Afeksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Love sidebar}}
'''Afeksi''' adalah sebuah istilah psikologis yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Afeksi termasuk kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Afeksi disebabkan oleh interaksi sosial antar individu dengan melibatkan perasaan yang ada di dalam hati. Afeksi memang tidak tampak di mata, tapi bisa dirasakan oleh manusia secara langsung.<ref>{{Cite book|last=Kin|first=Chaniago|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=gkkREAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA178&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Rasa|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak (Jejak Publisher)|isbn=978-623-247-809-1|pages=178|language=id|url-status=live}}</ref>{{Love sidebar}} Masing-masing orang memiliki perbedaan dalam intensitas afeksi atau seberapa kuat mereka merasakan emosi-emosinya. Intensitas afeksi adalah perbedaan-perbedaan individual terkait dengan kekuatan pengalaman emosinya. Orang-orang yang intens secara afektif mengalami emosi positif maupun negatif secara mendalam, di mana saat mereka sedih, mereka benar-benar sedih, dan saat mereka bahagia, mereka benar-benar bahagia. Dalam hitungan hari, tingkat afeksi positif cenderung mencapai puncaknya pada akhir pagi, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga siang hari, dan kemudian bertahan pada level tersebut sampai awal malam, yaitu sekitar pukul 19.00. Sekitar 12 jam sesudah bangun tidur, afeksi positif mulai jatuh sampai tengah malam, dan kemudian naik lagi sesudah terbitnya matahari. Untuk afeksi negatif, tren umumnya adalah meningkat sepanjang hari, dimana titik rendahnya adalah pada awal pagi, dan tertinggi pada akhir malam.<ref>{{Cite book|last=Thian|first=Alexander|date=2021|url=https://books.google.com/books?id=9zMmEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Perilaku Organisasi|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Andi|isbn=978-623-01-1195-2|pages=44|language=id|url-status=live}}</ref>
 
[[Berkas:Smooches (baby and child kiss).jpg|jmpl|Berciuman merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kasih sayang (afeksi).]]
'''Afeksi''' adalah sebuah istilah psikologis yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Afeksi termasuk kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Afeksi disebabkan oleh interaksi sosial antar individu dengan melibatkan perasaan yang ada di dalam hati. Afeksi memang tidak tampak di mata, tapi bisa dirasakan oleh manusia secara langsung.<ref>{{Cite book|last=Kin|first=Chaniago|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=gkkREAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA178&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Rasa|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak (Jejak Publisher)|isbn=978-623-247-809-1|pages=178|language=id|url-status=live}}</ref> Ada tiga jenis tanggapan afeksi yaitu suasana hati, emosi dan perasaan tertentu. Tanggapan afeksi tersebut terwujud dalam untensitas gerak fisiologis yang tinggi dan rendah dengan perasaan yang lemah atau kuat.<ref>{{Cite book|last=Purboyo|last2=Hastutik|first2=Sri|last3=Kusuma|first3=Gusti Putu Eka|last4=Sudirman|first4=Acai|last5=Sangadji|first5=Suwandi S.|last6=Wardhana|first6=Aditya|last7=Kartika|first7=Riana Dewi|last8=Erwin|last9=Hilal|first9=Nur|date=2021-08-20|url=https://books.google.com/books?id=hgtBEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA105&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Perilaku Konsumen (Tinjauan Kosenptual Dan Praktis)|location=Bandung|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-052-9|pages=107|language=id|url-status=live}}</ref>
 
'''Afeksi''' adalah sebuah istilah psikologis yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Afeksi termasuk kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Afeksi disebabkan oleh interaksi sosial antar individu dengan melibatkan perasaan yang ada di dalam hati. Afeksi memang tidak tampak di mata, tapi bisa dirasakan oleh manusia secara langsung.<ref>{{Cite book|last=Kin|first=Chaniago|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=gkkREAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA178&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Rasa|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak (Jejak Publisher)|isbn=978-623-247-809-1|pages=178|language=id|url-status=live}}</ref>{{Love sidebar}} Masing-masing orang memiliki perbedaan dalam intensitas afeksi atau seberapa kuat mereka merasakan emosi-emosinya. Intensitas afeksi adalah perbedaan-perbedaan individual terkait dengan kekuatan pengalaman emosinya. Orang-orang yang intens secara afektif mengalami emosi positif maupun negatif secara mendalam, di mana saat mereka sedih, mereka benar-benar sedih, dan saat mereka bahagia, mereka benar-benar bahagia. Dalam hitungan hari, tingkat afeksi positif cenderung mencapai puncaknya pada akhir pagi, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga siang hari, dan kemudian bertahan pada level tersebut sampai awal malam, yaitu sekitar pukul 19.00. Sekitar 12 jam sesudah bangun tidur, afeksi positif mulai jatuh sampai tengah malam, dan kemudian naik lagi sesudah terbitnya matahari. Untuk afeksi negatif, tren umumnya adalah meningkat sepanjang hari, dimana titik rendahnya adalah pada awal pagi, dan tertinggi pada akhir malam.<ref>{{Cite book|last=Thian|first=Alexander|date=2021|url=https://books.google.com/books?id=9zMmEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Perilaku Organisasi|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Andi|isbn=978-623-01-1195-2|pages=44|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Dampak kekurangan ==
Afeksi memiliki peran penting dalam perkembangan anak usia dini. Apabila terjadi kekurangan afeksi maka akan ada dampak negatif yang dihasilkan. Pertama, terhambatnya perkembangan fisik dapat menyebabkan anak depresi, akibatnya terjadi hambatan sekresi (pengeluaran hormone pituitary), yaitu hormon yang memiliki fungsi mengatur metabolisme dan pertumbuhan perkemabangan badan sehingga perkembangan fisik anak terganggu. Kedua, gagap atau mengalami gangguan wicara. Ketiga, sulit berkonsentrasi dan mudah teralih konsentrasinya. Keempat, sulit membina hubungan dengan teman Iainnya Karena agreasif sering dicap sebagai anak nakal. Kelima, kurang berminat berinteraksi dengan teman lain, ego yang tinggi, menarik diri sehingga menjadi kasus- kasus berat yang dapat mnyebabkan gangguan jiwa.<ref>{{Cite book|last=Masykuroh|first=Susianty Selaras Ndari, Amelia Vinayastri, Khusniyati|date=2019-01-03|url=https://books.google.com/books?id=CR6CDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA155&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Metode Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini|location=Tasikmalaya|publisher=EDU PUBLISHER|isbn=978-602-52595-7-9|pages=155|language=id|url-status=live}}</ref>[[Berkas:Smooches (baby and child kiss).jpg|jmpl|Berciuman merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kasih sayang (afeksi).]]
 
== Referensi ==