Agama di Turki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 86:
Urusan yang berkaitan dengan keagamaan di Turki diambil oleh oleh sebuah lembaga negara yang bernama [[Diyanet İşleri Başkanlığı|''Diyanet İşleri Başkanlığı'']] atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Direktorat Kementerian Urusan Agama.<ref name="diyanet">https://www.diyanet.gov.tr/en-US/Institutional/Detail//23/the-president-of-religious-affairs. Diakses tanggal 2017-12-10.</ref> Diyanet mengemban tanggung jawab atas seluruh masjid (hanya masjid Sunni) di seluruh wilayah kedaulatan Turki. Diyanet memiliki wewenang untuk mengurus operasional masjid seperti merekrut pengurus dan imam masjid sebagai pegawai negeri sipil.<ref name=":8" /> [[Diyanet İşleri Başkanlığı|''Diyanet İşleri Başkanlığı'']] pertama kali dibentuk oleh Bapak Bangsa Turki, [[Mustafa Kemal Atatürk]], melalui [[Majelis Agung Nasional Turki]] sebagai penerus ''Shaykh al-Islām'' setelah pembubaran [[Kekhalifahan Utsmaniyah]].<ref name="diyanet" />
 
Sesuai dengan ketetapan konstitusi Turki, Diyanet memikliki kewajiban untuk "menjalankan tugas terkait dengan kepercayaan, ibadah, dan etika Islam, dan mencerahkan masyarakat mengenai agama mereka, dan mengelola tempat-tempat ibadah yang suci”. Diyanet juga bertanggung jawab atas khotbah jumat yang disampaikan oleh imam setiap minggu di masjid-masjid saat berlangsungnya ibadah [[salat Jumat]]. Terdapat sekitar 85.000 masjid di dalam wilayah negara Turki dan 2.000 masjid lain di luar negeri yang beroperasi di bawah pengawasan Diyanet. Diyanet menyediakan pendidikan [[Al-Quran]] untuk anak-anak dan melatih serta merekrut para imam sebagai pegawai negeri sipil untuk bertugas di masjid-masjid dibawah pengawasan pemerintah.<ref>https://www.diyanet.gov.tr/en-US/Organization/Detail//14/general-directorate-of-human-resources. Diakses tanggal 2017-12-10.</ref> Biaya operasional [[Diyanet İşleri Başkanlığı|''Diyanet İşleri Başkanlığı'']] hanya diambil dari pajak dan sumbangan dari kalangan umat muslim sunni. Agama dan kepercayaan lain di Turki harus melakukan swadana untuk kebutuhan keuangan operasional kegiatan agama mereka.<ref>Samim Akgönül - Religions de Turquie, religions des Turcs: nouveaux acteurs dans l'Europe élargie - L'Harmattan - 2005 - 196 pages</ref>
 
Pemungutan pajak di Turki diberlakukan secara sama. Pajak di Turki tidak ada pembedaan berdasarkan agama yang dianut oleh penduduk. Namun, melalui [[Diyanet İşleri Başkanlığı|''Diyanet İşleri Başkanlığı'']] hak yang diberikan tidak sama bagi masing-masing agama di Turki. Diketahui pada tahun 2012 terdapat dana sebesar 2,5 milyar dollar Amerika untuk fasilitas kegiatan keagamaan bagi kaum muslim sunni saja. Sebagai contoh muslim Syi'ah dari sekte Ja'fari (mayoritas beretnis [[Bangsa Azerbaijan|Azerbaijan]]) dan muslim Syi'ah Alevi Bektashi (mayoritas beretnis [[Turkmen]]), dua kelompok keagamaan ini ikut serta dalam hal pendanaan masjid dan gaji imam-imam kaum Sunni, namun tempat ibadah mereka tidak diakui secara resmi oleh negara sehingga menyebabkan mereka tidak mendapatkan dana dari pemerintah untuk menjalankan operasional aktifitas keagamaan mereka.
Religion is mentioned on the identity documents and there is an administration called "Presidency of Religious Affairs" or [[Presidency of Religious Affairs|Diyanet]]<ref>http://www.diyanet.gov.tr</ref> which exploits Islam to legitimize sometimes State and manages 77,500 mosques. This state agency, established by [[Ataturk]] (1924), finance only [[Sunni]] Muslim worship. Other religions must ensure a financially self-sustaining running and they face administrative obstacles during operation.<ref>Samim Akgönül - Religions de Turquie, religions des Turcs: nouveaux acteurs dans l'Europe élargie - L'Harmattan - 2005 - 196 pages</ref>
 
[[SufiSekte-sekte order]]s likeseperti [[Alevi]]-[[Bektashi]], [[Bayrami]]-[[Jelveti]], [[Halveti]] ''([[Gulshani]], [[Jerrahi]], [[Nasuhi]], [[Rahmani]], [[Sunbuli]], [[Ussaki]]),'' [[Hurufi]]-[[Rüfai]], [[Malamati]], [[Mevlevi]], [[Tarekat Naqsyabandiyah|Nakşibendi]] ''([[Khalidiyya|Halidi]], [[Naqshbandi Haqqani Sufi Order|Haqqani]]),'' [[Qadiri]]-[[Galibi Order|Galibi]] and [[Jamuslim Syi'fariah jurisprudence|Ja'fari Muslims]]<ref name="clarke">The World of the Alevis: Issues of Culture and Identity, Gloria L. Clarke</ref> aretidak diakui secara resmi oleh notpemerintah officiallyRepublik recognizedTurki.
When harvesting tax, all Turkish citizens are equal. The tax rate is not based on religion. However, through the Diyanet, Turkish citizens are not equal in the use of revenue. The Presidency of Religious Affairs, which has a budget over U.S. $2.5 billion in 2012, finance only [[Sunni]] Muslim worship.
 
This situation presents a theological problem, insofar as Islam stipulates, through the notion of [[haram]] ([[Qur'an]], Surah 6, verse 152), that we must "give full measure and full weight in all justice”.
 
However, since it was set up, Diyanet, through taxation, uses the resources of non-Sunni citizens to fund its administration and only [[Sunni]] places of worship.
 
For example, [[Ja'fari jurisprudence|Câferî]] Muslims (mostly [[Azeris]]) and [[Alevi]] [[Bektashi]] (mostly [[Turkmen people|Turkmen]]) participate in the financing of the mosques and the salaries of [[Sunni]] imams, while their places of worship, which are not officially recognized by the State, don't receive any funding.
 
[[Sufi order]]s like [[Alevi]]-[[Bektashi]], [[Bayrami]]-[[Jelveti]], [[Halveti]] ''([[Gulshani]], [[Jerrahi]], [[Nasuhi]], [[Rahmani]], [[Sunbuli]], [[Ussaki]]),'' [[Hurufi]]-[[Rüfai]], [[Malamati]], [[Mevlevi]], [[Nakşibendi]] ''([[Khalidiyya|Halidi]], [[Naqshbandi Haqqani Sufi Order|Haqqani]]),'' [[Qadiri]]-[[Galibi Order|Galibi]] and [[Ja'fari jurisprudence|Ja'fari Muslims]]<ref name="clarke">The World of the Alevis: Issues of Culture and Identity, Gloria L. Clarke</ref> are not officially recognized.
{| style="margin:0 auto; padding: 0; border:3px solid; font-size: 90%; text-align:"center" class="wikitable" width="100%"
|-