Abdoel Moeis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
'''Abdoel Moeis''' ({{lang-ar|عبد المعز ''<nowiki>'</nowiki>Abd Al-Mu'iz''}}) ({{lahirmati|[[Sungai Puar, Agam]], [[Sumatra Barat]]|3|07|1886|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|17|06|1959}}) adalah seorang sastrawan, politikus, dan wartawan [[Indonesia]]. Dia merupakan pengurus besar [[Sarekat Islam]] dan pernah menjadi anggota [[Volksraad]] mewakili organisasi tersebut. Abdoel Moeis dikukuhkan sebagai [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] yang pertama oleh [[Presiden RI]], [[Soekarno]], pada 30 Agustus 1959.<ref>[http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/147298-%5B_Konten_%5D-KEPRES%20NO.%20305%20TAHUN%201959.PDF "DAFTAR NAMA PAHLAWAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA"]. ''Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959''</ref>
 
== LatarRiwayat belakangHidup ==
=== Latar belakang ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van het dorpshoofd van Soengai Poear TMnr 10005323.jpg|jmpl|Sutan Sulaiman, Demang Sungai Puar, ayah Abdul Muis]]
Abdoel Moeis adalah seorang [[Orang Minang|Minangkabau]], putra Datuk Tumangguang Sutan Sulaiman. Ayahnya merupakan seorang demang yang keras menentang kebijakan Belanda di dataran tinggi [[Kabupaten Agam|Agam]]. Selesai dari [[ELS]], Abdoel Moeis melanjutkan pendidikannya ke [[Stovia]] (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]), [[Jakarta]].<ref name="Abdoel Moeis1">{{id}} {{cite book|last = Eneste|first = Pamusuk|title = Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan|publisher = Penerbit Buku Kompas|location = Jakarta|year = 2001|isbn = 9799251788 }} halaman 5</ref> Namun karena sakit, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di sana.
 
== Kehidupan ==
Abdoel Moeis memulai kariernya sebagai ''klerk'' di Departemen ''Onderwijs en Eredienst'' atas bantuan Mr. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pendidikan. Namun pengangkatannya itu tidak disukai oleh karyawan Belanda lainnya. Setelah dua setengah tahun bekerja di departemen itu, ia keluar dan menjadi wartawan di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="Abdoel Moeis1"/> Pada tahun 1905, ia diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah ''Bintang Hindia''. Kemudian ia sempat menjadi mantri lumbung, dan kembali menjadi wartawan pada surat kabar Belanda ''Preanger Bode'' dan majalah ''Neraca'' pimpinan [[Agus Salim|Haji Agus Salim]].
 
Baris 81:
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Tokoh pejuang yang dibuang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Seniman Minangkabau|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:KeturunanPolitikus Koto Gadang|Abdoel MoeisIndonesia]]