Adonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
 
== Riwayat ==
Setelah kematian abang-abangnya, [[Amnon]] dan [[Absalom]], ia menjadi putra tertua dan dianggap calon penerus Daud. Namun ternyata [[Salomo]], adiknya yang ditunjuk menggantikan Daud. Sewaktu Daud berbaring sakit pada hari tuanya, Adonia sempat mengangkat diri sebagai raja, didukung oleh panglima [[Yoab]] dan [[Imam Besar Yahudi|imam besar]] [[Abyatar]]. Namun nabi [[Natan]] memberitahukan [[Batsyeba]], ibu [[Salomo]], untuk menghadap Daud agar Daud memberikan perintah jelas mengenai penerusnya. Daud memerintahkan Natan bersama imam Zadok untuk mengurapi Salomo menjadi raja dan membawanya duduk di atas tahta.
 
Adonia lari dan berlindung dengan memegang tanduk-tanduk mezbah,<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 1:49}}</ref> lalu diberi pengampunan oleh Salomo dengan syarat "Jika ia berlaku sebagai kesatria"<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 1:49}}</ref> ({{Alkitab|1 Raja-raja 1:5-53}}).
 
Setelah Daud mati, ia melakukan upaya kedua kalinya untuk naik tahta dengan menghadap [[Batsyeba]], ibu Salomo, memintanya agar Salomo mengizinkan Adonia menikahi, [[Abisag]], gadis [[Sunem]] yang terakhir melayani Daud. Sekalipun Batsyeba memohonkannya kepada Salomo, Salomo menolak karena memahami maksud jahat di balik permintaan itu, bahkan Salomo memerintahkan agar Adonia dihukum mati ({{Alkitab|1 Raja-raja 2:13-25}}).
 
== Lihat pula ==