Abraham: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = {{large|Abraham}}<br />{{lang|he-n|{{nobold|אַבְרָהָם}}}} • {{lang|he|{{nobold|Αβραάμ|}}}}<br/>{{lang|ar|إِبْرَاهِيْمُ}}
| honorific_suffix =
| native_name =
| native_name_lang =
| image = Molnár Ábrahám kiköltözése 1850.jpg
| image_size =
| alt =
| caption = ''Perjalanan Abraham dari [[Ur]] ke [[Kanaan]]''. Oleh József Molnár, 1850
| title = ''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham)
| birth_name =
| birth_date = 2000 SM
| birth_place = [[Ur Kasdim]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:28}}</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 11:31}}</ref>
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_date = 1825 SM (umur 175 tahun)<ref>{{AyatAlkitab|Kejadian| 25|:7-8}}</ref>
| death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]]
| death_cause =
| resting_place = [[Gua Makhpela]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:7-10}}</ref>, [[Hebron]]
| resting_place_coordinates = {{coord|31.524744|35.110726|type:landmark|display=inline|format=dms}}
| years_active =
| known_for =
| notable_works =
| style =
| influences =
| influenced =
| predecessor =
| successor =
| opponents =
| spouse = * [[Sara]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:1929}}</ref>
* [[Hagar]]<ref name="Alkitab|Kejadian 16:3">{{Alkitab|Kejadian 16:3}}</ref>
* [[Ketura]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:1}}</ref>
| children = Dari Hagar:<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:1-16}}</ref>
* [[Ismael]]
Dari Sara:<ref>{{Alkitab|Kejadian 1621:151-7}}</ref>
* [[Ishak]]
Dari Sara:
*Dari [[Ishak]]Ketura:<ref>{{AyatAlkitab|Kejadian|21|2|3 25:1-6}}</ref>
Dari Ketura:<ref>{{Ayat|Kejadian|25|2}}</ref>
* [[Zimran]]
* [[Yoksan]]
Baris 45:
* [[Median]]
* [[Isybak]]
* [[SyuahSuah]]
| parents = [[Terah]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:26}}</ref>
| relatives = * [[Nahor bin Terah|Nahor]] (saudara)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref>
* [[Haran]] (saudara)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref>
* [[Lot]] (keponakan)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref>
| module =
| module2 =
| footnotes =
| box_width =
}}
 
'''Abraham''' ([[Ibrani]]: אַבְרָהָם; [[Ibrani modern]]: Avraham; [[Ibrani Tiberias]]: ʾAḇrāhām; [[Yunani]]: Αβραάμ; [[Ashkenazi]]: ''Avruhom''; [[bahasa Ge'ez|Ge'ez]]: አብርሃም; [[bahasa Arab|Arab]]: إبراهيم; [[Ibrahim]]), lahir dengan nama '''Abram''', adalah tokohsalah pentingsatu dalamfigur [[Tanakh]]terpenting dandalam [[Alkitabagama Yahudi|Yahudi]], juga [[Al-Qur'anKristen]]. Dalamdan [[agama Islam]], tokohdimana inijanji disebutTuhan "[[Ibrahim]]"dan berkat-Nya diberikan kepada Abraham dan keturunannya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12:1-3}}</ref> <ref>{{Alkitab|Kejadian 15:1-21}}</ref>
 
Abraham adalah nenek moyang dari [[bangsa Israel]]. Abraham memperanakkan [[Ishak]] dan [[Ismael]], Ishak memperanakkan [[Yakub]] (yang disebut juga Israel). Yakub memperanakkan 12 [[Suku Israel]] yang kemudian menurunkan nabi-nabi ([[Musa]] dari [[suku Lewi]]) dan raja-raja ([[Daud (tokoh Alkitab)|Daud]], [[Salomo]] dari [[suku Yehuda]]), sampai kepada [[Mesias]] yang menyelamatkan.
Dalam [[agama Yahudi|Yahudi]] dan [[Kristen]], Abraham adalah bapak semua orang beriman. Abraham adalah leluhur [[biologis]] dari [[bangsa Israel]]. Abraham adalah ayah [[Ishak]], dan merupakan kakek dari [[Yakub]] (nama lain Israel).
Abraham sendiri adalah orang Ibrani (keturunan [[Eber]]). Eber adalah [[cicit]] dari [[Sem]], anak [[Nuh (tokoh Alkitab)|Nuh]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:10-26}}</ref>
 
Semua informasi tertulis ini hanya bisa didapat dari [[Tanakh]], [[Alkitab]], dan [[Al-Qur'an]] tidak ada sumber lain.
[[Alkitab]] mengatakan, Abraham dipanggil Tuhan dari [[Mesopotamia]] ke negeri [[Kanaan]], sekitar tahun [[2000 SM]].<ref>[http://www.pbs.org/walkingthebible/timeline.html Garis waktu]</ref> Di sana ia mengadakan [[perjanjian]]: Dikatakan dalam Alkitab, Tuhan berjanji bahwa Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam [[Kitab Kejadian]] ([[Kejadian 11|pasal 11]][[Kejadian 25|–25]]).
 
[[Alkitab]] mengatakan, Abraham dipanggil Tuhan dari [[Mesopotamia]] ke negeri [[Kanaan]], sekitar tahun [[2000 SM]].<ref>[httphttps://wwwbiblehub.pbs.orgcom/walkingthebibletimeline/timeline.html GarisBible waktuTimeline]</ref> Di<ref>[[Kronologi sanaAlkitab]]</ref>. iaTuhan mengadakan [[perjanjian]]: Dikatakandengan dalamAbraham Alkitab, Tuhan berjanji bahwa AbrahamIa akan diberkati dengandan keturunanketurunannya yangakan tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam [[Kitab Kejadian]] ([[Kejadian 11|pasal 11]][[Kejadian 25|–2525]]).
== Ayat ==
{{quote|"Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak. Engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa dan dari padamu akan berasal raja-raja.'"|{{Alkitab|Kejadian 17: 5-6}}}}
 
== Nama ==
Nama aslinya adalah '''Abram''' ({{hebrew name|אַבְרָם|Avram|ʾAḇrām|"bapa (''ab'') yang terpuji" atau "bapa[-ku] dipuji/dimuliakan"}} (bandingkan ''[[Abiram]]''). BelakanganSetelah dalamdipanggil hidupnyaTuhan, ianamanya dikenalbukan dengan namalagi "AbrahamAbram", sering kali disebut pula sebagai ''av hamon (goyim)''melainkan "bapak dari banyak (bangsa)Abraham" menurut .<ref>{{Alkitab|Kejadian 17:5}}, meskipun dalam bahasa Ibrani kata ini tidak mempunyai arti harafiah.<ref>[http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=360&letter=A&search=Abraham#891 JewishEncyclopedia.com] menyatakan, "Bentuk 'Abraham' tidak memberikan makna apapun dalam bahasa Ibrani". Banyak penafsiran yang diajukan, termasuk analisis terhadap unsur pertama ''abr-'' "kepala" atau "pemimpin", namun kata ini tidak menghasilkan makna yang berarti untuk unsur yang kedua.</ref>
 
== Kisah ==
Dalam Tanakh dan Alkitab, kisah Abraham tertulis dalam [[Kitab Kejadian]] pasal 11-25.
Dalam Tanakh dan Alkitab, kisah Abraham termaktub dalam [[Kitab Kejadian]] pasal 11-25. Dalam Al-Qur'an, kisah Abraham (Ibrahim) tidak terkumpul dalam satu bagian, tapi terpencar dalam beberapa surah. Tanakh dan Alkitab lebih menekankan pada rincian kronologis cerita. Perjanjian Allah dengan Ibrahim terkait bangsa-bangsa dan tanah terjanji juga menjadi titik pusat perhatian umat Yahudi. Di sisi lain, Al-Qur'an lebih menekankan pada peran Abraham sebagai utusan Allah yang menyerukan keesaan Tuhan pada manusia.
 
=== Silsilah ===
Perincian silsilahSilsilah Abraham dalam Alkitab dimulai dari Sem (putra Nuh) sampai Abraham adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 10-26}}</ref>
* Sem memiliki putra bernama Arpakhsad saat berusia 100 tahun atau dua tahun setelah peristiwa banjir besar
* Arpakhsad memiliki putra bernama Selah saat berusia 35 tahun
Baris 82:
* Nahor memiliki putra bernama Terah saat berusia 29 tahun
* Terah memiliki putra Abram, Nahor, dan Haran pada usia 70 tahun
 
Al-Qur'an tidak menjelaskan silsilah Ibrahim selain bahwa ayahnya bernama Azar ({{lang-ar|آزَر|Āzar}}).<ref>Al-An'am (06): 74</ref> Terdapat beberapa pendapat terkait perbedaan nama ayah Ibrahim dalam Al-Qur'an dan Alkitab. Menurut jumhur ahli nasab, di antaranya Ibnu 'Abbas, nama ayah Ibrahim adalah Tarikh (Terah). Ada pendapat yang menyatakan bahwa Azar adalah nama patung yang disembah ayahnya Ibrahim. Pendapat lain menyatakan bahwa dua nama itu sama-sama dikenal. Salah satu berupa nama asli, sedangkan yang lain adalah nama panggilan.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=192-193}} Pendapat lain menyatakan bahwa nama Azar diturunkan dari [[bahasa Suryani]] Atsar,<ref>Geiger 1898 [https://books.google.com/books?id=4d81AQAAMAAJ&pg=PA101 ''Judaism and Islam: A Prize Essay''], hlm. 100</ref> yang disebut Terah (Tarikh) dalam Alkitab.
 
=== Kisah awal ===
Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak [[Terah]], berasal dari [[Ur-Kasdim]]. Abram lahir ketika Terah berusia 130 tahun (mengingat Abram berusia 75 tahun ketika Terah wafat pada usia 205 tahun).
 
Dalam kronik ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa Abram lahir pada masa kekuasaan seorang penguasa zalim bernama [[Nimrod]] (Namrudz). Disebutkan bahwa Nimrod melihat pertanda melalui bintang-bintang bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang lahir yang akan menghancurkan kekuasaannya. Setelah berdiskusi dengan para penasihatnya, dikeluarkanlah maklumat bahwa setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Saat mendekati waktu kelahiran, ibu Abram kemudian pergi ke luar kota dan melahirkan di sebuah gua. Ibu Abram kemudian meninggalkannya di sana dengan berat hati dan Abram yang masih bayi diasuh oleh Malaikat Gabriel. Di sana, Abram tumbuh dengan sangat cepat, bahkan bisa berjalan dan bicara saat baru berusia dua puluh hari.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=186-189}} Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an maupun Alkitab.
 
=== Seruan ===
Alkitab tidak menceritakan kehidupan Abram sebelum berpindah ke Kanaan. Di Al-Qur'an disebutkan bahwa Abram (Ibrahim) menyeru penduduk di sana untuk mengesakan Allah dan meninggalkan sesembahan yang lain, tetapi banyak penduduk yang tetap bertahan pada kepercayaan mereka dengan alasan bahwa itu sudah merupakan tradisi mereka turun-temurun. Saat diadakan perayaan tahunan yang mengharuskan para penduduk keluar kota, Abram tetap tinggal dengan alasan sakit. Saat kota lengang, Abram menuju kuil dan menghancurkan semua berhala di sana, kecuali yang paling besar. Saat penduduk menanyai Abram mengenai kejadian di kuil setelah mereka pulang ke kota, Abram meminta mereka untuk bertanya pada berhala induk yang masih utuh. Para penduduk menjawab bahwa berhala-berhala tersebut tidak bisa bicara, dan Abram menjawab balik dengan mempertanyakan alasan penduduk masih menyembah berhala-berhala tersebut, padahal mereka tidak dapat memberi manfaat maupun mudarat sama sekali. Para penduduk marah dan akhirnya memutuskan membakar Abram hidup-hidup, tapi Allah membuat api itu menjadi dingin dan keselamatan sehingga Abram dapat keluar dari api dengan selamat.<ref>Al-Anbiya' (21): 51-70</ref><ref>Ash-Shaffat (37): 83-98</ref>
 
=== Keluar dari Ur ===
Baris 101 ⟶ 94:
Tanah Kanaan kemudian mengalami kelaparan hebat, sehingga Abram dan rombongannya pindah ke Mesir. Di sana Abram berpesan kepada Sarai untuk mengakui dirinya sebagai saudara, karena dikhawatirkan orang-orang akan membunuh Abram jika mengetahui bahwa dia adalah suaminya. Saat mereka memasuki Mesir dan para punggawa Firaun melihat kecantikan Sarai, mereka menceritakannya kepada Firaun sehingga Sarai dibawa ke istana dan berencana untuk dijadikan istri Firaun, sedangkan Abram sendiri menerima budak-budak dan hewan ternak dari Firaun karenanya. Namun Firaun kemudian terkena tulah beserta seisi istananya karena Sarai dan kemudian Firaun menyalahkan Abram karena tidak mengatakan yang sejujurnya bahwa Sarai adalah istrinya. Setelahnya, Sarai dikembalikan ke Abram dan mereka kembali ke Kanaan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12:10-20}}</ref>
 
Meski tidak tercantum dalam Al-Qur'an, bagian saat Abram dan Sarai di Mesir dikisahkan oleh beberapa riwayat [[hadits]]. Disebutkan bahwa saat raja hendak menyentuh Sarai, tangannya menjadi lumpuh, sehingga dia meminta agar Sarai mendoakannya agar pulih. Setelah kembali pulih, raja tersebut masih berusaha mengulangi niatnya dan dia terkena kelumpuhan yang lebih parah. Raja kembali meminta Sarai mendoakannya lagi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia dikembalikan ke Abram sembari diberi seorang budak perempuan, yakni Hagar (Hajar).<ref>HR. Ahmad (2/403-404)</ref><ref>HR. Bukhari (2217)</ref>
 
=== Berpisah dengan Lot ===
Baris 110 ⟶ 102:
 
=== Hagar dan Ismael ===
Sumber Alkitab menyebutkan bahwa lantaran yakin tidak dapat mengandung, Sarai kemudian memberikan Hagar sebagai selir atau istri Abram. Namun Hagar menjadi merasa lebih muliahebat dari Sarai setelah mengandung sehingga Sarai menindas Hagar. Hagar kemudian melarikan diri, tetapi malaikat mendatanginya, menyuruh untuk kembali dan menjelaskan bahwa Tuhan akan memperbanyak keturunannya sampai tak bisa dihitung, juga menyuruhnya untuk menamai anaknya Ismael sebab Tuhan mendengar penindasan atas Hagar. Ismael lahir pada saat Abram berusia 86 tahun. Beberapa ulama, seperti Ibnu Katsir, juga mengutip Alkitab dalam karyanya terkait kisah ini.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 1-16}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=219-220}}
 
Terdapat perbedaan pendapat mengenai status Hagar terhadap Abram. Sebagian berpendapat bahwa dia adalah selir, pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah istrinya. Pendapat lain menyebutkan bahwa awalnya Hagar adalah selir, kemudian Abraham menikahinya setelah Sarah wafat dan dia diberi nama baru, Ketura.<ref name="The Return of Hagar">[http://www.chabad.org/parshah/article_cdo/aid/2636/jewish/The-Return-of-Hagar.htm "The Return of Hagar"] ("Kembalinya Hagar"), komentar Parshat Chayei Sarah, Chabad Lubavitch.</ref><ref name="Who Was Ketura? Siapa Ketura">[http://www.biu.ac.il/JH/Parasha/eng/chaye/sha.html "Who Was Ketura?" ("Siapa Ketura")], Parashat Hashavua Study Center, Bar-Ilan University, 2003.</ref><ref name="Parshat Chayei Sarah">[http://www.ou.org/torah/ti/5763/chayeisara63.htm "Parshat Chayei Sarah"], ''Torah Insights,'' Orthodox Union, 2002.</ref><ref name="Bereshit Rabbah 61:4">Bereshit Rabbah 61:4.</ref>
 
Terkait asal-usulnya, beberapa sumber Islam dan Yahudi menyebutkan bahwa Hagar adalah seorang putri. [[Midras]] [[Bereshith Rabba]] dan sebagian literatur Muslim menyebutkan bahwa Hagar adalah anak perempuan dari Firaun yang berusaha mengambil Sara sebagai istri atau selirnya saat di Mesir.<ref>{{cite web |url=http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=53&letter=H |title=Jewish Encyclopedia, ''Hagar'' |publisher=Jewishencyclopedia.com |accessdate=2014-05-12}}</ref><ref name = Aishah>{{cite journal |author='Aishah 'Abd al-Rahman, Anthony Calderbank |title=Islam and the New Woman/ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺠﺪﻳﺪﺓ |journal=Alif: Journal of Comparative Poetics |issue=19 |page=200 |year=1999}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari seorang raja yang masih keturunan [[Shaleh|Nabi Shaleh]]. Ayah Hagar kalah dalam peperangan dan raja yang menang perang (Firaun mengambil Sara di kemudian hari) kemudian menjadikan Hagar tawanan dan pelayan di istananya.<ref name = Fatani>{{Cite book |last=Fatani |first=Afnan H. |contribution=Hajar |year=2006 |title=The Qur'an: an encyclopedia|editor-last=Leaman|editor-first=Oliver |pages=234–36 |place=London |publisher=Routeledge}}</ref> Baik Alkitab maupun Al-Qur'an maupun Alkitab tidak memberikan keterangan mengenai asal-usul Hagar.
 
=== Perjanjian sunat ===
Allah kemudian mengganti nama Abram menjadi Abraham dan Sarai menjadi Sarah. Allah menjanjikan AbarahmAbraham menjadi bapa sejumlah bangsa besar, menganugerahi anak cucu yang banyak, dan akan muncul raja-raja dari keturunannya. Allah juga menjanjikan Abraham dan keturunannya memberikan tanah Kanaan. [[Perjanjian]] ini dipenuhi lewat [[Ishak]], walaupun Tuhan berjanji bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar pula. Sebagai tanda perjanjian, Allah memerintahkan semua laki-laki dalam keluarga dan rumah tangga Abraham untuk bersunat. Perjanjian sunat (tidak seperti janji-janji lainnya) memiliki dua sisi dan bersyarat: bila Abraham dan keturunannya memenuhi janji mereka, Tuhan akan menjadi Tuhan mereka dan memberi mereka negeri tersebut. Abraham, Ismael, dan semua laki-laki di rumah tangga Abraham kemudian disunat. Perjanjian sunat ini dilakukan saat Abraham berusia 99 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 1-27}}</ref> Praktik sunat ini masih diteruskan oleh umat Yahudi, Islam dan juga Kristen.
 
=== Tamu Abraham ===
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. SarahSara tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan SarahSara tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. SarahSara kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
 
Dalam versi Al-Qur'an disebutkan bahwa Abraham kemudian menyuguhkan daging anak sapi panggang, tetapi para tamu tersebut sama sekali tidak menjamah hidangan tersebut sehingga perbuatan tidak lazim mereka ini membuat Abraham takut. Para tamu tersebut kemudian menenangkan Abraham dan menyatakan bahwa mereka adalah para malaikat yang diutus untuk membinasakan kaum Lot (Sodom). Selain itu, mereka juga datang untuk mengabarkan bahwa Abraham dan Sara akan dikaruniai anak laki-laki bernama Ishak. Mendengar hal tersebut, Sara tercengang sembari menepuk mukanya sendiri lantaran merasa heran karena dia adalah wanita mandul yang sudah tua, begitu juga Abraham yang merasa keheranan. Para malaikat menjawab, "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang yang berputus asa." Abraham menjawab, "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat."<ref>Hud (11): 69-73</ref><ref>Al-Hijr (15): 51-56</ref><ref>Adz-Dzariyat (51): 24-30</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=237-240}}
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa setelah rasa takut Abraham hilang, dia kemudian melakukan tanya jawab mengenai nasib kaum Lot pada para tamu tersebut.<ref>Hud (11): 74</ref> Alkitab menjabarkan tanya jawab tersebut bahwa saat para tamu tersebut beranjak pergi hendak menghancurkan kaum Sodom, Abraham menyela dan bertanya, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Tuhan (melalui para malaikat itu) menjawab bahwa Dia tidak akan menghancurkan kota tersebut jika ada lima puluh orang benar. Abraham melanjutkan pertanyaannya sampai hitungan bila ada sepuluh orang benar di sana. Tuhan menjawab bahwa kota tersebut tidak dihancurkan jika masih ada sepuluh orang benar.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 16-33}}</ref><ref name="Snoek">{{id}} I. Snoek. 2004, Sejarah Suci, Jakarta: Gunung Mulia. Hlm. 43.</ref>
 
=== Pengusiran Hagar dan Ismael ===
[[Berkas:Pieter Pietersz. Lastman 001.jpg|jmpl|kiri|Pengusiran Hagar, oleh Pieter Pietersz Lastman.]]
Saat pesta penyapihan Ishak, Sara melihat Ismael bermain bersama Ishak dan dia tidak menyukai hal tersebut. Sara mengatakan pada Abraham, "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 8-10}}</ref> Meski Abraham kesal dengan perkataan Sara, Tuhan menyuruh Abraham mendengar perkaraan Sara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 12-13}}</ref> Abraham kemudian meminta pergi dan Hagar menggendong perbekalan berikut Ismael di bahunya sampai padang gurun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 14}}</ref> Setelah kehabisan air, Hagar membuang anaknya di semak-semak sambil menangis karena tidak tahan melihat Ismael mati. Saat melihat sumur, Hagar langsung memenuhi wadahnya dengan air dan meminumkannya pada Ismael.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 19}}</ref> Merujuk pada ayat-ayat dalam Kitab Kejadian, diperkirakan Ismael berusia sekitar enam belas tahun saat kejadian tersebut, mengingat dia lebih tua empat belas tahun dari Ishak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 16}}</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 5}}</ref>
 
Pada umumnya, sumber-sumber Islam dari hadits dan tafsiran para ulama sepakat bahwa Hagar dan Ismael diungsikan saat Ismael masih kecil dan menyusu. Abraham juga dikisahkan ikut serta mengantar Hagar dan Ismael sampai padang gurun. Kisah pengusiran mereka tidak tercantum dalam Al-Qur'an, tapi dijelaskan dalam riwayat hadits. Diterangkan bahwa Abraham mendapat perintah untuk mengungsikan Hagar dan Ismael dari Kanaan dan menempatkan mereka di tengah padang pasir tak berpenghuni. Saat Abram beranjak pergi, Hagar membuntutinya dan bertanya, "Wahai Ibrahim (Abraham), engkau hendak ke mana? Apakah kamu akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada suatu tanamanpun ini?" Namun Abraham tetap tidak menjawab meski Hagar bertanya berkali-kali. Setelahnya, Hagar mengganti pertanyaannya, "Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan semuanya ini?" Barulah Abraham memberi jawaban, "Iya." Hagar kemudian membalas, "Jika demikian, Allah tidak akan menelantarkan kami."<ref>HR. Al-Bukhari (3364)</ref> Allah kemudian memunculkan mata air zamzam di tempat Hagar dan Ismael berdiam, kemudian beberapa bangsa Arab dari suku Jurhum datang dan ikut mendiami tempat tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=219-224}}
 
=== Ujian iman Abraham ===
[[Berkas:Rembrandt Harmensz. van Rijn 035.jpg|jmpl|ka|"Malaikat Tuhan mencegah pengorbanan Ishak", oleh [[Rembrandt]], [[1634]]]]
Beberapa waktu setelah kelahiran Ishak, Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan Ishak di gunung [[Moria]]. Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan seekor domba jantan. Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat keturunannya "sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut", dan bahwa mereka "akan menduduki kota-kota musuhnya."
 
=== Sara wafat ===
Baris 147 ⟶ 126:
Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka—masih pada waktu ia hidup—meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:5-6}}</ref>
 
=== Ka'bah dan Haji ===
Dalam sumber-sumber Islam diterangkan bahwa Abraham dan Ismael diperintahkan membangun [[Ka'bah]].<ref>Al-Baqarah (02): 127</ref> Saat bangunan Ka'bah mulai tinggi, Abraham menggunakan pijakan batu. Jejak kaki Abraham membekas dalam batu pijakan tersebut. Awalnya batu pijakan itu menempel pada dinding Ka'bah, tetapi kemudian digeser agak menjauh saat masa pemerintahan 'Umar bin Khattab. Batu tersebut disebut [[Maqam Ibrahim]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=248}}
 
Abraham kemudian diperintahkan untuk mengajari dan menyeru manusia melakukan ibadah [[haji]].<ref>Al-Hajj (22): 26-27</ref><ref>Al-Baqarah (02): 128</ref>{{sfn|Peters|1994|pp=4-7}} Haji tetap terus dijalankan setelah Abraham dan Ismael wafat. Menurut sejarawan Marshall Hodgson (1922–1968), [[umat Kristen Arab]] juga melaksanakan haji pada masa pra-Islam.<ref>Marshall G. S. Hodgson, ''The Venture of Islam: Conscience and History in a World Civilization'', University of Chicago Press, hlm. 156</ref> Saat bangsa Arab perlahan mulai jatuh dalam penyembahan berhala, ibadah haji masih bertahan,{{sfn|Haykal|2008|p=35}} tetapi tercampuri ritual pengagungan pada berhala-berhala dan di sekitar Ka'bah didirikan banyak berhala. Pada masa Nabi Muhammad, ibadah haji kemudian dikembalikan untuk pengagungan Allah semata sebagaimana pada masa Abraham dan berhala-berhala di sekitar Ka'bah dihancurkan.{{sfn|Haykal|2008|pp=439-440}}
 
=== Akhir hayat ===
Abraham meninggal pada usia 175 tahun dan dia dimakamkan oleh Ismael dan Ishak di tempat yang sama dengan Sara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 7-9}}</ref> Makam Abraham dan Sara menjadi bagian dari kekuasaan [[khalifah|kekhalifahan]] pada tahun 637 M dan setelahnya dibangun masjid di situs tersebut dengan nama [[Masjid Ibrahimi]].<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=ws4uAQAAIAAJ|title=This is Israel: pictorial guide & souvenir|first=Sylvia|last=Mann|date=January 1, 1983|publisher=Palphot Ltd.|via=Google Books}}</ref>
 
== Sudut pandang agama-agama Ibrahimiah ==
=== Yahudi ===
Dalam tradisi Yahudi, Abraham disebut ''Avraham Avinu'' (אברהם אבינו), "bapak kami Abraham," menunjukkan kedudukannya sebagai leluhur biologis [[bangsa Israel]] karena fakta bahwa Abraham adalah ayah dari [[Yakub (tokoh Alkitab)| Yakub]] (Israel) yang kemudian menurunkan [[suku Israel|12 Suku Israel]], termasuk [[Musa]] (suku [[Lewi]]), sampai kepada raja-raja Israel seperti Saul (suku [[Benyamin]]), Daud (suku [[Yehuda]]), Salomo (suku [[Yehuda]]), sampai kepada kemunduran dan akhirnya perpecahan kerajaan Israel Utara dan Selatan (Yahudi). Termasuk Sang Mesias yang akan datang dari [[bangsa Yahudi]].
 
=== Islam ===
Abraham, disebut '''Ibrahim''' dalam Islam, dipandang sebagai salah satu nabi dan rasul ''[[ulul azmi]]'' dan mendapat julukan ''khalilullah'' (خلیل اللہ; kesayangan Allah) <ref>An-Nisa' (04): 125</ref> dan leluhur umat Muslim.<ref name="Al-Hajj 22: 78">Al-Hajj (22): 78</ref> Abraham merupakan tokoh manusia yang namanya disebutkan terbanyak kedua dalam Al-Qur'an, yakni sebanyak 69 kali. Disebutkan pula bahwa Abraham adalah imam bagi manusia,<ref>Al-Baqarah (02): 124</ref> keluarganya dilebihkan atas segala umat,<ref>Ali 'Imran (03): 33</ref> dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah.<ref>An-Nisa' (04): 54</ref> Agama Islam yang dibawa Muhammad juga dipandang sebagai kesinambungan dari ajaran Abraham.<ref>Al-An'am (06): 161</ref> Abraham juga disebut sebagai teladan<ref>An-Nahl (16): 120</ref><ref>Al-Mumtahanah (60): 4-6</ref> dan Nabi Muhammad beserta umat Muslim diperintahkan untuk mengikuti agama Abraham yang lurus.<ref name="Al-Hajj 22: 78"/><ref>Al-Baqarah (02): 135</ref><ref>Ali 'Imran (03): 95</ref><ref>An-Nahl (16): 123</ref> Ditegaskan pula bahwa yang membenci agama Abraham adalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri<ref>Al-Baqarah (02): 130</ref> dan orang yang paling dekat dengan Abraham adalah orang yang mengikuti ajarannya, Nabi Muhammad, dan orang-orang yang beriman.<ref>Ali 'Imran (03): 68</ref> Namanya juga disandingkan dengan Muhammad dalam [[shalawat]].<ref>HR. Al-Bukhari (3370)</ref><ref>HR. Muslim (406)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=266}}
 
Abraham juga erat kaitannya dengan Ka'bah yang menjadi kiblat umat Islam. Meski beberapa tradisi mencatat Ka'bah sudah dibangun sebelumnya (sebagian pendapat menyatakan pendirinya adalah [[Adam]], sebagian menyatakan para malaikat), Abraham berperan sebagai pembangun ulang. Abraham juga mengajarkan syariat haji dan rukun Islam kelima ini menjadi ibadah yang sarat kenangan dan keteladanan akan sosok Abraham, begitu juga dalam hari raya [[Idul Adha]].<ref name="SUNY">{{cite book |last1=Firestone |first1=Reuven |title=Journeys in Holy Lands: The Evolution of the -Ishmael Legends in Islamic Exegesis |date=1990 |publisher=SUNY Press |page=98 |url=https://books.google.com/?id=O69zjVnjL10C&pg=PA105&dq=Ishmael+sacrifice#v=onepage&q=Ishmael%20sacrifice&f=false|isbn=978-0791403310 }}</ref>
 
=== Kristen ===
Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang Kristen. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" ({{Alkitab|Ibrani 11:8, 17}}). Meski demikian, kedudukan Abraham dalam Kristen tidak sebesar dalam Islam dan Yahudi. Konsep Kristen terkait juru selamat menjadi titik perbedaan dengan dua agama lain.{{sfn|Peters|2010|p=171}}
 
== Perhitungan waktu ==
Baris 183 ⟶ 147:
* Abraham berusia 100 tahun ketika Sara melahirkan [[Ishak]] baginya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21:5}}</ref>
* Abraham mati pada usia 175 tahun, ketika Ishak berusia 75 tahun, Ismael 89 tahun,<ref>[[Kejadian 23]]:1</ref> sedangkan [[Esau]] dan [[Yakub]], cucu Abraham dari Ishak dan [[Ribka]], saat itu berusia 15 tahun.<ref>[[Kejadian 25]]</ref>
* [[David Rohl]] memperkirakan Abraham hidup sekitar tahun-tahun 2000-1825 SM dan raja Mesir yang ditemui Abraham adalah Nebkaure Khety IV dari [[Dinasti kesepuluh Mesir]].<ref>{{cite book|last = Rohl|first = David|title = The Lost Testament: From Eden to Exile – The Five-Thousand-Year History of the People of the Bible|publisher = Century|location = London|year = 2002|isbn = 0-7126-6993-0 }} Published in paperback as {{cite book|last = Rohl|first = David|title = From Eden to Exile: The Epic History of the People of the Bible|url = https://archive.org/details/fromedentoexilee0000rohl|publisher = Arrow Books Ltd|location = London|year = 2003|isbn = 0-09-941566-6 }}</ref>
 
== Silsilah ==