Ahlulbait: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 51:
Sesuai dengan hadits di atas, [[Syi'ah]] berpendapat bahwa istri-istri Muhammad tidak termasuk dalam Ahlul Bait, sebagaimana pendapat [[Sunni]] yang memasukkan istri-istri Muhammad.
 
Kaum [[Syi'ah]] dulunya adalah pembela 'Ali dan Keluarganya ketika terjadi perseteruan dengan Muawiyyah bin abu sufyan, belakangan dari mereka timbulah kelompok ekstrem yang dinamakan Rafidah yang sekarang ajarannya mendominasi Kaum [[Syi'ah]] diseluruh dunia.
 
Mereka [[Syi'ah Rafidah]] berlebih-lebihan terhadap Ahlul Bait dan dalam mengaggungkan imam-imam mereka, Al Kulainy dalam kitabnya ''al-Kaafi'' -yang mana ini merupakan
kitab yang paling shahih menurut Rafidhah-, dia telah mengkhususkan di
dalamnya bab-bab yang menguatkan sikap ekstrem tersebut.
 
Contohnya: di jilid I, hal 261, dia berkata,
 
"''Bab bahwasanya para imam mengetahui apa yang telah lalu dan apa yang akan datang, serta bahwasanya tidak adasesuatu apapun yang tersembunyi dari pengetahuan mereka.”''
 
Dia juga telah meriwayatkan dalam halaman yang sama dari sebagian sahabat-sahabatnya bahwa mereka mendengar Abu Abdillah ''‘alaihis salam'' (yang dia maksud adalah Ja’far ash-Shadiq) berkata,
 
''''
 
''“Sesungguhnya apa-apa yang ada di dalam surya dan aku mengetahui apa yang telah lalu serta yang akan datang.”''
 
''''
 
Dia juga berkata dalam jilid I, hal 258,
 
''''
 
''“Bab bahwasanya para imam mengetahui kapan mereka akan mati dan mereka tidak akan mati kecuali dengan kemauan mereka sendiri.”''
 
''''
 
Salah seorang syaikh dari kaum [[Syi'ah]] /Rafidah Baqir al-faly yang mengatakan bahwasanya Nabiyullah Isa ''‘alaihis salam'' mendapatkan kehormatan untuk menjadi budak Ali bin Abi Thalib,
 
''''
 
<em>“Wahai para manusia, beberapa hari yang lalu telah dirayakan hari
kelahiran Isa al-Masih, yang telah mendapatkan kehormatan untuk menjadi budak Ali bin Abi Thalib!”</em>
 
''''
 
Baris 95 ⟶ 63:
 
'
 
=== Sunni dan Salafi ===
Kaum Sunni juga mempercayai hadits sahih mengenai keistimewaan kedudukan Ahlul Bait tersebut seperti kaum Syi'ah, meskipun kaum Sunni tidak berpendapat bahwa hak kepemimpinan umat (khalifah) harus dipegang oleh keturunan Ahlul Bait. Hadits itu juga menyatakan bahwa kedua cucu Muhammad, yaitu Hasan bin Ali dan Husain bin Ali, adalah ''sayyid'' (pemuka).