Agama Hindu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pindah ke|Hinduisme}}
{{beralih|Hindu}}
 
Baris 6 ⟶ 5:
[[Berkas:River Sindh.jpg|ka|250px|jmpl|[[Sungai Indus]] di [[Pakistan]], yang merupakan asal dari kata ''Hindu''.]]
 
'''HinduismeAgama Hindu''' merupakan [[kepercayaan]] dominan di [[Asia Selatan]], terutama di [[India]] dan [[Nepal]], yang mengandung beraneka ragam [[tradisi]]. Kepercayaan ini meliputi berbagai aliran, di antaranya [[Saiwa]], [[Waisnawa]], dan [[Sakta]], serta suatu pandangan luas akan [[dharmaśāstra|hukum dan aturanDharmasastra]] tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar pada [[karma]], [[darma]], dan [[norma]] kemasyarakatan. Hinduisme cenderung seperti himpunan berbagai pandangan [[filosofis]] atau [[intelektual]], daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam seperti pada [[agama Abrahamik]].{{sfn|Georgis|2010|p=62}}
 
Hinduisme diklaim sebagian orang sebagai "[[agama ]]tertua" di [[dunia]] yang masih bertahan hingga kini,{{efn|Ada sejumlah pakar yang menilai "usia" Hinduisme di dunia. Hinduisme sebagai "[[kepercayaan]] tertua" dinyatakan oleh:
* Fowler: "''probably the oldest religion in the world'' (mungkin merupakan kepercayaan tertua di dunia)"{{sfn|Fowler|1997|p=1}}
* Gellman & Hartman: "''Hinduism, the world's oldest religion'' (Hinduisme, kepercayaan tertua di dunia)"{{sfn|Gellman|2011}}
Baris 23 ⟶ 22:
}} dan [[umat Hindu]] menyebut agamanya sendiri sebagai ''{{IAST|Sanātana-dharma}}'' ([[aksara Dewanagari|Dewanagari]]: {{lang|sa|सनातन धर्म}}),{{efn|Hindu juga dikenal dengan ''{{IAST|Hindū-dharma}}'' atau ''Vaidika-dharma'' dalam beberapa bahasa India modern, seperti [[bahasa Hindi]], [[Bahasa Bengali]], dan beberapa turunan [[Bahasa Indo-Arya]], juga beberapa dialek [[Bahasa Dravida]] seperti [[Bahasa Tamil]] dan [[Bahasa Kannada]].}} artinya "[[darma]] abadi" atau "jalan abadi"<ref name="Harvey" /> yang melampaui asal mula manusia.{{sfn|Knott|1998|p=5}} Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" untuk diikuti oleh seluruh umatnya—tanpa memandang [[stratifikasi sosial|strata]], [[kasta]], atau [[sekte]]—seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.
 
Para ahli dari [[dunia Baratbarat|Baratbarat]] memandang Hinduisme sebagai peleburan atau [[wikt:sintesis|sintesis]] dari berbagai tradisi dan kebudayaan di [[India]], dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputi [[Brahmanisme]] (agama [[Weda]] Kuno), agama-agama masa [[peradaban lembah Sungai Indus]], dan tradisi lokal yang populer. Sintesis tersebut muncul sekitar 500–200 SM, dan tumbuh berdampingan dengan [[agama Buddha]] hingga abad ke-8. Dari [[India Utara]], "Sintesis
Hindu" tersebar ke [[India Selatan|selatan]], hingga sebagian [[India Raya|sebagian Asia Tenggara]]. Hal itu didukung oleh [[Sanskritisasi]]. Sejak abad ke-19, di bawah dominansi [[kolonialisme]] [[Dunia Barat|Barat]] serta [[Indologi]] (saat istilah "Hinduisme" mulai dipakai secara luas{{sfn|King|2002}}), agama Hindu ditegaskan kembali sebagai tempat berhimpunnya aneka tradisi yang [[wikt:koheren|koheren]] dan [[wikt:independen|independen]]. Pemahaman populer tentang agama Hindu digiatkan oleh gerakan [[Neo-Wedanta|"modernisme Hindu"]], yang menekankan [[mistisisme]] dan persatuan tradisi Hindu. Ideologi [[Hindutva]] dan [[politik Hindu]] muncul pada abad ke-20 sebagai kekuatan politis dan jati diri [[bangsa India]].
 
Praktik keagamaan Hindu meliputi ritus sehari-hari (contohnya ''[[puja]]'' [sembahyang] dan pembacaan doa), perayaan suci pada hari-hari tertentu, dan penziarahan. Kaum petapa yang disebut [[sadu (Hinduisme)|''sadu'']] (orang suci) memilih untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu melepaskan diri dari kesibukan duniawi dan melaksanakan [[Sadana|tapa brata]] selama sisa hidupnya demi mencapai [[moksa]].