Abdurrahman Wahid: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 348:
Ketika Gus Dur pertama kali berkuasa di Indonesia, terdapat kekhawatiran mengenai arah kebijakan luar negeri Indonesia. Namun kenyataannya, kebijakan luar negeri Gus Dur lebih "ortodoks" dibandingkan retorikanya sebelumnya. Indonesia berhasil mendapatkan jaminan dari dunia internasional akan keutuhan wilayahnya. [[ASEAN]] juga tetap menjadi pusat pandangan kebijakan luar negeri Jakarta. Persoalan Timor Timur masih menjadi isu krusial antara Indonesia dan sejumlah negara Barat. [[Amerika Serikat]], khususnya, enggan mendorong Indonesia terlalu jauh karena diyakini bahwa kepresidenan Gus Dur adalah alternatif yang paling tidak diinginkan dalam kebijakan dalam dan luar negeri.<ref>{{Cite journal|last=Smith|first=Anthony L.|date=2000|title=Indonesia's Foreign Policy under Abdurrahman Wahid: Radical or Status Quo State?|url=https://www.jstor.org/stable/25798509|journal=Contemporary Southeast Asia|volume=22|issue=3|pages=498–526|issn=0129-797X}}</ref>
 
Selama pemerintahannya, Gus Dur dikenal dengan kontroversi dan pemikirannya yang visioner. Pengaruhnya terhadap Reformasi Indonesia mencakup pembebasan pers yang lebih besar, hal ini ditandai dengan pembubaran Kementerian Penerangan pada 1999.<ref>{{Cite news|last=Fawthrop|first=Tom|date=2010-01-03|title=Abdurrahman Wahid obituary|url=https://www.theguardian.com/theguardian/2010/jan/03/abdurrahman-wahid-obituary|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2024-01-11}}</ref> Ia cenderung membela hak-hak minoritas dan selalu mengambil keputusan yang dinilai tidak menentu. Pada masa pemerintahannya, orang Tionghoa diperbolehkan merayakan [[Imlek]] dan dianggap membebaskan orang Tionghoa dari penindasan yang telah mereka rasakan sejak lama.<ref>{{Cite web|title=Father of Chinese Indonesians: How Gus Dur Revives Imlek|url=https://jakartaglobe.id/lifestyle/father-of-chinese-indonesianshow-gus-dur-revives-imlek|website=Jakarta Globe|access-date=2024-01-11}}</ref> Karena itulah, ia juga dinobatkan sebagai "Bapak Tionghoa" oleh beberapa tokoh [[Tionghoa]].<ref name="qurtuby"/> Sebagai seorang ulama, ia dihormati tidak hanya oleh pengikutnya, namun juga dari penganut agama lain bahkan [[ateis]]. Foto dirinya melambaikan tangan kepada para pendukungnya di beranda [[Istana Merdeka]] pasca dimakzulkan adalah salah satu foto paling fenomenal sepanjang sejarah Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Impeaching Gus Dur, a blind but visionary president - Opinion|url=https://www.thejakartapost.com/academia/2021/07/29/impeaching-gus-dur-a-blind-but-visionary-president.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2024-01-11}}</ref> Karena pemikiran dan pemerintahannya yang mendukung hak-hak minoritas, ia diberikan gelar “Bapak Pluralisme”.<ref>{{cite web | url=https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/18/114946365/daftar-julukan-6-presiden-ri-apa-julukan-jokowi?page=all | title=Daftar Julukan 6 Presiden RI, Apa Julukan Jokowi? Halaman all | date=18 April 2022 }}</ref> Ucapannya yang terkenal, "''Gitu aja kok repot''", telah menjadi ikon dalam acara bincang-bincang politik. Ucapan tersebut menunjukkan betapa ia bisa dengan mudah menyelesaikan masalah meski keputusannya sempat memicu kemarahan orang lain.<ref>{{cite web |last=Handayani |first=Primastuti |date=31 December 2009 |title=Obituary: Why fuss?! |url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/12/31/obituary-why-fuss.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20100412074121/https://www.thejakartapost.com/news/2009/12/31/obituary-why-fuss.html |archive-date=12 April 2010 |access-date=31 December 2009 |work=The Jakarta Post}}</ref>
 
Pada Agustus 2021, [[Menko Polhukam]], [[Mahfud MD]], memberikan pernyataan terkait pemakzulan Gus Dur. Dalam pernyataan Mahfud yang disampaikannya di [[saluran YouTube]] [[Nahdlatul Ulama]], disebutkan bahwa pemakzulan Wahid adalah [[inkonstitusional]] dan merupakan tindakan melawan hukum.<ref name="Kontroversi Pemakzulan Gus Dur">{{cite news |title=Mahfud: Pemakzulan Gus Dur Tidak Sah dari Hukum Tata Negara |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210822234223-12-683755/mahfud-pemakzulan-gus-dur-tidak-sah-dari-hukum-tata-negara |access-date=30 October 2021 |agency=CNN |publisher=CNN Indonesia |date=22 August 2021}}</ref> Mahfud MD menyatakan bahwa pemakzulan Gus Dur pada tahun 2001 tidak sesuai dengan [[Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat]] No.III Tahun 1978 tentang Kedudukan dan Tata Kerja Badan Tertinggi Negara. Lembaga dengan/atau Lembaga Tinggi Negeri.<ref>{{cite news |author1=Faisal Aristama |title=Penulis Buku "Menjerat Gus Dur": Mahfud MD Benar, Pemakzulan Gus Dur Inkonstitusional |url=https://politik.rmol.id/read/2021/09/03/502896/penulis-buku-menjerat-gus-dur-mahfud-md-benar-pemakzulan-gus-dur-inkonstitusional |access-date=30 October 2021 |agency=Jaringan Media Siber Indonesia |publisher=RMOL.id |date=3 September 2021}}</ref><ref>{{cite news |title=Mahfud: Pelengseran Gus Dur Tidak Sah dari Sudut Hukum Tata Negara |url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/10424301/mahfud-pelengseran-gus-dur-tidak-sah-dari-sudut-hukum-tata-negara |access-date=30 October 2021 |agency=Gramedia |publisher=Kompas.com |date=23 August 2021}}</ref> Mahfud juga mengutarakan, pemakzulan Gus Dur melalui Sidang Khusus MPR mempunyai perkara yang berbeda antara nota I, II, dan III.<ref>{{cite news |title=Mahfud Ungkit Lengsernya Gus Dur Tak Sah Menurut Hukum Tata Negara |url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/muhammad-ilman-nafian-2/mahfud-ungkit-lengsernya-gus-dur-tak-sah-menurut-hukum-tata-negara/3 |access-date=30 October 2021 |agency=IDN Media Company |publisher=IDN TIMES |date=23 August 2021}}</ref>