Pembelajaran saintifik

Pembelajaran Saintifik merupakan salah satu metode atau pendekatan yang dipakai dalam proses belajar dan mengajar dengan lebih menekankan pada proses mendapatkan jawaban atas suatu pertanyaan. Metode yang dipilih dalam proses pembelajaran hendaklah memperhatikan prinsip yang mendasari pemakaian metode tersebut, antara lain; prinsip motivasi dan tujuan belajar, prinsip kematangan dan perbedaan individual, prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis, integrasi pemahaman dan pengalaman, prinsip fungsional, dan prinsip menggembirakan.[1] Metode saintifik sebagai alat untuk mendapatkan jawaban atas suatu pertanyaan, dimana memiliki proses berpikir dari beragam pemecahan suatu masalah dengan terlebih dahulu mengujinya agar mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik. Sebagai pendekatan, saintifik merupakan rancangan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif berusaha memahami konsep-konsep, hukum-hukum, atau prinsip-prinsip melalui tahapan mengamati (mengidentifikasi), merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep/hukum/prinsip.[2]

Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran yang dipakai diupayakan dengan menggunakan pembelajaran saintifik. Lima prinsip tahapan dalam saintifik mengarahkan peserta didik dilatih agar berpikir logis, mencari kebenaran ilmiah, dan berpikir tingkat tinggi. Tujuan utamanya peserta didik dapat berpikir kreatif dan inovatif sehingga mampu membangun pengetahuan dan ketrampilan, mampu melakukan penyelidikan, dan mampu menampilkan ragam penyelesaian masalah dari suatu fenomena.

Rujukan

sunting
  1. ^ Fathurrohman dkk, Prof.Pupuh (April 2007). Srategi Belajar Mengajar. Bandung: PT.Refika Aditama. hlm. 57,58,59. ISBN 978-979-1073-45-5. 
  2. ^ Rimy dkk, Yoko dan Germino WB (April 2018). Pembelajaran Saintiffik. Yogyakarta: Liberty Publising. hlm. 40–41.