Khatun

halaman disambiguasi Wikimedia

Khatun atau Hatun adalah gelar yang awalnya digunakan untuk merujuk kepada istri atau kerabat perempuan dari khan (raja) atau khagan (maharaja, kaisar) di Kekhanan Turki dan Kekaisaran Mongol. Pada keberjalanannya, khatun digunakan untuk sapaan kehormatan untuk perempuan bangsawan, kemudian juga untuk perempuan pada secara umum.

Etimologi

sunting

Menurut Bruno De Nicola dalam karyanya, Women in Mongol Iran: The Khatuns, 1206–1335, asal usul linguistik istilah "khatun" tidak diketahui, meskipun mungkin berasal dari bahasa Turki Kuno atau Sogdi. De Nicola menyatakan bahwa sebelum bangsa Mongol menyebar ke seluruh Asia Tengah, khatun berarti 'wanita' atau 'wanita bangsawan' dan ditemukan dalam penggunaan luas dalam teks-teks Persia dan Arab abad pertengahan.[1]

Menurut Encyclopaedia of Islam, "Khatun [adalah] sebuah gelar asal Sogdi yang disandang oleh istri-istri dan kerabat perempuan dari Göktürk dan penguasa bangsa Turki setelahnya.[2] Peter Benjamin Golden mengamati bahwa gelar qatun muncul di kalangan Göktürk sebagai gelar untuk istri khagan dan dipinjam dari bahasa Sogdi xwāten "istri penguasa".[3] Sebelumnya, orientalis Inggris Gerard Clauson (1891–1974) mendefinisikan xa:tun sebagai "'puan/nyonya' dan sejenisnya" dan mengatakan "tidak ada keraguan yang masuk akal bahwa itu diambil dari bahasa Sogdi xwt'yn (xwatēn), dalam bahasa Sogdi xwt'y ('tuan, penguasa') dan xwt'yn 'istri penguasa'), "ini adalah makna yang pas dari xa:tun pada periode awal.[4]

Penggunaan

sunting

Seiring perkembangan kekuasaan bangsa Mongol, penggunaan gelar khatun juga meluas dan akhirnya digunakan di berbagai daerah dengan penyesuaian ejaan di setiap tempatnya

Makna khatun juga memiliki sedikit perbedaan di tiap tempatnya. Di Uzbek, xotun merujuk pada wanita secara umum.

Di Turki Utsmani, gelar khatun diturunkan menjadi dua kata, hatun dan kadın. Dalam perbincangan sehari-hari, Kadın bermakna "perempuan". Dalam konteks resmi, kadın merupakan gelar untuk istri atau selir senior Sultan Utsmaniyah. Hatun sendiri digunakan sebagai panggilan penghormatan untuk perempuan dan dapat disamakan dengan puan, nyonya, atau bu dalam bahasa Indonesia. Sebelum abad ke-16, ibu suri Sultan Utsmani akan mendapat gelar valide hatun. Valide sendiri diambil dari kata bahasa Arab wālida yang bermakna ibu.

Rujukan

sunting
  1. ^ De Nicola, Bruno (2017). Women in Mongol Iran: The Khatuns, 1206-1335. Edinburgh University Press. hlm. 2. ISBN 9781474415477. 
  2. ^ Mernissi, Fatima (1993). The Forgotten Queens of Islam. University of Minnesota Press. hlm. 21. 
  3. ^ Peter Benjamin Golden (1998), "Turks and Iranians: An historical sketch" in Johanson, Lars; Csató, Éva Ágnes (2015). The Turkic Languages. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-82534-7. , hlm 5
  4. ^ Clauson, Gerard (1972). An Etymological Dictionary of Pre-Thirteenth-Century Turkish . Oxford: Clarendon Press. hlm. 602–603. ISBN 978-0-19-864112-4.