Samaragrawira

Halaman pengalihan

Mengalihkan ke:

Peristiwa Penting

sunting

Jayavarman II, seorang pangeran dari Wangsa Sailendra, yang memproklamirkan kemerdekaan Kerajaan Khmer dari penjajahan Jawa.

• Pembagian kekuasaan Wangsa Sailendra kepada dua orang Putranya yaitu, Samaratungga di Jawa, dan Balaputradewa di Sumatera.

Pendapat Pakar Sejarah

sunting

Samaragrawira Dikira Sama Dengan Samaratungga

Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh De Casparis, dan N.j Krom yang menyamakan Samaragrawira dengan Samaratungga karena kemiripan nama dari kedua tokoh tersebut, kemudian teori ini berkembang menjadi teori bahwa Balaputradewa terusir dari Jawa karena Perang Saudara melawan Saudarinya yakni Pramodawardhani yang dibantu oleh suaminya yakni, Rakai Pikatan, teori ini kemudian dibantah oleh Slamet Muljana, ia berpendapat bahwa Samaragrawira bukanlah Samaratungga, justru lebih pas bahwa Samaragrawira adalah Ayah Samaratungga, dan Balaputradewa, karena dalam Prasasti Kayumwungan, Maharaja Samaratungga hanya memiliki seorang putri yakni, Pramodawardhani. Teori juga membantah alur perpindahan Balaputradewa dari Jawa Ke Sumatera, karena Ia, kemungkinan memang tidak mewarisi Takhta Jawa.

Samaragrawira Dikira Sama Dengan Rakai Warak

Teori ini juga pertama kali dipopulerkan oleh Slamet Muljana yang mencoba membandingkan Daftar Raja-Raja dalam Prasasti Mantyasih, dan Prasasti-Prasasti yang dikeluarkan oleh Wangsa Sailendra. Ia berpendapat bahwa Samaragrawira adalah nama asli Rakai Warak, karena ia menempati urutan keempat dalam daftar para Raja dalam Prasasti tersebut, sesudah Rakai Panunggalan yang dianggap sama dengan Dharanindra. namun, kemungkinan teori ini sudah gugur karena ditemukannya Prasasti Wanua Tengah III karena dalam Prasasti tersebut, Rakai Warak bernama asli Dyah Manara.