Mieke Widjaja
Miecke Marie de Rijder (17 Maret 1940 – 3 Mei 2022), dikenal sebagai Mieke Widjaja, adalah pemeran, model, dan penyanyi Indonesia. Ia pernah dinominasikan dan memenangkan penghargaan Festival Film Indonesia sebagai Aktris Terbaik dalam film Gadis Kerudung Putih (1966) dan Kembang Semusim (1980).
Mieke Widjaja | |
---|---|
Lahir | Miecke Marie de Rijder 17 Maret 1940 Bandung, Hindia Belanda |
Meninggal | 3 Mei 2022 Jakarta, Indonesia | (umur 82)
Tempat pemakaman | Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Mieke Widjaja |
Almamater | Akademi Teater Nasional Indonesia |
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 1955—2019 |
Partai politik | Partai Persatuan Pembangunan |
Suami/istri | |
Anak | 4, termasuk Nia Zulkarnaen |
Keluarga | Ari Sihasale (menantu) |
Penghargaan | lihat daftar |
Kehidupan pribadi
suntingMieke lahir dengan nama Miecke Marie De Rijder pada 17 Maret 1940 di Bandung.[1][2][3] Ia merupakan putri pasangan De Rijder dan istri, dan merupakan orang Indo atau keturunan Belanda-Indonesia.[4]
Sejak kecil, Mieke hanya tinggal bersama dengan sang ibu dikarenakan ayahnya sudah meninggal dunia ketika Penjajahan Jepang masuk ke Hindia Belanda. Di saat itu, ia diungsikan oleh ibunya ke kediaman neneknya di Brebes. Sang ibu kembali ke Bandung untuk mencari keberadaan mayat suaminya. Namun, ia hanya mendapati rumah lamanya tersebut dalam kondisi hancur dijarah oleh Tentara Jepang.[4]
Mieke menempuh pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Teater Populer pimpinan Teguh Karya.[4]
Mieke menikah dengan Dicky Zulkarnaen pada tahun 1963. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Tirza Valentina Zulkarnaen (lahir 1964), Ade Miskarana Zulkarnaen (lahir 1968), Vanya Zulkarnaen (lahir 19 Juni 1970), dan Barman Morgana Zulkarnaen (lahir 8 Juli 1975).[5]
Mieke pernah dikabarkan memiliki hubungan asmara sesama jenis dengan Ruth Pelupessy. Hal ini dikatakan terjadi tepat setelah Ruth menyelesaikan syuting film Salah Asuhan pada tahun 1972. Ruth telah membantah kabar miring tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu hanya sekedar fitnah belaka saja serta menyebut para wartawan yang menulis berita tersebut dengan sebutan wartawan gila. Sedangkan Mieke sendiri enggan berkomentar lebih lanjut mengenai kabar hubungan sesama jenisnya tersebut.[6]
Kematian
suntingMieke Wijaya meninggal dunia di kediamannya yang berada di daerah Cilandak, Jakarta Selatan pada tanggal 3 Mei 2022 akibat penyakit Diabetes melitus dalam usia 82 tahun.[7] Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Rabu, 4 Mei 2022.[8]
Putri ketiga Mieke yakni Nia Zulkarnaen mengatakan bahwa Mieke sempat dirawat selama satu bulan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat,[9] sebelum akhirnya meninggal dunia dikarenakan penyakit diabetes melitus yang juga mengakibatkan kanker pada dirinya[10].
Karier
suntingMieke memulai kariernya dengan bergabung bersama Radio RRI Palembang sebagai penyanyi melalui band Empat Sekawan. Setelah itu, ia kembali ke Bandung dan melanjutkan karier menyanyinya bersama dengan penyanyi terkenal di Kota Bandung pada zaman itu, yaitu Hanny Ray.[4]
Kemudian ia memulai debut filmnya dengan membintangi film Gagal pada tahun 1955. Setelah itu, ia membintangi film Tiga Dara pada tahun 1956 bersama dengan Chitra Dewi, Indriati Iskak, dan Fifi Young yang kemudian melambungkan namanya hingga ke mancanegara.[4]
Mieke juga ikut andil dalam demonstrasi menolak pelarangan budaya rock and roll yang diadakan di Hotel Homann Bandung bersama dengan Tina Melinda, dan Joyce Pelupessy.[11]
Pada tahun 1966, Mieke membintangi film Gadis Kerudung Putih yang berhasil membuatnya memenangkan penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia yang diadakan pada tahun 1967.[12]
Lalu ia membintangi film Beranak Dalam Kubur sebagai Dora dan berhasil menjadikannya sebagai Pemeran Antagonis Perempuan Terbaik bersama dengan Suzzanna, dan Ruth Pelupessy.[13]
Mieke juga membintangi film Tokoh bersama dengan Ruth sebagai pasangan lesbian yang kemudian kembali menguatkan gosip hubungan sesama jenis di antara mereka berdua.[14]
Kemudian pada tahun 1974, Mieke kembali membintangi film drama berjudul Ranjang Pengantin yang berhasil membuatnya memenangkan penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia pada tahun 1975.[12]
Lalu pada tahun 1980, ia membintangi film Kembang Semusim dan berhasil meraih penghargaan pertamanya sebagai Pemeran Utama Terbaik setelah 26 tahun berkarier pada Festival Film Indonesia yang diadakan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1981.[15]
Setelah membintangi 76 film, Mieke memulai peran pertamanya dalam dunia televisi dengan membintangi serial Rumah Masa Depan pada tahun 1984, lalu kemudian ia membintangi serial Losmen pada tahun 1986 yang merupakan adaptasi dari karya tulisan Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing.[16][17] Serial tersebut kembali mempopulerkan namanya dengan panggilan Bu Broto, bahkan Mieke pernah menerima telpon dari salah satu penggemarnya yang baru pulang dari Bangkok untuk minta diceritakan salah satu episode Losmen yang ia lewatkan.[17]
Mieke vakum dari dunia perfilman pada tahun 1987 dan lebih memilih untuk memfokuskan dirinya dalam bermain sinetron dan mengelola bisnis toko pakaian miliknya yang ia beri nama Mieke Wijaya Jeans Collection, setelah itu ia kembali dengan membintangi film Saat Kukatakan Cinta pada tahun 1991.[18][19]
Setelah industri perfilman Indonesia merosot pada tahun 1992, Mieke lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain sinetron Antara Jakarta-Perth (1995 – 1998), Doa dan Anugerah (2003), Bunga di Tepi Jalan (2005), Dewi (2009), dll.[19] Salah satu sinetronnya, yakni Antara Jakarta-Perth berhasil membuatnya kembali memenangkan penghargaan sebagai Aktris Pembantu Wanita Terbaik dalam Festival Sinetron Asia.[20] Terakhir kali ia berperan dalam sinetron miniseri Supir dan Majikan pada tahun 2019.
Pada tahun 1999, Mieke bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan dan ikut mendampingi Hamzah Haz dalam menghadiri rapat akbar yang diadakan di Stadion Diponegoro, Semarang, pada hari Minggu tanggal 28 Februari 1999.[21]
Filmografi
suntingFilm
suntingTahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1955 | Tjorak Dunia | Lela | Karya debut |
Gagal | |||
1956 | Pilihlah Aku | ||
Tiga Dara | Nana | ||
Dekat di Mata Djauh di Hati | |||
1957 | Dewi | Melati | |
Delapan Pendjuru Angin | Mutia | ||
Sengketa | |||
1959 | Bing Slamet Tukang Betja | ||
Iseng | Rita | ||
Sekedjap Mata | |||
1960 | Gadis di Seberang Djalan | Ida | |
Piso Surit | Wita | ||
1961 | Detik-Detik Berbahaja | ||
Aksi Kalimantan | |||
Masih Ada Hari Esok | Ida | ||
Mira | Yanti | ||
Toha, Pahlawan Bandung Selatan | |||
1964 | Anak-Anak Revolusi | ||
Ekspedisi Terakhir | |||
Impian Bukit Harapan | |||
1965 | Langkah-Langkah di Persimpangan | ||
Liburan Seniman | |||
1966 | Gita Taruna | ||
1967 | Disela-sela Kelapa Sawit | ||
Gadis Kerudung Putih | |||
1969 | Big Village | ||
1970 | Ananda | ||
1971 | Beranak dalam Kubur | Dhora | |
Dunia Belum Kiamat | |||
Malam Jahanam | Pa'ijah | ||
Spy and Journalist | |||
1972 | Akhir Cinta di Atas Bukit | Ratna | |
Lingkaran Setan | |||
Romusha | |||
Desa di Kaki Bukit | |||
Dosa Siapa | Farida | ||
Flamboyant | Ellen | ||
1973 | Dimana Kau Ibu... | ||
Bumi Makin Panas | |||
Ita, Si Anak Pungut | Lisa | ||
Tokoh | Deliana | ||
1974 | Bing Slamet Koboi Cengeng | ||
Demi Cinta | |||
Kehormatan | |||
Sayangilah Daku | Ibu Hadi | ||
Boni & Nancy | Ibu Boni | ||
Ranjang Pengantin | Nien | ||
Kawin Lari | |||
1976 | Perkawinan dalam Semusim | ||
1977 | Badai Pasti Berlalu | ||
Selimut Cinta | Maryati | ||
Diana | |||
Ali Topan Anak Jalanan | Ibu Anna Karenina | ||
Napsu Serakah | Nyonya Cokrosewoyo | ||
Manager Hotel | |||
1978 | Akibat Godaan | ||
Jaringan Antar Benua | |||
Senja di Pulo Putih | Kapten Marni | ||
1980 | Kembang Semusim | Farida | |
Hallo Sayang | |||
1981 | Srigala | Nyonya Hilda | |
Ketika Cinta Harus Memilih | Ibu Faisal | ||
Nila di Gaun Putih | |||
Remang-Remang Jakarta | |||
Dr. Karmila | |||
Betapa Damai Hati Kami | |||
1982 | Hukum Karma | ||
1984 | Pengabdian | ||
Kontraktor | |||
1985 | Semua karena Ginah | ||
Sembilan Wali (Wali Songo) | Sri Ratu | ||
Gadis Hitam Putih | Mita | ||
Gerhana | |||
1986 | Beri Aku Waktu | ||
1987 | Pernikahan Dini | ||
Penginapan Bu Broto | |||
Luka di Atas Luka | |||
1991 | Saat Kukatakan Cinta | ||
Zig Zag (Anak Jalanan) | |||
2008 | Ayat-Ayat Cinta | Ummu Fathi | Film terakhirnya dan fokus bermain serial televisi |
Televisi
suntingTahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1984 | Rumah Masa Depan | Ibu Suwito | |
1986—1989 | Losmen | Ibu Broto | |
1995—1998 | Antara Jakarta-Perth | Onah | (2 musim) |
1997 | Saat Aku Mencintaimu | Bu Rima | |
1997—1998 | Melangkah di Atas Awan | Maryam | |
1998—1999 | Kado Istimewa | Bu Hargiyono | |
2002—2003 | Doa dan Anugerah | Asih | |
2004 | Cinta Monyet | ||
Cewek Tulalit | Eyang | ||
2005 | Preman Kampus | Nenek Anita | |
Sayangi Aisyah | Nani | ||
2005—2006 | Bunga di Tepi Jalan | Lory | |
Kodrat | Rini | ||
2006 | Ratapan Anak Tiri | Nenek Dewi | (Musim 1) |
OB (Office Boy) | Ibu Mala | Bintang tamu | |
2008 | Assalamualaikum Cinta | Oma | |
2008—2009 | Sekar | Ratih | |
Alisa | Larasati | ||
2009 | Dewi | Widya Herlambang | |
2009—2010 | Kejora dan Bintang | Nenek Gautama | |
2010 | Kemilau Cinta Kamila | Tini Sudibyo | |
Kemilau Cinta Kamila 2: Berkah Ramadan | |||
Kemilau Cinta Kamila 3: Makin Cinta | |||
2011 | Kemilau Cinta Kamila: Cinta Tiada Akhir | ||
Dari Sujud ke Sujud | Ibu Yusuf | ||
2011—2012 | Binar Bening Berlian | Nenek Rossa | |
2013 | Jodohku | Lita | |
TV Movie | Episode: "Calon Mantu Palsu" | ||
Episode: "Seusai Sholat Ied" | |||
Putri Nomer Satu | Nenek Ningrum | ||
2013—2014 | Anak-Anak Manusia | Enyak Lela | |
2014 | Ayah Mengapa Aku Berbeda | Regina | |
Catatan Hati Seorang Istri | Mami Helmi | ||
2017 | Kekasih Bayangan | Hanifah | |
2018 | Aca Aca Nehi Nehi | Mak Imah | |
2019 | Supir dan Majikan | Melati | Serial televisi terakhirnya sebelum meninggal dunia |
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
1967 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Gadis Kerudung Putih | Menang | |
1972 | Aktor-Aktris Terbaik PWI 1972 | Aktris Terbaik | Malam Jahanam | Runner-up III | |
1973 | Aktor-Aktris Terbaik PWI 1973 | Akhir Cinta di Atas Bukit | |||
1975 | Aktor-Aktris Terbaik PWI 1975 | Ranjang Pengantin | Runner-up IV | ||
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Ranjang Pengantin | Menang | ||
1981 | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Kembang Semusim | |||
2011 | Festival Film Bandung | Lifetime Achievement Award | Penerima | ||
2015 | Indonesian Movie Awards |
Dalam budaya populer
sunting- Dalam film Sweet 20 (2017), Mieke Widjaja disebutkan sebagai artis idola dan nama samaran dari tokoh Fatmawati yang diperankan oleh Tatjana Saphira.
- Dalam film Habibie & Ainun 3 (2019), Mieke Widjaja diperankan oleh Carmela van der Kruk.
Referensi
sunting- ^ Almanak Media Massa. Hikmah Daya Sakti. 1987. hlm. 258.
- ^ Buku Pintar: Seri Senior. Grasindo. 2008. hlm. 158.
- ^ Apa Siapa Orang Film Indonesia. Sinematik Indonesia. 1979. hlm. 306.
- ^ a b c d e Kartini. 1975. hlm. 9.
- ^ Violeta. PT Tiara Indonesia. 21 September 1976.
- ^ Flambojan. 1974.
- ^ Anggraini, Pingkan. "Mieke Wijaya dalam Kenangan". detikcom. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ Harahap, M. Iqbal Fazarullah. "Mieke Wijaya Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Suami". detikcom. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ "Sebelum Meninggal Dunia, Mieke Wijaya Sempat Dirawat di RS karena Diabetes dan Kanker". Kompas TV. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ Tawakal, Cesar Uji (4 Mei 2022). "Mieke Wijaya Meninggal Dunia, Ternyata Diabetes Tingkatkan Risiko Berbagai Jenis Kanker!". Suara.com. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ Kompasiana (28 Oktober 2014). "Bandung 1957 (2) Geger Rock N Roll dan Demam "Tiga Dara"". Kompasiana. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ a b ID, Celebrities. "Mieke Wijaya Pernah Raih Piala FFI 1967 di Film Gadis Kerudung Putih". Celebrities. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ "Mengenang 3 Perempuan Jahat dalam Film Horor Indonesia 90-an, Anda Masih Ingat?". Era. 27 Mei 2021. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ Vista. 1974.
- ^ Team. 3 Mei 1981.
- ^ Ismail (4 Mei 2022). "6 Fakta Almarhumah Mieke Wijaya, Dikubur Satu Liang Lahat dengan Mendiang Suaminya, Dicky Zulkarnaen". Suara.com. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ a b Administrator. "Memerankan bu broto". Tempo.co.
- ^ Majalah Film. 18 Februari 1989.
- ^ a b "Profil & Biodata Mieke Wijaya, Pemeran Tiga Dara Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun". iNews. 3 Mei 2022. Diakses tanggal 4 Mei 2022.
- ^ Kartini. 24 Januari 1997.
- ^ "Mieke Wijaya Mendampingi Hamzah Haz". Kompas. 2 Maret 1999.
Pranala luar
sunting- Mieke Wijaya di IMDb (dalam bahasa Inggris)