Absolutisme tercerahkan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k minor
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
 
Baris 3:
Para despot yang tercerahkan membedakan jatidirinya dari para [[Despotisme|despot]] lainnya dengan mendaku berkuasa demi kesejahteraan rakyat yang dikuasainya. Seorang despot yang tercerahkan bisa memfokuskan prioritas pemerintah pada [[perawatan kesehatan]], [[pendidikan]], pengendalian populasi tanpa kekerasan, atau infrastruktur fisik. Pemimpin itu bisa menyatakan komitmen akan hubungan [[damai]] dan/atau membolehkan beberapa pengambilan keputusan yang demokratis, misalnya [[referendum]] publik, tetapi tidak akan mengajukan reformasi yang menggerogoti kedaulatan mereka atau mengacaukan tatanan sosial. [[John Stuart Mill]] menyatakan, "Despotisme adalah sebuah modus yang absah yang dikeluarkan pemerintah ketika berurusan dengan kaum barbar, dengan harapan berkeakhiran baik."{{sfn|Mill|1989|p=13}}
 
Keyakinan para despot tercerahkan mengenai kekuasaan kerajaan biasanya serupa dengan para despot biasa. Para despot tercerahkan percaya bahwa mereka ditakdirkan untuk memerintah. Para penguasa tercerahkan bisa turut berperan sebagian dalam penghapusan [[perbudakan]] di Eropa.<ref>{{Cite web|title = Kepunahan Perbudakan. PerancisPrancis. Inggris. Italia. Jerman. Spanyol.|url = http://www.1902encyclopedia.com/S/SLA/slavery-12.html|website = www.1902encyclopedia.com|accessdate = 2015-12-07}}</ref>
 
Seorang despot klasik yang tercerahkan, [[Joseph II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Joseph II]] dari Austria berkata, "Segalanya untuk rakyat, tidak ada sesuatupun oleh rakyat".<ref>{{cite web |url=http://www.habsburger.net/en/chapter/joseph-ii-long-awaited-son |title=Joseph II: Putera yang telah lama dinantikan |author=World of the Habsburgs |work=Textmode |publisher=World of the Habsburgs |accessdate=2015-10-21 |quote=‘Segalanya untuk rakyat, tidak ada sesuatupun oleh rakyat’ }}</ref>