Haidarlasiman
Perkenalkan nama saya Haidar Sumardianto saya lahir dari keluarga berbeda suku dan daerah saya anak ke -4 dari 4 bersaudara, bapakku orang tuanya asli di daerah jawa dan ibu asilinya di menado, pada saat itu orang tua bapak seorang pekerja kapal dari luar negeri mereka melabu di menado dan mereka ketemu di menado dan lahirlah bapakku di menado itu biasa kami sebut Jaton (jawa tondano) itu sejarah dari bapak, sedangkan Ibuku adalah seorang manusia biasa dia lahir di sulawesi tengah di bagian tojo una-una pada saat itu belum menjadi ampana tetapi masih di bilang poso, dan Ibuku anak ke -11 dari 11 bersaudara dia hidup dengan keluarga sederhana dan mereka di ajar harus kerja dan kerja dan selesai ibuku sekolah beliau berangkat ke palu untuk merintik kuliah dan pada saat itu bapak di minta untuk memengang kelapa bengkel sulawesi tengah di kota palu pada saat itu bapak di ajak sama seorang sahabatnya untuk menemaniya pergi ke rumah ibuku pada saat itu belum jodoh sih, bapakku itu bukan sama ibu pertama melaikan beliau seorang jembatan hubungan untuk temannya ini dan waktu itu temannya ibuku suka juga sama bapak dan ibuku juga sebagai jembatan sam bapak akan tetapi bapakku itu tidak menyukainya teman ibuku ini melainkan dia suka sama ibuku juga selepas itu mereka bersaling suka sama lain dan mereka mebuat suatu komitmen dan bapaku saat itu kerja keras di tempat kerjanya dan beliau sudah mempunyai uang dan dia menekatkan diri untuk pergi melamar sang ibuku di keluarganya dan mereka pun menikah selesai,
eits masih lanjut kok saya kan belom hahaaaa
dan seiring waktu bapak tinggal pindah-pindah kerena tempat yang sangat kecil dan tidak sesuai apa dia maukan, beliau memutusan untuk risein atau berhenti di tempatnya dengan alasan dia mau istirahat akan tetapi beliau ingin membuat bengkel kecilnya dengan atas namanya dan bapakku seorang pekerja keras dia merintik sama ibuku kerjasama untuk sebuah nama pada saat ini beliau sudah tercapaikan segala kerja kerasnya dia mendidik kami sangat keras tapi kami tau apa beliau keraskan supaya mebuat kita menjadi lebih baik dan supaya mandiri mencari uang sediri tanpa mengemis sama keluarga lain dan perinsipnya beliau itu Nak' kita berada di kotanya orang kita tidak punya keluarga sama sekali jangan membuat keributan di tempat rantauan kita jaga nama baik kita dan jaga nama baik keluarga kita cuman punya Al-Quraan yang menemani bapak sampai sukses ini dan buat kamu menjadi orang yang punya apa semua dan jangan terlalu puas apa yang di berikan Allah Swt. dengan kita buatlah kita menjadi orang yang di bawah karena langit saja masih ada langit di atasnya. itu pesan dari orang tuaku dan mereka pun melahirkan anak ke-1 dan dia di manja dengan fasilitas apa semua di inginkan dan melahirkan lagi anak ke-2 anak kedua itu orangnya pendiam sekali dan tidak suka berbuat onar jangan kaya nak pertama itu nakal sekali, melahirkan lagi anak ke-3 tetapi dia bukan laki-laki melainkan seorang perempuan yang satu" kelakuanya sama laki" mereka pun besar dengan didikan sangat keras dan kebiasan kami di rumah itu sebelum mangrib atau sudah masuk sore ibu itu menyuruh kami untuk mandi memang supaya harum dan tinggal menunggu sholat dan siapa yang belum mandi pasti langsung di pukul atau di nasehati sama beliau tapi saya rasa dari didikan orang tuaku itu supaya kami itu lebih menjadi pribadi yang baik dan tidak bangga apa yang kami miliki dan itu di ajari kami 10 tahun kemudian yaa tunggu yaa.........saya pun lahir dan pada saat itu dokter mengira saya itu perempuan hahaha anda tau kah bagaimana perasaan anda pada saat itu keluar dari rahim ibu dan langsung melihat pernak pernik yang di buat ibuku adalah untuk anak perempuan haahhah lucu tidak kalo saya tau waktu kecl itu dan sudah mengatahuinya pasti saya buka menagis melainkan ketawa haaaah apa kenapa itu bantal warnanya pink ehh hahaha akan tetapi itu kakaku saat itu sangat senang di kasi tau dokter bahwa saya perempuan hahah pas saya lahir dia pun senang tetapi dia melihat saya langsung marah kenapa yang keluar laki" dokter dia pun merasa jengkel apa tidak ada teman mainnya seiringan waktu saya tumbuh besar dan semuanya jadi dewasa dan saat itu keluarga punya banyak problem yang mungkin orang tidak punya akan tetapi kami pun tidak risau atau capek menjalankan kehidupan ini selepas itu kak laki" pertama pun menikah dan mempunyai anak dan bapak ibuku sangat menyukai anak pertamanya mereka sangat di sangat sama opa sama eyang itu sebutan orang yang sudah menjadi nenek laki" dan perempuan. selepas itu anak ketiga pun menikah dan kelaurgaku semua kumpul dari menado,ampana dan kelaurga jauh lainnya dan kakku juga yang pertama datang dari jawa dan selesai itu bapak masuk di rumah sakit umum mau di operasi meyedot cairan di dalam paru"nya dan saat itu hati kami sangat sedih apa beliau yang tak pernah sakit separah itu dan sesakit itu kami sekeluarga pun menagis melihat seorang bapak yang tak pernah lelah tengas dan humoris itu jatuh sakit dan sakitnya yang tidak main" kami semua menutup kios dan bengkel kami karena seorang kepala keluarga mau di operasi semuanya itu sangat hening dan cuman tangisan dan dua dari anak"nya dan seorang ibu yang saat itu sangat tegar pun menagis dan tidak sanggup menahannya setelah opersi itu beliau pun membuat orang ketewa dengan kelakuan humorisnya dan selepas itu kami semua pergi dari tempat operasi ke ruang pindah dan meminta tempat yang sangat sendri malaikan vip 1 haha lucukan ,selepas itu kami pun lebaran di Rs dan semua mnta maaf sesama keluarga di ruang itu dan saat itu juga saya mau masuk kuliah di iain palu setelah itu keluar dari Rs dan beliau istirahat di rmh selama 1 bulan lebih akan tetapi saat itu terjadi bencana sangat dasyat 28 september 2018 Palu saat itu terjadi gempa sangat keras dan mengakibatkan stunami dan tanah bergerak di beberapa titik dan pada saat itu hapir 6.990 jiwa meninggal dan msih ada yang hilang tidak di temukan saat itu saya berada di kampus dan orang tuaku di rumah dan rumahku dekat pantai akan tetapi tsunami itu tidak sampe di daerah kami dan kami pun turun ke rumah melihat keadaan rumah tersebut.
setelah itu 2019 pas januari bapak ulang tahun yang ke-65 tahun dan beliau mulai sakit" saya membawah setiap hari untuk periksa dan dokter menyarankan untuk rujuk ke rumah sakit makassar dan beliau belum mau ke sana dan pada bulan febuari saya dan ibu kakak mau menyediakan perlengkapan untuk kak kedua untuk menikah dan saat itu bapak biasa di rumah dan ikut juga pergi begitu dan saat itu bulan itu kakku membawah hantaran ke sama perempuan dan bapak tidak bisa turun karena dia tidak menghirup udara kotor dan debu dan dia juga sesah nafas dia cuman di mobil dan kakku dan kebesokkan harinya kami sekelaurga berangkat ke rumah perempuan dan membawah segala tempur untuk menikah haha dan sesampai di rumah perempuan bapak tidak mau turun karena dia sesah sekali dan dia melihatnya di hp melalui aplikasi bigo dan saat habis ijad kabul beliau sangat sedih dan hampir takancing dan dia langsung meminta pulang dan ibu pun segera bergegas untuk balik ke rumah selesai itu malam mau besok resepsi bapak langsung anfal dan sesahnafas dan kedinginan saya langsung bawah lari beliau ke rs alhairat palu dan di situ sudah jam 1 malam dan semua kalang kabut dan saya seorang adek harus mengantikan bapak yang seharusnya ada di rumah dan saya mengurus apa semua perlengkapannya dan selsai acara itu bapaklangsung minta ke makassar untuk berobat di sana dan kami sekluaga mencari apa yang harus di lengkapai untuk ke makassar dan saat sampai di sana beliau langsung di tangani oleh dokter dan operasi berlangsung dan cairan itu setiap hari keluar sdkit" dan berwarna merah tua pertama dan pas itu jadi muda satu minggu kakakku di sana saya di minta untuk mengantikan kakku dan bapak yang menyuruhnya dan kuliahku saat itu jadi anjlok selama 3 minggu lebih dan sesampai di sana bapak sangat senang dan meminta untuk badorong pake kursi roda 24 jam akan tetau memang capek tapi mau diaapa itu orang tuaku biarkan pun capek saya tetap kuat selepas itu beliau di pindahkan ke rs hasanuddin supaya mau di ediskopi dalam tubuh mau lihat apa penyakit di dalamnya dan sesampai di sana saya mengurus semua dan beliau masuk di ruang banyak orang dan dia pun resah dan marah" karena banyak memakai weseh tapi tidak di tutup dan ibu bilang sama bapak; pak jangan begitu kita menyukuri kita sekarang cuman mau tau keadaan papa selepas itu pa kalo sudah di tau kita langsung pulang ke palu mau puasa di sana bapak pun diem ulang dan merenungkan kembali akan tetapi kami seklaurga tidak mengatahui bapak itu sudah mau pergi dan tidak ada tanda" kalau beliau mau pergi dan bulan april tanggal 15 itu bapaku meningal dunia dengan tenang dan khusnul khotimah, dan kami pulang dengan keadaan tidak sadar dengan apa terjadi dan kami pun iklas apa yang terjadi dengan kelaurga kami dan tabah menjalani cobaan ini.