Agama di Turki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
Komposisi agama penduduk Turki adalah 89% menganut agama Islam dari berbagai denominasi. Sebagian besar muslim di Turki menganut paham [[sunni]] dengan persentase 85% dari total keseluruhan penduduk Turki, pengikut paham [[Syi'ah|Islam Syi'ah]] berjumlah 4% dari total penduduk Turki. Kaum muslim Syi'ah di Turki terdiri dari berbagai kelompok, antara lain [[Alevi]], [[Ja'fari]], dan [[Alawi]]. Orang-orang yang menyatakan dirinya [[tidak beragama]] sebanyak 7%, dan persentase pemeluk agama [[Kristen]] dengan berbagai denominasi tercatat sebesar 2%, selain itu terdapat 2% pemeluk agama lainnya.<ref name="Mayo" />
 
Turki secara resmi menyatakan diri sebagai negara yang menganut paham [[Sekularisme|sekular]]. Hal ini tercantum dalam amendemen konstitusi negara Turki tahun 1924.<ref name="konstitusi">http://www.worldstatesmen.org/Turkeyconstitution1924.pdf. Diakses tanggal 2017-12-08</ref> Reformasi di Turki yang dipelopori oleh [[Mustafa Kemal Atatürk]] telah mengubah bentuk pemerintahan Turki menjadi Republik dan meresmikan pemisahan urusan agama dan urusan negara. Walaupun begitu, di Turki terdapat pendidikan agama di tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah milik pemerintah meskipun mata pelajaran yang diajarkan hanya pelajaran agama Islam versi Sunni. Masuknya pelajaran agama di sekolah-sekolah di Turki memicu kontroversi mengenai komitmen Turki sebagai negara sekuler. Keinginan Turki untuk bergabung dalam organisasi [[Uni Eropa]] tehambat akibat penolakan dari negara-negara Eropa lain yang mempertanyakan komitmen Turki dalam penegakan [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] di negarnya disamping alasan tersirat lain yang meragukan apakah sebuah 'negara muslim' seperti Turki dapat begabung dan menyesuaikan diri dalam Uni Eropa.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/08/08/m8f1xy-turki-ditolak-masuk-uni-eropa-karena-islamofobia|title=Turki Ditolak Masuk Uni Eropa karena Islamofobia? {{!}} Republika Online|date=2012-08-08|newspaper=Republika Online|access-date=2017-12-08}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39254284|title=Lima hal seputar pertikaian Turki dan anggota Uni Eropa|date=2017-03-13|newspaper=BBC Indonesia|language=en-GB|access-date=2017-12-08}}</ref> Para politisi di Turki menyindir penolakan ini dengan menyebut Uni Eropa sebagai 'klub Kristen' yang sampai kapanpun tidak akan menerima Turki untuk bergabung sebagai bagian dari Uni Eropa.<ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4385768.stm#turkey|title=Muslims in Europe: Country guide|date=2005-12-23|language=en-GB|access-date=2017-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://praguemonitor.com/2017/11/14/turkish-writer-eu-christian-club-will-never-admit-turks|title=Turkish writer: EU as Christian club will never admit Turks {{!}} Prague Monitor|website=praguemonitor.com|language=en|access-date=2017-12-08|archive-date=2017-12-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20171208231619/http://praguemonitor.com/2017/11/14/turkish-writer-eu-christian-club-will-never-admit-turks|dead-url=yes}}</ref>
 
== Islam ==
Baris 29:
=== Sejarah Imperium Islam dan Kesultanan Utsmaniyah ===
[[Berkas:Istanbul Hagia Sophia IMG 7406 1800.jpg|jmpl|269x269px|[[Hagia Sophia]] adalah saksi sejarah penaklukan [[Konstantinopel]] oleh Kesultanan Utsmaniyah di [[Turki]].]]
Islam pertama kali hadir di [[semenanjung Anatolia]] zaman pemerintahan KekhalifahanKhalifahaur [[KekhalifahanRasyidin Abbasiyah|Abbasiyah]] yang dipimpin oleh [[Umar bin Khattab]].<ref>{{Cite web|url=http://islamichistory.org/the-umayyads/|title=The Umayyad Caliphate {{!}} Islamic History|website=islamichistory.org|language=en-US|access-date=2017-12-10}}</ref> Pada abad ke-11 Kekhalifaan Abbasiyah bersama [[Kesultanan Seljuk Raya|Kesultanan Seljuk]] melakukan ekspansi wilayah timur [[Anatolia Klasik|anatolia]]. Peristiwa paling penting dari penaklukan Imperium Islam atas Turki adalah ketika peristiwa [[Kejatuhan Konstantinopel]] pada tahun 1453 yang dipimpin oleh [[Mehmed II|Muhammad Al-fatih]]. Setelah jatuhnya [[Konstantinopel|Konstatinopel]] ke pemerintahan muslim lalu pusat pemerintahan [[Kesultanan Utsmaniyah]] dipindahkan ke kota ini.<ref>{{Cite news|url=http://palembang.tribunnews.com/2015/10/19/inilah-sultan-muda-penakluk-konstantinopel-yang-diramalkan-rasulullah|title=Inilah Sultan Muda Penakluk Konstantinopel, yang Diramalkan Rasulullah|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2017-12-10|date=2015-10-19|first=Darwin|last=Sepriansyah}}</ref> Dominasi bangsa Turki dan Islam meluas hingga wilayah [[Eropa Tenggara]], Asia Barat, kawasan Kaukasus, Afrika Utara, dan wilayah [[Tanduk Afrika]]. Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara [[dunia Timur]] dan [[dunia Barat]] selama lebih dari enam abad. Kesultanan Utsmaniyah harus berakhir ketika pasca [[Perang Dunia I]]. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru di [[Turki]], serta pembentukan negara-negara baru di kawasan [[Balkan]] dan [[Timur Tengah]].<ref name="Mikhail">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=5dsVnMFYCQUC&pg=PA7|title=Nature and Empire in Ottoman Egypt|last=Mikhail|first=Alan|publisher=Cambridge University Press|year=2011|isbn=978-1-139-49955-2|page=7|accessdate=11 June 2013}}</ref>
 
Kekalahan [[Blok Sentral]] (termasuk Kesultanan Utsmaniyah bersama sekutunya) di [[Perang Dunia I]] mengakibatkan jatuhnya ibu kota [[Konstantinopel]] ke tangan tentara-tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Blok Sekutu]] lalu diikuti dengan [[Pendudukan İzmir|pendudukan izmir]]. Buruknya situasi politik dan ekonomi di Kesultanan Utsmaniyah saat itu memicu terjadinya [[Perang Kemerdekaan Turki]] (tahun 1919 - 1922 Masehi). Perang Kemerdekaan Turki ini dimenangkan oleh pihak [[Gerakan Nasional Turki]] yang dipimpin oleh [[Mustafa Kemal Atatürk]] dan hal ini menandakan berakhirnya Kesultanan Utsmaniyah. Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan Sultan Utsmaniyah terkahir, [[Mehmed VI]] (berkuasa tahun 1918 – 1922 Masehi), meninggalkan negaranya pada tanggal 17 November 1922. [[Majelis Agung Nasional Turki]] mendeklarasikan [[Republik Turki#Era republik|Republik Turki]] pada tanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=Cw5V1c1ej_cC&pg=PA8#v=onepage&q&f=false|title=From Caliphate to Secular State: Power Struggle in the Early Turkish Republic: Power Struggle in the Early Turkish Republic|last=Ph.D|first=Hakan Ozoglu|date=2011-06-24|publisher=ABC-CLIO|isbn=9780313379574|language=en}}</ref>
Baris 216:
 
== Tingkat religiusitas penduduk Turki ==
Menurut survei yang dilakukan oleh Universitas Sabancı tahun 2009, sebanyak 98,3% penduduk Turki menyatakan diri sebagai muslim.<ref name=":9">{{Cite news|url=http://kamilpasha.com/?p=1525|title=New Poll On Religion in Turkey|date=2009-11-18|newspaper=Kamil Pasha|language=en-US|access-date=2017-12-10}}</ref> Sebesar 16% dari total populasi muslim tersebut termasuk kedalam golongan "sangat religius", 39% lainnya tergolong "cukup religius", dan 32% lainnya termasuk kedalam kategori "tidak religius".<ref name=":9" /><ref name=":10">{{Cite news|url=http://www.selendi.com/forum/ankette-mezhep-sorulari-t4816.0.html;wap2=|title=Ankette Mezhep Soruları|date=2013-02-02|newspaper=archive.is|access-date=2017-12-10|archive-date=2013-02-02|archive-url=https://archive.istoday/20130202012548/http://www.selendi.com/forum/ankette-mezhep-sorulari-t4816.0.html;wap2=|dead-url=unfit}}</ref> Sebagian kecil lainnya sebesar 3% dari populasi Turki menyatakan diri sebagai orang yang tidak percaya terhadap agama.<ref name=":10" />
 
Menurut hasil laporan Pusat Penelitian Pew tahun 2015 terkait tingkat religiusitas penduduk Turki adalah sebagai berikut:<ref>http://assets.pewresearch.org/wp-content/uploads/sites/2/2016/01/Pew-Research-Center-Importance-of-Religion-TOPLINE-FOR-RELEASE.pdf. Diakses tanggal 2017-12-10.</ref>