-wan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika ! |
kembangkan, dari TBBBI |
||
Baris 1:
'''-wan
== Alomorf -man ==
Pada masa lampau alomorf ''-man'' diletakkan pada dasar yang berakhir dengan fonem /i/. Contoh:
* [[Budiman]]
* [[Seniman]]
Saat ini sufiks ''-man'' sudah tidak produkif lagi; pembentukan nomina baru sering mempergunakan ''-wan'' yang lebih produktif
== Alomorf -wati ==
Alomorf ''-wati'' dipakai untuk mengacu pada [[perempuan]]. Seorang [[pekerja]] perempuan, misalnya, dinamakan ''karyawati'', sedangkan rekan prianya dinamakan ''[[karyawan]]''. Dalam perkembangan bahasa Indonesia, orang mulai memakai bentuk dengan ''-wan'' untuk merujuk baik pria maupun wanita. Bila ingin secara khusus merujuk pada kewanitaannya, barulah dipakai ''-wati''. Dengan kata lain, ''wartawati'' pastilah seorang [[jurnalis]] wanita, tetapi ''wartawan'' bisa mengacu pada yang pria ataupun yang wanita.
== Makna imbuhan ==
[[Nomina]] dengan afiks ''-wan''/''-wati'' mengacu pada:
*orang yang ahli dalam bidang tertentu,
*orang yang mata pencarian atau pekerjaannya dalam bidang tertentu, atau
*orang yang memiliki barang atau sifat khusus
Pada mulanya arti akhiran ini hanya sebatas "orang yang ...". Contoh:
* [[Bangsawan]] - orang yang memiliki [[bangsa]]
* [[Hartawan]] - orang yang memiliki [[harta]]
* [[Rupawan]] - orang yang memiliki rupa yang elok
* [[Jutawan]], [[
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, akhiran "-wan" mengalami perluasan makna, sehingga dapat bermakna "orang yang ahli dalam bidang ...". Contoh:
* [[Ilmuwan]] - orang yang ahli dalam bidang [[ilmu]] tertentu
* [[Negarawan]] - orang yang ahli dalam bidang [[ilmu negara]]
* [[
* [[Sastrawan]], [[
Jenis perluasan yang kedua adalah yang bermakna "orang yang berprofesi dalam bidang ...". Contoh:
* [[
* [[
* [[Peragawan]] - orang yang berprofesi dalam bidang peragaan
* [[Pustakawan]], [[wartawan]], [[karyawan]], dll.
== Sifat
# Akhiran ''-wan'' hanya dapat mengikuti [[nomina|kata benda]] ([[nomina]]) atau [[adjektiva]], tidak pernah melekat pada [[verba|kata kerja]] ([[verba]]) (perkecualian yang patut dihindari adalah kata ''[[pirsawan]]''<ref>[http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=25 Pusatbahasa: Pemirsa atau Pirsawan?]</ref>)
#*
# Akhiran ''-wan'' hanya dapat mengikuti huruf hidup
# Akhiran ''-wan'' dapat
== Nama berakhiran -wan atau -wati ==
Di Indonesia banyak nama belakang yang menggunakan akhiran ''-wan'', seperti: [[Setiawan]], [[Seniawan]], [[Gunawan]], [[Kurniawan]], dan ''-wati'', seperti: mantan Presiden [[Megawati]], pahlawan nasional [[Fatmawati]], dll.
== Pengecualian ==
Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran ''-wan'' merupakan sebuah kata dasar yang diberi sufiks
== Hubungan dengan imbuhan lain dalam bahasa Indonesia ==
Dengan adanya kemungkinan membentuk nomina lewat penambahan sufiks ''-wan''/''-wati'', pemakai bahasa Indonesia berpeluang memilih cara pembentukan nomina dengan prefiks ''per-'', ''peng-'', atau dengan memakai sufiks ''-wan''/''-wati''. Kaidah untuk menentukan bentuk mana yang dipakai bersifat [[idiom]]atis, artinya pilihannya hanya berdasar pada [[adat bahasa]]. Orang yang hidup dari, atau yang bergerak di bidang seni, secara idiomatis disebut ''seniman'' dan bukan ''peseni''. Demikian pula kita dapati kata ''budiman'', ''hartawan'', ''ilmuwan'' yang sudah baku dan mantap sehingga kita menolak bentuk lain seperti ''pembudi'', ''pengharta'', dan ''pengilmu''.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{TBBBI}}
== Lihat pula ==
* [[-gara]]/[[-gari]]
* [[Juru]]
|