS tahun 2006 berjudul Jericho, bendera Gadsden ditampilkan beberapa kali, terutama pada akhir serial tersebut saat walikota Jericho, Gray Anderson (Michael Gaston), mengganti bendera “Allied States of America” di balai kota dengan bendera Gadsden.
  • Dalam komedi situasi mockumentary NBC tahun 2009, Parks and Recreation, Ron Swanson (Nick Offerman) memiliki miniatur bendera Gadsden di kantornya.
  • Dalam serial drama apokaliptik HBO tahun 2023 The Last of Us, Bill (Nick Offerman) memiliki bendera Gadsden di rumahnya.

Dalam musik

sunting
  • Band heavy metal asal Amerika Serikat, Metallica, merekam sebuah lagu berjudul “Don't Tread on Me” dalam album studio kelima mereka yang dirilis pada tahun 1991. Sampul album ini menampilkan gambar ular berbisa melingkar berwarna abu-abu gelap seperti yang terdapat pada Bendera Gadsden.
  • Penyanyi country Amerika, Granger Smith, merekam sebuah lagu berjudul “Don't Tread On Me”, yang terdapat dalam album studio ke-9, “When The Good Guys Win”. Lagu ini juga menampilkan alter egonya, Earl Dibbles Jr.
  • Rapper Amerika Lil Darkie merekam lagu berjudul “DON'T TREAD ON ME”, yang dirilis pada tahun 2019, sehubungan dengan Penembakan di Masjid Selandia Baru. Seni sampulnya menggambarkan karakter Lil Darkie yang digambar sendiri sebagai ular berbisa di Bendera Gadsden.

Pranala luar

sunting

  Media tentang Gadsden flag di Wikimedia Commons