8,8 cm Flak 18/36/37/41
Flak 88, memiliki nama lengkap Flugabwehrkanone 18 adalah sebuah meriam anti-pesawat dan anti-tank yang digunakan oleh Tentara Jerman Nazi selama Perang Dunia II, sementara angka "88" dalam nama "Flak 88" diambil dari kaliber peluru yang digunakan oleh meriam ini, yaitu 88 milimeter.
8.8 cm Flak 18-36 | |
---|---|
Jenis | Anti-pesawat Anti-tank |
Negara asal | Jerman Nazi |
Sejarah pemakaian | |
Masa penggunaan | 1936–1945 |
Digunakan oleh | Jerman Nazi Spanyol Finlandia Yunani Uni Soviet Amerika Serikat Republik Cina Kekaisaran Jepang |
Pada perang | Perang Saudara Spanyol, Perang Sino-Jepang Kedua, Perang Dunia II |
Sejarah produksi | |
Perancang | Krupp |
Tahun | 1928 |
Produsen | Krupp, Rheinmetall |
Biaya produksi | 33,600 |
Diproduksi | 1933–1945 |
Jumlah produksi | 21,310 |
Spesifikasi | |
Selongsong peluru | 88×571mm R |
Kaliber | 88 mm (3.46 in) |
Lop/Laras | Satu |
Popor | Horizontal semi-automatic sliding block |
Tolak balik | Hydro-pneumatic |
Rangka pembawa | Sonderanhänger 202 |
Elevasi | −3° to +85° |
Sudut putar | 360° |
Rata² tembakan | 15–20 peluru permenit |
Kecepatan peluru | 840 m/s (2,690 ft/s) |
Jarak efektif | 14,860 m (16,250 yards) target darat 8000 m (26,240 kaki) target udara |
Jarak jangkauan | 9900 m (32,500 ft) maksimal |
Alat bidik | ZF.20 |
Profil
Flak 88 menjadi meriam yang paling populer selama Perang Dunia II, baik di Front Barat maupun di Front Timur. Flak 88 populer karena menciptakan momok yang mengerikan bagi Tentara Sekutu karena Flak 88 memiliki jangkauan tembak yang jauh, yaitu sekitar 14.000 meter untuk target darat dan 7.000 meter untuk target udara, ditambah dengan kaliber peluru sebesar 88 milimeter yang dilontarkan dari laras meriam sepanjang 4,93 meter. Klasifikasi yang dimiliki Flak 88 itulah yang membuat Tank Sherman milik Amerika Serikat ataupun T-34 milik Uni Soviet lebih baik menghindar atau memutari lokasi untuk mengatisipasi tembakan Flak 88.[1]
Referensi
- ^ Nino Oktorino, Neraka di Front Timur, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 74