Ahmad Husein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rang Djambak (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Tokoh Minangkabau menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(29 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{for|[[Daftar Bupati Banyumas|Bupati Banyumas]]|Achmad Husein}}
{{Infobox officeholder
| name = Ahmad Husein
| image = Let. Kol. Ahmad Husein.jpg
| imagesize = 220px
| alt =
| caption = Letnan Kolonel Ahmad Husein
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date|1925|4|1}}
| birth_place = {{negara|Holland}} [[Padang]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death date and age|1998|11|28|1925|4|1}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
| nationality = {{flag|Indonesia}}
| other_names =
| known_for = Pemimpin [[PRRI]]
| occupation = [[Militer]]
| religion = [[Islam]]
| parents = Abdoel Kahar (ayah){{br}}Sa'adiyah (ibu)
| children = Donny A. Husein<ref>https://www.youtube.com/watch?v=MKrLrF0vg8k</ref>
| allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1942—19451942–1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—19611945–1961)}}
| serviceyears = 1942—19611942–1961
| rank = [[Berkas:Pdu koloneltni staf.png|25px]] [[Kolonel]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| unit =
| office = PRRI{{!}} Panglima PRRI
| order = Ke-1
| successor = ''jabatan dihapuskan''
| predecessor = ''jabatan dibentuk''
| termstart = 15 Februari 1958
| termend = 1961
| primeminister = [[Sjafruddin Prawiranegara]]
}}
 
'''[[Kolonel]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Ahmad Husein''' ({{lahirmati|[[Padang]], [[SumatraSumatera Barat]]|1|4|1925|[[Jakarta]]|28|11|1998}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dan pemimpin [[militer]] [[PRRI]]. Pada tanggal [[15 Februari]] [[1958]] di [[Kota Padang|Padang]] dia membentuk [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) di bawah pimpinan [[Syafruddin Prawiranegara]] sebagai [[Perdana Menteri]] dengan tujuan mengoreksi pemerintahan [[otoriter]] [[Soekarno]] yang dianggap [[inkonstitusional]] dan mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Tindakan koreksinya itu ternyata mendapat sambutan berupa aksi militer dari pemerintah pusat di [[Jakarta]] sehingga menimbulkan [[perang saudara]] di SumatraSumatera Barat.<ref>Gusti* Asnan,{{cite book|URL=https://books.google.co.id/books?id=joTsDQAAQBAJ&pg=PA203&dq=ahmad+husein+perang+saudara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwijnuv515n0AhUJ4jgGHaU0DLoQ6AF6BAgIEAM#v=onepage&q=ahmad%20husein%20perang%20saudara&f=false|title=Memikir Ulang Regionalisme: SumatraSumatera Barat tahunTahun 1950-an,|first=Gusti|last=Asnan|authorlink=Gusti Asnan|publisher=Yayasan Obor Indonesia, |place=Jakarta|year=2007|ISBN=9789794616406}}</ref>
 
== BiografiRiwayat Hidup ==
[[Berkas:Een schoolbord met tekst in het Indonesisch (koptitels Maui Peringati en TRI, Bestanddeelnr 10554.jpg|jmpl|Bekas kantor Badan Keamanan Rakyat di Padang]]
Ahmad Husein lahir di Padang pada 1 April 1925 dari pasangan Abdoel Kahar seorang pemilik apotik di [[Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo|rumah sakit militer Padang]]<ref>{{Cite web|last=Salam|first=Fahri|title=Sejarah PRRI: Para Kolonel Pembangkang Menentang Jakarta|url=https://tirto.id/sejarah-prri-para-kolonel-pembangkang-menentang-jakarta-cBT8|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-07-19}}</ref> dan usahawan [[Muhammadiyah]], dan Sa’adiyah. Ahmad sebelas orang bersaudara (7 laki-laki, 4 perempuan). Ia bersekolah di [[HIS]] Padang dan tamat tahun 1938. Setelah itu ia belajar di [[Tamansiswa|Taman Dewasa]] (setingkat [[MULO]]) di [[Bukittinggi]] dan tamat tahun 1941. Pada 1943, menyusul masuknya Jepang ke Indonesia, Ahmad Husein mendaftar masuk [[Gyugun]]. Di Gyugun, Ahmad terkenal jago tembak.<ref name="surya">{{Cite web|date=2015-07-05|title=Minang Saisuak #227 – Kolonel Ahmad Husein (1925-1998)|url=https://niadilova.wordpress.com/2015/07/06/minang-saisuak-227-kolonel-ahmad-husein-1925-1998/|website=Dr. Suryadi {{!}} LIAS - SAS Indonesië, Universiteit Leiden, Belanda|language=en|access-date=2022-07-19}}</ref>
 
Menjelang kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik, Ahmad menjadi anggota [[BKR]]Badan (Keamanan Rakyat|Badan Keamanan Rakjat]] (BKR) di Padang. Ia aktif merekrut para pemuda menjadi anggota BKR. Ahmad menjadi komandan tempur [[Monumen Padang Area|Padang Area]], yang kemudian dikenal sebagai pasukan [[Harimau Kuranji]].<ref name=surya/>
 
Seiring dengan [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|perjalanan kemerdekaan Indonesia]], terjadi reorganisasi dalam dinas ketentaraan. Di Padang terbentuklah [[Divisi Banteng]]. Ahmad Husein aktif dalam divisi ini, dan dalam tahun-tahun yang sulit, menyusul munculnya [[Agresi Militer Belanda|agresi Belanda I dan II]], ia dan kawan-kawannya aktif berjuang mempertahankannmempertahankan kedaulatan negararepublik.<ref mudaname=surya/> ituAkan tetapi pada kemudian hari, Ahmad Husein kecewa kepada Presiden [[Soekarno]] yang pertama kali berjumpa dengannya di Bukittinggi pada 2 Juni 1948. Presiden Soekarno dinilai terlalu berfokus pada pembangunan [[Pulau Jawa|Jawa]] dan mengabaikan daerah-daerah.<ref name="surya" />
 
Pada 15 Februari 1958 Ahmad Husein dengan Dewan Bantengnya memproklamirkanmendeklarasikan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI). Jakarta menudingnya berbuat [[makar]] kepada NKRI. Presiden Soekarno mengirim tentara pusat ke Sumatera Barat. Gerakan PRRI berhasil dipadamkan tahun 1961. Para pendukungnya lari kocar-kacir, sebagian kembali ke pangkuan RI, termasuk Ahmad Husein. Banyak kajian menunjukkan bahwa [[Amerika Serikat]] ikut berperan dalam gerakan itu, karena Soekarno makin condong ke [[Blok Timur]]. Rakyat [[Minangkabau]] mengalami tragiktrauma yangtragis takserta tepermanai. Perang itudianggap telah memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat Minangkabau.<ref name="surya" />
Namun, dalam perjalanan masa, Ahmad Husein kecewa kepada Presiden [[Soekarno]] yang pertama kali berjumpa dengannya di Bukitinggi pada 2 Juni 1948. Presiden Soekarno dinilai terlalu berfokus pada pembangunan [[Pulau Jawa|Jawa]] dan mengabaikan daerah-daerah.<ref name=surya/>
 
Setelah kembalimenyerah ke pangkuankepada Ibutentara Pertiwipusat, Ahmad Husein diberi pengampunan/amnesti oleh Presiden Soekarno. Kemudian ia pindah ke [[Jakarta]] dan hidup mewah di kota itusana. Ahmad Husein meninggal di Jakarta pada 28 November 1998. Jenazahnya dibawa ke Padang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kuranji.<ref name=surya/>
Pada 15 Februari 1958 Ahmad Husein dengan Dewan Bantengnya memproklamirkan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI). Jakarta menudingnya berbuat [[makar]] kepada NKRI. Presiden Soekarno mengirim tentara pusat ke Sumatera Barat. Gerakan PRRI berhasil dipadamkan tahun 1961. Para pendukungnya lari kocar-kacir, sebagian kembali ke pangkuan RI, termasuk Ahmad Husein. Banyak kajian menunjukkan bahwa [[Amerika Serikat]] ikut berperan dalam gerakan itu, karena Soekarno makin condong ke [[Blok Timur]]. Rakyat [[Minangkabau]] mengalami tragik yang tak tepermanai. Perang itu telah memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat Minangkabau.<ref name=surya/>
 
Setelah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Ahmad Husein diberi pengampunan oleh Presiden Soekarno. Kemudian ia pindah ke Jakarta dan hidup mewah di kota itu. Ahmad Husein meninggal di Jakarta pada 28 November 1998. Jenazahnya dibawa ke Padang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kuranji.<ref name=surya/>
 
== Ketua Dewan Banteng ==
{{refimprovesect}}
[[Dewan Banteng]] yang dibentuk di Padang pada tanggal [[20 Desember]] [[1956]] adalah cikal bakal dari PRRI, walaupun pada awalnya bertujuan membangun daerah yang dirasa tertinggal dibanding pembangunan di [[pulau Jawa]]. Dewan yang diprakarsai oleh [[Ismail Lengah|Kolonel Ismail Lengah]] itu diketuai oleh [[Letnan Kolonel]] Ahmad Husein.
 
Baris 60 ⟶ 68:
Setelah itu Ahmad Husein sebagai Ketua Dewan Banteng, mengambil alih jabatan [[Gubernur]] Sumatra Tengah dari tangan Gubernur [[Ruslan Mulyoharjo]]. Tindakan Ahmad Husein itu tidak mendapatkan hukuman, malah [[Pemerintah Pusat]] memenuhi tuntutan Dewan Banteng dengan membentuk Komando Militer di Sumatra Tengah yaitu Komando Militer Daerah Sumatra Tengah (KMDST) yang terlepas dari Komando Tentara Teritorium (TT) I Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan, sedangkan Ahmad Husein diangkat menjadi Panglima KMDST dengan pangkat Kolonel. Dalam hal ini beberapa tuntutan Dewan Banteng dipenuhi oleh pemerintah pusat.
 
Di Stadion Benteng (kini bernama [[Lapangan Imam Bonjol]]), [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] [[Abdul Haris Nasution]] melantik Letkol Ahmad Husein sebagai Panglima Komando Militer Daerah Sumatera Tengah.<ref>{{Cite book|last=Djalal|first=Nasrul|last2=Hendrik|first2=Makmur|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=-ujLwQEACAAJ&newbks=0&hl=id|title=Pelaku dan saksi sejarah angkatan 66 Sumatera Barat bertutur tentang Tritura|publisher=Erka|isbn=978-602-0738-03-1|language=id}}</ref>
Pada tanggal [[22 Desember]] 1956, dua hari sesudah terbentuknya Dewan Banteng, Kolonel [[Maludin Simbolon]], [[Panglima]] Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan mengumumkan pembentukan [[Dewan Gajah]] di Medan dan menyatakan melepaskan diri dari Pemerintahan [[PM]] Djuanda lalu menyatakan wilayah teritorialnya dalam keadaan [[Darurat Perang]] ([[SOB]]). Aksi Kolonel Maludin Simbolon itu mendapat reaksi keras dari pemerintah pusat dengan memerintahkan KSAD Jenderal A.H. Nasution untuk memecat Kolonel Simbolon dan menggantinya dengan Letnan Kolonel [[Djamin Ginting]]. Selanjutnya langkah tersebut-pun diikuti oleh pembentukan [[Dewan Garuda]] di [[Sumatra Selatan]] yang dipimpin oleh Letnan Kolonel [[Barlian]] dan [[Dewan Manguni]] di [[Sulawesi]] di bawah pimpinan Letnan Kolonel [[Ventje Sumual]].
 
Pada tanggal [[22 Desember]] 1956, dua hari sesudah terbentuknya Dewan Banteng, Kolonel [[Maludin Simbolon]], [[Panglima]] Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan mengumumkan pembentukan [[Dewan Gajah]] di Medan dan menyatakan melepaskan diri dari Pemerintahan [[PM]] Djuanda lalu menyatakan wilayah teritorialnya dalam [[Keadaan darurat|keadaan [[Darurat Perang]] Perang ([[SOB]]). Aksi Kolonel Maludin Simbolon itu mendapat reaksi keras dari pemerintah pusat dengan memerintahkan KSAD Jenderal A.H. Nasution untuk memecat Kolonel Simbolon dan menggantinya dengan Letnan Kolonel [[Djamin Ginting]]. Selanjutnya langkah tersebut-pun diikuti oleh pembentukan [[Dewan Garuda]] di [[SumatraSumatera Selatan]] yang dipimpin oleh Letnan Kolonel [[Barlian]] dan [[Dewan Manguni]] di [[Sulawesi]] di bawah pimpinan Letnan Kolonel [[Ventje Sumual]].
 
== Panglima PRRI ==
{{Refimprovesect}}
[[Berkas:PRRI colorized by colorbykevin.jpg|jmpl|270x270px|Kolonel [[Dahlan Djambek]], [[Burhanuddin Harahap]], Ahmad Husein, [[Sjafruddin Prawiranegara]], Kolonel [[Maludin Simbolon]], dan [[Muhammad Sjafei]]]]
[[Berkas:Makam Ahmad Husein.jpg|al=|jmpl|266x266px|Makam Ahmad Husein di Kuranji, Padang]]
 
Baris 69 ⟶ 81:
Setelah rapat di [[Sungai Dareh]], Sumatra Tengah pada tanggal [[9 Januari]] [[1958]], akhirnya Ahmad Husein membentuk [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] ([[PRRI]]) pada tanggal [[15 Februari]] 1958 dengan mengangkat [[Syafruddin Prawiranegara]] sebagai [[Perdana Menteri]] berikut kabinetnya. Sementara itu di [[Sulawesi Utara]], Letnan Kolonel [[D.J. Somba]] mengikutinya dengan membentuk Gerakan Piagam Perjuangan Semesta ([[Permesta]]).
 
Setelah melalui beberapa perundingan yang tidak menghasilkan kesepakatan ditengah situasi yang menegangkan akhirnya pemerintah mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk membungkam aspirasi daerah-daerah tersebut. Terjadilah perang saudara yang cukup banyak memakan korban jiwa di SumatraSumatera Barat.
 
== Referensi ==
Baris 76 ⟶ 88:
 
== Bacaan lanjutan ==
* Syamdani.{{cite book|author=Syamdani|year=2009. ''[|URL=https://books.google.co.id/books/about/PRRI_pemberontakan_atau_bukan.html?hl=id&id=R9u37gzZMlUC&redir_esc=y |title=PRRI, Pemberontakan atau Bukan?'']. |place=Yogyakarta: |publisher=Media Pressindo.|ISBN=979788032X}}
* [[{{cite book|authorlink1=Mestika Zed|last1=Zed, |first1=Mestika]] dan [[|authorlink2=Hasril Chaniago|last2=Chaniago, |first2=Hasril]]. |year=2001. [|URL=https://books.google.co.id/books?id=1KtuAAAAMAAJ&q=ahmad+husein+perjalanan1+seorangApril+pejuang1925&dq=ahmad+husein+perjalanan1+seorangApril+pejuang1925&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjWjdeRpvDqAhVjyzgGHaLZDVAQ6AEIKTAA ''2ahUKEwi1ieye1Jn0AhV3wTgGHVFHDd0Q6AF6BAgHEAM|title=Ahmad Husein: Perlawanan Seorang Pejuang''] |place=Jakarta: |publisher=Pustaka Sinar Harapan|ISBN=9794167215}}
* {{cite book|URL=https://books.google.co.id/books?id=XFqIIm2E8cMC&pg=PA200&dq=ahmad+husein+1+April+1925&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi1ieye1Jn0AhV3wTgGHVFHDd0Q6AF6BAgLEAM#v=onepage&q=ahmad%20husein%201%20April%201925&f=false|title=Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an|first=Gusti|last=Asnan|authorlink=Gusti Asnan|publisher=Yayasan Obor Indonesia|place=Jakarta|year=2007|ISBN=9789794616406}}
* {{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA223|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=223–225|language=id|access-date=15 November 2021|url-status=live}}
* {{cite book|URL=https://books.google.co.id/books?id=-aRxAAAAMAAJ&q=ahmad+husein+adalah+seorang+pelaku+dalam+prri&dq=ahmad+husein+adalah+seorang+pelaku+dalam+prri&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjn2IOR15n0AhU4zDgGHV8wCeoQ6AF6BAgHEAM|title=Siapa Mengapa Sejumlah Orang Minang|year=1995|publisher= Biro Penerbitan, Badan Koordinasi Kemasyarakatan/Kebudayaan Alam Minangkabau DKI Jakarta|place=Jakarta|ISBN=9789798790003}} (https://bukittinggikota.sikn.go.id/index.php/ahmad-husein {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211115055748/https://bukittinggikota.sikn.go.id/index.php/ahmad-husein |date=2021-11-15 }})
 
== Pranala luar ==
 
* [http://id.shvoong.com/social-sciences/1641585-terbentuknya-dewan-banteng-dan-meletusnya/ Terbentuknya Dewan Banteng Dan Meletusnya PRRI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120615103430/http://id.shvoong.com/social-sciences/1641585-terbentuknya-dewan-banteng-dan-meletusnya/ |date=2012-06-15 }}
* [http://id.scribd.com/doc/40410888/3 Sejarah TNI, PRRI/Permesta]
 
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]