Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
'''Abad Pertengahan''' dalam [[sejarah Eropa]] berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Abad Pertengahan bermula sejak [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]] dan masih berlanjut manakala Eropa mulai memasuki [[Renaisans|Abad Pembaharuan]] dan [[Zaman Penjelajahan|Abad Penjelajahan]]. [[Sejarah]] [[Dunia Barat]] secara tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni [[Era Klasik|Abad Kuno]], Abad Pertengahan, dan [[zaman modern|Zaman Modern]]. Dengan kata lain, Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Abad Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni [[Awal Abad Pertengahan]], [[Puncak Abad Pertengahan]], dan [[Akhir Abad Pertengahan]].
 
[[Penurunan jumlah penduduk]], [[kontraurbanisasi]], invasi, dan perpindahan suku-suku bangsa, yang berlangsung sejak [[Abad Kuno Akhir|Akhir Abad Kuno]], masih berlanjut pada Awal Abad Pertengahan. Perpindahan-perpindahan penduduk berskala besar pada [[Masa Migrasi|Zaman Migrasi]] juga mencakup perpindahan [[suku bangsa Jermanik|suku-suku bangsa Jermanik]] yang mendirikan kerajaan-kerajaan baru di bekas wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Pada abad ke-7, [[Afrika Utara]] dan Timur Tengah—bekas wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantin]]—dikuasai oleh [[Kekhalifahan Umayyah|Khilafah Bani Umayyah]], sebuah kekaisaran Islam, setelah ditaklukkan oleh [[Khalifah#Pengganti Nabi Muhammad|para pengganti Muhammad]]. Meskipun pada Awal Abad Pertengahan telah terjadi perubahan-perubahan mendasar pada tatanan kemasyarakatan dan politik, pengaruh Abad Kuno belum benar-benar hilang. Kekaisaran Bizantin yang masih cukup besar tetap sintas di kawasan timur Eropa. Kitab undang-undang Kekaisaran Bizantin, ''[[Corpus Juris Civilis|Corpus Iuris Civilis]]'' atau "Kitab Undang-Undang Yustinianus", ditemukan kembali di [[Italia Utara]] pada 1070, dan di kemudian hari mengundang decak kagum dari berbagai kalangan sepanjang Abad Pertengahan. Sebagian besar dari kerajaan-kerajaan yang berdiri di kawasan barat Eropa melembagakan segelintir pranata Romawi yang tersisa. Biara-biara didirikan seiring gencarnya usaha [[kristenisasi|mengkristenkan]] [[paganisme#Agama etnik bangsa Eropa pra-Kristen|kaum penyembahpenganut berhalakepercayaan leluhur di Eropa]]. [[Suku Franka|Orang Franka]] di bawah pimpinan raja-raja [[wangsa Karoling]], mendirikan [[Kekaisaran Karoling]] pada penghujung abad ke-8 dan permulaan abad ke-9. Meskipun berjaya menguasai sebagian besar daratan Eropa Barat, Kekaisaran Karoling pada akhirnya terpuruk akibat perang-perang saudara di dalam negeri dan invasi-invasi dari luar negeri, yakni serangan [[Viking|orang Viking]] dari arah utara, serangan [[bangsa Hongaria|orang Magyar]] dari arah timur, dan serangan [[Saracen|orang Sarasen]] dari arah selatan.
 
Pada Puncak Abad Pertengahan, yang bermula sesudah tahun 1000 Masehi, populasi Eropa meningkat pesat berkat munculnya inovasi-inovasi di bidang teknologi dan pertanian yang memungkinkan berkembangnya perniagaan. Lonjakan populasi Eropa juga disebabkan oleh perubahan iklim selama [[periode Suhu Hangat Abad Pertengahan]] yang memungkinkan peningkatan hasil panen. Ada dua tatanan kemasyarakatan yang diterapkan pada Puncak Abad Pertengahan, yakni [[Manorialisme]] dan [[Feodalisme]]. [[Manorialisme]] adalah penertiban rakyat jelata menjadi pemukim di desa-desa, dengan kewajiban membayar sewa lahan dan bekerja bakti bagi [[bangsawan|kaum ningrat]]; sementara [[feodalisme]] adalah struktur politik yang mewajibkan [[knight|para kesatria]] dan kaum ningrat kelas bawah untuk maju berperang membela junjungan mereka sebagai ganti anugerah hak sewa atas lahan dan tanah pertuanan ({{lang-en|manor}}). [[Perang Salib]], yang mula-mula diserukan pada 1095, adalah upaya militer umat Kristen Eropa Barat untuk merebut kembali kekuasaan atas [[Tanah Suci]] dari [[Muslim|umat Islam]]. Raja-raja menjadi kepala dari negara-negara bangsa yang tersentralisasi. Sistem kepemimpinan semacam ini mengurangi angka kejahatan dan kekerasan, namun membuat cita-cita untuk menciptakan suatu [[dunia Kristiani|Dunia Kristen]] yang bersatu semakin sukar diwujudkan. Kehidupan intelektual ditandai oleh [[skolastisisme]], filsafat yang mengutamakan keselarasan antara iman dan akal budi, dan ditandai pula oleh pendirian [[universitas|universitas-universitas]]. Teologi [[Thomas Aquinas]], lukisan-lukisan [[Giotto]], puisi-puisi [[Dante Alighieri|Dante]] dan [[Geoffrey Chaucer|Chaucer]], perjalanan-perjalanan [[Marco Polo]], dan katedral-katedral [[arsitektur Gotik|berlanggam Gothik]] semisal [[Katedral Chartres]], adalah segelintir dari capaian-capaian menakjubkan pada penghujung kurun waktu Puncak Abad Pertengahan dan permulaan kurun waktu Akhir Abad Pertengahan.
Baris 189:
Di [[Italia Tengah|kawasan tengah]] dan [[Italia Utara|utara Italia]] juga di [[Flandria]], pertumbuhan kota-kota sampai ke taraf swatantra merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan terbentuknya perhimpunan-perhimpunan usaha jenis baru. Kota-kota niaga di pesisir Laut Baltik membentuk persekutuan yang dikenal dengan sebutan [[Liga Hansa]], dan [[republik maritim|republik-republik bahari]] di Italia seperti [[Venesia]], [[Genova]], dan [[Pisa]] memperluas jaringan usaha mereka ke seluruh kawasan Laut Tengah.{{efn-ua|Dua kelompok ini, yakni kelompok Jerman dan kelompok Italia, menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam menjalankan usaha mereka. Sebagian besar dari kota-kota di Jerman menjalin kerja sama dalam Liga Hansa, berbeda dari negara-negara kota di Italia yang justru saling berseteru.<ref name=Epstein81>Epstein ''Economic and Social History'' hlm. 81</ref>}} [[Pekan raya|Pekan-pekan raya]] dunia usaha diselenggarakan dan berkembang pesat di [[Pekan raya Champagne|kawasan utara Perancis]] kala itu, sehingga memungkinkan saudagar-saudagar Italia dan Jerman maupun saudagar-saudagar setempat untuk menjalin hubungan usaha.<ref name=Epstein82>Epstein ''Economic and Social History'' hlmn. 82–83</ref> Pada penghujung abad ke-13, jalur-jalur darat maupun laut yang baru menuju Timur Jauh mulai dirintis, sebagaimana yang dijabarkan dalam ''[[Perjalanan Marco Polo|Kisah Perjalanan Marco Polo]]'', karya tulis seorang usahawan yang bernama [[Marco Polo]] (wafat 1324).<ref name=Barber60>Barber ''Two Cities'' hlmn. 60–67</ref> Selain terbukanya peluang-peluang usaha yang baru, perbaikan tata cara bercocok tanam dan teknologi memungkinkan peningkatan hasil panen, sehingga membuka peluang bagi perluasan jaringan perniagaan.<ref name=Backman160>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlm. 160</ref> Maraknya perniagaan memunculkan metode-metode baru dalam mengelola uang, dan uang-uang emas kembali dicetak di Eropa, mula-mula di Italia, dan kemudian juga di Perancis serta negara-negara lain. Muncul bentuk-bentuk perjanjian dagang baru yang memungkinkan risiko kerugian ditanggung bersama-sama oleh semua saudagar yang terlibat. Metode-metode akuntansi semakin membaik, sebagian berkat penerapan [[pembukuan berpasangan]]; muncul pula [[Letter of credit|surat-surat kredit]] yang memudahkan perpindahan uang.<ref name=Barber74>Barber ''Two Cities'' hlmn. 74–76</ref>
 
=== Bangkitnya kekuasaankuasa negara ===
{{utama|Inggris pada Abad Pertengahan|Perancis pada Abad Pertengahan|Jerman pada Abad Pertengahan|Italia pada Abad Pertengahan|Skotlandia pada Abad Pertengahan|Spanyol pada Abad Pertengahan|Polandia pada Abad Pertengahan}}
 
[[Berkas:Europe mediterranean 1190.jpg|Eropa dan Laut Tengah pada tahun 1190|jmpl|upright=1.3]]
 
Puncak Abad Pertengahan adalah kurun waktu formatif dalam sejarah negara modern di Dunia Barat. Raja-raja di Perancis, Inggris, dan Spanyol memperkukuh kekuatan mereka, dan membentuk lembaga-lembaga pemerintahan yang terus bertahan dalam waktu yang sangat lama.<ref name=Backman283>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 283–284</ref> Kerajaan-kerajaan baru, seperti [[Kerajaan Hongaria|Hongaria]] dan [[Kerajaan Polandia (1025–1385)|Polandia]], menjadi kekuatan-kekuatan utama di kawasan tengah Eropa setelah menerima agama Kristen.<ref name=Barber365>Barber ''Two Cities'' hlmn. 365–380</ref> Orang Magyar menetap di Hongaria pada sekitar tahun 900 di bawah pimpinan Raja [[Árpád]] (wafat ''[[circa|ca.]]'' 907) setelah beberapa kali melancarkan invasi pada abad ke-9.<ref name=Davies296>Davies ''Europe'' hlm. 296</ref> Lembaga kepausan, yang sudah lama memegangterpikat pada ideologi kemerdekaan dari raja-raja sekuler, untuk pertama kalinyakali mula-muladalam memegangsejarahnya klaimnyamenyatakan atasdiri otoritassebagai temporalpenguasa duniawi atas seluruh Dunia Kristen;. [[kekuasaan temporal (kepausan)|Monarki Kepausankepausan]] mencapai puncak kejayaannya pada awal abad ke-13 di bawah pemerintahankepemimpinan [[Paus Innosensius III|Paus Inosensius III]] (menjabat 1198–1216).<ref name=Backman262>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 262–279</ref> [[Perang Salib Utara]] dan pergerakan kerajaan-kerajaan Kristen dan tatanantarekat-tarekat militer Kristen ke wilayahdaerah-wilayah yang sebelumnyadaerah [[paganisme|pagankaum penganut kepercayaan leluhur]] di kawasan Laut Baltik dan kawasan timur laut [[Finlandia]] mengirimmengakibatkan terjadinya asimilasi paksa padasejumlah sejumlahbesar suku bangsa aslipribumi setempat ke dalam budayakebudayaan Eropa.<ref name=Barber371>Barber ''Two Cities'' pphlmn. 371–372</ref>
 
Pada awalpermulaan kurun waktu Puncak Abad Pertengahan, Jerman dikuasaiberada olehdi bawah pemerintahan [[dinasti Ottonia|wangsa Otto]], yang berjuangbersusah untukpayah menguasaiberusaha paramengendalikan adipati-adipati yang sangat berkuasa yangdi memerintahnegeri atasitu, yakni para penguasa [[kadipaten suku|wilayah-kadipatenwilayah kesukuan]] yang telahterbentuk berdiri sejakpada periodeZaman Migrasi. Pada 1024, merekawangsa Otto digantikan oleh [[dinasti Sali|wangsa Sali]], yang dikenalterkenal karenapernah bentrokbertikai dengan lembaga kepausan dipada bawahmasa Kaisarpemerintahan {{nowrap|[[HenryHeinrich IV, Kaisar Romawi Suci|HenryKaisar Heinrich IV]]}} (memerintah 1084–1105) atassehubungan pelantikandengan kewenangan Sri Paus untuk mengangkat petinggi Gereja. sebagaiPertikaian seputar kewenangan mengangkat petinggi gereja bagianini daridisebut [[Kontroversikontroversi Penobatan|Kontroversi Investitura]] (kontroversi pelantikan).<ref name=Backman181>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' pphlmn. 181–186</ref> ParaKaisar-kaisar penerusnyapenggantinya melanjutkanmasih perjuanganharus melawanberjuang kepausankeras sertamenghadapi bangsawanlembaga Jerman.kepausan Periodemaupun takkaum stabilningrat menyusulJerman. kematianSepeninggal Kaisar {{nowrap|[[HenryHeinrich V, Kaisar Romawi Suci|HenryKaisar Heinrich V]]}} (memerintah 1111–25), yang wafatmangkat tanpa pewarismeninggalkan ahli waris, sampaiJerman memasuki kurun waktu instabilitas yang baru berakhir setelah [[FrederickFriedrich I, Barbarossa|{{nowrap|FrederickKaisar I}}Romawi Suci|Friedrich Barbarossa]] (memerintah 1155–901155–1190) memegang tahtanaik kekaisarantakhta.<ref name=Jordan143>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' pphlmn. 143–147</ref> Meskipun iaFriedrich Barbarossa memerintah secara efektif berkuasa, masalahpermasalahan-masalahpermasalahan dasarhakiki masihbelum juga adatuntas, dansehingga parakaisar-kaisar penerusnyapenggantinya meneruskanpun perjuanganmasih padaharus berjuang keras sampai dengan abad ke-13.<ref name=Jordan250>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' pphlmn. 250–252</ref> Cucu Friedrich Barbarossa, [[FrederickFriedrich II, Kaisar Romawi Suci|FrederickFriedrich II]] (memerintah 1220–1250), yang juga menjadimewarisi pewaristakhta tahtaKerajaan Sisilia melalui garis nasab ibunya, berulang kali bentrokbertikai dengan lembaga kepausan. PemerintahannyaMajelis dikenalistananya karenaterkenal paraberanggotakan cendekiawannyakaum cerdik pandai, dan ia seringkalisendiri acap kali dituduh menjadisebagai seorang [[bidaah dalam Kekristenan|ahli bidah]].<ref name=Denley235>Denley "Mediterranean" ''Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' pphlmn. 235–238</ref> IaFriedrich danII paramaupun penerusnyakaisar-kaisar menghadapipenggantinya harus berjuang menanggulangi berbagai beberapamacam kesulitan, termasukantara lain invasi [[bangsa Mongol]] ke Eropa pada pertengahan abad ke-13. Bangsa Mongol mula-mula merebutmenghancurleburkan kepangeranan-kepangeranan Rus' Kiev, dan kemudianselanjutnya [[invasi Eropa oleh Mongol|menginvasi Eropakawasan Timurtimur Eropa]] pada tahun 1241, 1259, dan 1287.<ref name=Davies364>Davies ''Europe'' phlm. 364</ref>
 
[[Berkas:Bayeux Tapestry scene44 William Odo Robert.jpg|Bagian dari [[Tapestri Bayeux|Dewangga Bayeux]] (detail)yang menampilkan gambar [[William siSang Penakluk]] (tengah), parabersama saudaraadik-adik tirinya, [[Robert, Countdari Mortain|Robert, ofBupati Mortain]] (kanan) dan [[Odo, Earldari of KentBayeux|Odo]], Uskup [[Bayeux]] di [[Kadipaten NormandyNormandia]] (kiri)|jmpl|kiri]]
 
Di bawah pemerintahan raja-raja [[dinasti Capetian|wangsa Capet]], monarki Perancis perlahan mulai meluaskan otoritasnya atas kebangsawanan, bertumbuh dari [[Île-de-France]] menjadi kontrol atas wilayah selain negara tersebut pada abad ke-11 dan ke-12.<ref name=Backman187>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' pp. 187–189</ref> Mereka menghadapi persaingan kuat dengan para [[Adipati Normandy]], yang pada 1066 berada di bawah [[William si Penakluk]] (menjabat 1035–1087), menguasai Inggris (memerintah 1066–87) dan membuat kekaisaran antar selat yang berlangsung sepanjang Abad Pertengahan, dalam berbagai bentuk.<ref name=Jordan59>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' pp. 59–61</ref><ref name=Backman189>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' pp. 189–196</ref> Bangsa Norman juga bermukim di Sisilia dan selatan Italia, saat [[Robert Guiscard]] (w. 1085) mendarat disana pada 1059 dan mendirikan sebuah kadipaten yang kemudian menjadi [[Kerajaan Sisilia]].<ref name=Davies294>Davies ''Europe'' p. 294</ref> Di bawah [[raja-raja Angevin di Inggris|dinasti Angevin]] dari {{nowrap|[[Henry II dari Inggris|Henry II]]}} (memerintah 1154–89) dan putranya [[Richard I dari Inggris|Richard I]] (memerintah 1189–99), para raja Inggris memerintah atas Inggris dan sebagian besar Perancis,<ref name=Backman263>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' p. 263</ref>{{efn-ua|Pengelompokan lahan ini seringkali disebut [[Kekaisaran Angevin]].<ref name=Feudal285>Barlow ''Feudal Kingdom'' pp. 285–286</ref>}} mengirim keluarga tersebut melalui pernikahan Henry II dengan [[Eleanor dari Aquitaine]] (wafat 1204), pewaris sebagian besar selatan Perancis.<ref name=Eleanor>Loyn "Eleanor of Aquitaine" ''Middle Ages'' p. 122</ref>{{efn-ua|Eleanor sebelumnya menikahi [[Louis VII dari Perancis]] (memerintah 1137–80), namun pernikahan mereka kandas pada 1152.<ref name=Eleanor/>}} Adik Richard [[John, Raja Inggris|John]] (memerintah 1199–1216) kehilangan Normandy dan sisa wilayah Perancis utara pada 1204 dari Raja Perancis [[Philip II dari Perancis|Philip II Augustus]] (memerintah 1180–1223). Ini berujung pada keretakan antar bangsawan Inggris, sementara pengeluaran finansial John untuk membayar upaya gagalnya untuk merebut kembali Normandy berujung pada ''[[Magna Carta]]'' tahun 1215, sebuah piagam yang mengkonfirmasikan hak-hak dan pemberian kebebasan di Inggris. Di bawah {{nowrap|[[Henry III dari Inggris|Henry III]]}} (memerintah 1216–72), putra John, pelonggaran makin diberikan kepada kaum bangsawan, dan kekuasaan kerajaan menurun.<ref name=Backman286>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' pp. 286–289</ref> Monarki Perancis masih dapat melawan kaum bangsawan pada akhir abad ke-12 dan ke-13, membawakan teritorial lebih dalam kerajaan tersebut di bawah kekuasaan pribadi raja dan mensentralisasikan pemerintahan kerajaan.<ref name=Backman289>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' pp. 289–293</ref> Di bawah [[Louis IX dari Perancis|Louis IX]] (memerintah 1226–70), prestise kerajaan bertumbuh pada puncak barunya saat Louis bertugas sebagai mediator untuk sebagian besar Eropa.<ref name=Davies355>Davies ''Europe'' pp. 355–357</ref>{{efn-ua|Louis di[[kanonisasi]]kan pada 1297 oleh [[Paus Bonifasius VIII|Bonifasius VIII]].<ref name=Hallam401>Hallam and Everard ''Capetian France'' hlm. 401</ref>}}
 
Di Iberia, negara-negara Kristen, yang terbentang di bagian barat laut semenanjung tersebut, mulai menekan negara-negara Islam di selatan, sebuah periode yang dikenal sebagai ''[[Reconquista]]''.<ref name=Davies345>Davies ''Europe'' p. 345</ref> Pada sekitar 1150, umat Kristen di wilayah utara terhimpun dalam lima kerajaan besar yakni [[Kerajaan León|León]], [[Kerajaan Kastila|Kastila]], [[Kerajaan Aragon|Aragon]], [[Kerajaan Navarre|Navarre]], and [[Kerajaan Portugal|Portugal]].<ref name=Barber341>Barber ''Two Cities'' p. 341</ref> Iberia Selatan masih berada di bawah kekuasaan negara-negara Islam, yang awalnya berada di bawah [[Kekhalifahan Córdoba]], pecah pada tahun 1031 menjadi sejumlah negara yang dikenal sebagai ''[[taifa]]'',<ref name=Davies345/> yang bertarung dengan Kristen sampai [[Kekhalifahan Almohad]] mendirikan kembali pemerintahan tersentralisasi atas Iberia Selatan pada 1170an.<ref name=Barber350>Barber ''Two Cities'' pp. 350–351</ref> Pasukan Kristen maju kembali pada awal abad ke-13, memuncak dalam penaklukan [[Sevilla]] pada tahun 1248.<ref name=Barber353>Barber ''Two Cities'' pp. 353–355</ref>