Ahmad bin Hanbal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → ia (31)
Nivag Skibidi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(72 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox_Ulama Muslim
{{tone}}{{refimprove}}
| image =Ahmad bin Hanbal Name.png
{{rapikan}}
| region = [[Baghdad]], [[Irak]]
{{Infobox_Philosopher
| regionera = Ahli[[Zaman hukumKeemasan Islam]]
| era = [[Zaman keemasan Islam]]
| color = #B0C4DE
| name = '''Ahmad bin Muhammad bin HambalHanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'd bin Adnan'''
| birth_date = 780 M / 164 H
| birth_place = [[Mary]], [[Turkmenistan]]
| death_date = 855 M / 241 H
| death_place = [[Bagdad]], [[Irak]]
|denomination school_tradition = [[Islam Sunni|Sunni]]Ahlus [[HambaliSunnah]]
|jurisprudence main_interests = [[FiqhHambali]]
|creed influences = [[As-Salaf]]
| main_interests = [[Fiqih]]{{,}} [[Hadits]]
| influenced =
| notable_ideasinfluences = Evolusi =[[FiqhImam as-Syafii]]
| influenced =Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
Shalih bin Ahmad bin Hanbal
Hanbal bin Ishaq
Abu Bakr al-Marudzi
Ibrahim al-Harbi
Abu Thalib
Al-Maimuni
Abu Dawud As-Sijistani
Abu Bakr al-Atsram
Harb al-Karmani
Ishaq bin Hani
Abu Zur'ah ar-Razi
Al-Bukhari
Muslim[3]
At-Tirmidzi
An-Nasai
'Ali bin al-Madini
'Abdurrazzaq
Ibnu Ma'in
Duhaim
Ahmad bin Shalih al-Mishri
Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli
Abu Hatim
Baqi' bin Makhlad
Abul Qasim al-Baghawi
| notable_ideas = Evolusi [[Fiqih]]
| works =
}}
'''[[Ahmad]] bin Hanbal''' (780 {{lang-ar|أحمد 855بن Mحنبل}}, lahir 20 [[Rabiul awal]] 164 [[Kalender Hijriah|H]] ([[27 November]] [[780]]) - wafat 12 Rabiul Awal 241 AHH ([[4 Agustus]] [[855]]))<ref>http://muslim-canada.org/hanbalschool.html</ref> ([[Bahasa Arab|Arab]] أحمد بن حنبل‏‏ ) adalah seorang ahli [[hadits]] dan [[teologi]] Islam. Ia lahir di Marw (saat ini bernama [[Mary, di [[Turkmenistan|Mary]], utara [[AfganistanTurkmenistan]] dan, utara [[Iran]]) di kota [[Baghdad]], [[IrakAfganistan]]. KunyahnyaSerta Abu Abdillah lengkapnya: '''Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi/ Ahmad bin Muhammad bin Hanbal'''ia dikenal jugadengan sebagainama '''Imam Hambali'''.
 
== Biografi ==
=== Awal mula Menuntut Ilmu ===
Ilmu yang pertama kali dikuasai adalah Al Qur'an hingga ia hafal pada usia 15 tahun, ia juga mahir baca-tulis dengan sempurna hingga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya. Lalu, ia mulai konsentrasi belajar ilmu hadits di awal umur 15 tahun itu pula.
Ia telah mempelajari Hadits sejak kecil dan untuk mempelajari Hadits ini, ia pernah pindah atau merantau ke Syam (Syiria), [[Hijaz]], [[Yaman]] dan negara-negara lainnya sehingga ia akhirnya menjadi tokoh ulama yang bertakwa, saleh, dan zuhud. [[Abu Zur'ah]] mengatakan bahwa kitabnya yang sebanyak 12 buah sudah dihafalnya di luar kepala. Ia menghafal sampai sejuta hadits. [[Imam Syafi'i]] mengatakan tentang diri Imam Ahmad, "''Setelah saya keluar dari Baghdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih shaleh dan yang lebih berilmu daripada Ahmad bin Hambal''". [[Abdur Rozzaq Bin Hammam]] yang juga salah seorang guru dia pernah berkata, "''Saya tidak pernah melihat orang se-faqih dan se-wara' Ahmad Bin Hanbal''"<ref>Manaqib Imam Ahmad bin Hanbal, oleh Ibnul Jawzy, diteliti oleh Dr.'Abdullah Bin 'Abdul Muhsin At Turky, Rektor Universitas Muhammad Bin Su'ud Al Islamiyyah di Arab Saudi</ref>
 
Ia telah mempelajari Hadits sejak kecil dan untuk mempelajari Hadits ini ia pernah pindah atau merantau ke Syam (Syiria), [[Hijaz]], [[Yaman]] dan negara-negara lainnya sehingga ia akhirnya menjadi tokoh ulama yang bertakwa, saleh, dan zuhud. [[Abu Zur'ah]] mengatakan bahwa kitabnya yang sebanyak 12 buah sudah dihafalnya di luar kepala. Ia menghafal sampai sejuta hadits. [[Imam Syafi'i]] mengatakan tentang diri Imam Ahmad, "''Setelah saya keluar dari Baghdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih shaleh dan yang lebih berilmu daripada Ahmad bin Hambal''". [[Abdur Rozzaq Bin Hammam]] yang juga salah seorang guru ia pernah berkata, "''Saya tidak pernah melihat orang se-faqih dan se-wara' Ahmad Bin Hanbal''"<ref>Manaqib Imam Ahmad bin Hanbal, oleh Ibnul Jawzy, diteliti oleh Dr.'Abdullah Bin 'Abdul Muhsin At Turky, Rektor Universitas Muhammad Bin Su'ud Al Islamiyyah di Arab Saudi</ref>
 
=== Keadaan fisik ===
Muhammad bin ‘Abbas An-Nahwi bercerita, Saya pernah melihat Imam Ahmad bin Hambal, ternyata Badan iadia tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, wajahnya tampan, di jenggotnya masih ada yang hitam. Ia senang berpakaian tebal, berwarna putih dan bersorban serta memakai kain. Yang lain mengatakan, “Kulitnya berwarna coklat (sawo matang)”
 
=== Keluarga ===
BeliauDia menikah pada umur 40 tahun dan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Ia melahirkan dari istri-istrinyamemiliki anak-anak yang shalih dari istri-istinya, yang mewarisi ilmunya, seperti Abdullah dan Shalih. Bahkan keduanya sangat banyak meriwayatkan ilmu dari bapaknya.
 
=== Kecerdasan ===
Baris 36 ⟶ 60:
Abdullah, putranya yang lain mengatakan, Ayahku pernah menyuruhku, “Ambillah kitab mushannaf Waki’ mana saja yang kamu kehendaki, lalu tanyakanlah yang kamu mau tentang matan nanti kuberitahu sanadnya, atau sebaliknya, kamu tanya tentang sanadnya nanti kuberitahu matannya”.
 
Abu Zur’ah pernah ditanya, “Wahai Abu Zur’ah, siapakah yang lebih kuat hafalannya? Anda atau Imam Ahmad bin Hambal?” BeliauDia menjawab, “Ahmad”. Ia masih ditanya, “Bagaimana Anda tahu?” iadia menjawab, “Saya mendapati di bagian depan kitabnya tidak tercantum nama-nama perawi, karena iadia hafal nama-nama perawi tersebut, sedangkan saya tidak mampu melakukannya”. Abu Zur’ah mengatakan, “Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits”.
 
=== Pujian Ulama ===
Abu Ja’far berkata, “Ahmad bin Hambal manusia yang sangat pemalu, sangat mulia dan sangat baik pergaulannya serta adabnya, banyak berfikir, tidak terdengar darinya kecuali mudzakarah hadits dan menyebut orang-orang shalih dengan penuh hormat dan tenang serta dengan ungkapan yang indah. Bila berjumpa dengan manusia, maka ia sangat ceria dan menghadapkan wajahnya kepadanya. Ia sangat rendah hati terhadap guru-gurunya serta menghormatinya.”
 
Imam Asy-Syafi’i berkata, “Ahmad bin Hambal imam dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Imam dalam bahasa, Imam dalam Al Qur’an, Imam dalam kefaqirankefaqihan, Imam dalam kezuhudan, Imam dalam wara’ dan Imam dalam Sunnah”.
 
[[Ibrahim Al Harbi]] berkata, “Saya melihat Abu Abdillah Ahmad bin Hambal seolah Allah gabungkan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan dari berbagai disiplin ilmu”.
Baris 52 ⟶ 76:
 
=== Kezuhudannya ===
BeliauDia memakai peci yang dijahit sendiri. Dan kadang iadia keluar ke tempat kerja membawa kampak untuk bekerja dengan tangannya. Kadang juga iadia pergi ke warung membeli seikat kayu bakar dan barang lainnya lalu membawa dengan tangannya sendiri. Al Maimuni pernah berujar, “Rumah Abu Abdillah Ahmad bin Hambal sempit dan kecil”.
 
=== Wara’ dan menjaga harga diri ===
Abu Isma’il At-Tirmidzi mengatakan, “Datang seorang lelaki membawa uang sebanyak sepuluh ribu (dirham) untuk iadia, namuntetapi iadia menolaknya”. Ada juga yang mengatakan, “Ada seseorang memberikan lima ratus dinar kepada Imam Ahmad namun iadia tidak mau menerimanya”. Juga pernah ada yang memberi tiga ribu dinar, namuntetapi iadia juga tidak mau menerimanya.
 
=== Tawadhu’ dengan kebaikannya ===
Yahya bin Ma’in berkata, “Saya tidak pernah melihat orang yang seperti Imam Ahmad bin Hambal, saya berteman dengannya selama lima puluh tahun dan tidak pernah menjumpai dia membanggakan sedikitpun kebaikan yang ada padanya kepada kami”.
 
BeliauDia (Imam Ahmad) mengatakan, “Saya ingin bersembunyi di lembah Makkah hingga saya tidak dikenal, saya diuji dengan popularitas”.
 
Al Marrudzi berkata, “Saya belum pernah melihat orang fakir di suatu majlis yang lebih mulia kecuali di majlis Imam Ahmad, iadia perhatian terhadap orang fakir dan agak kurang perhatiannya terhadap ahli dunia (orang kaya), iadia bijak dan tidak tergesa-gesa terhadap orang fakir. Ia sangat rendah hati, begitu tinggi ketenangannya dan sangat memuka kharismanya”.
 
BeliauDia pernah bermuka masam karena ada seseorang yang memujinya dengan mengatakan, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas jasamu kepada Islam?” iadia mengatakan, “Jangan begitu tetapi katakanlah, semoga Allah membalas kebaikan terhadap Islam atas jasanya kepadaku, siapa saya dan apa (jasa) saya?!”
 
=== Sabar dalam menuntut ilmu ===
Tatkala iadia pulang dari tempat Abdurrazzaq yang berada di Yaman, ada seseorang yang melihatnya di Makkah dalam keadaan sangat letih dan capai. Lalu ia mengajak bicara, maka Imam Ahmad mengatakan, “Ini lebih ringan dibandingkan faidah yang saya dapatkan dari Abdurrazzaq”.
 
=== Hati-hati dalam berfatwa ===
Zakariya bin Yahya pernah bertanya kepada iadia, “Berapa hadits yang harus dikuasai oleh seseorang hingga bisa menjadi mufti? Apakah cukup seratus ribu hadits? BeliauDia menjawab, “Tidak cukup”. Hingga akhirnya ia berkata, “Apakah cukup lima ratus ribu hadits?” iadia menjawab. “Saya harap demikian”.
 
=== Kelurusan aqidahnya sebagai standar kebenaran ===
Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauruqi mengatakan, “Siapa saja yang kamu ketahui mencela Imam Ahmad maka ragukanlah agamanya”. Sufyan bin Waki’ juga berkata, “Ahmad di sisi kami adalah cobaan, barangsiapa mencela iadia maka dia adalah orang fasik”.
 
=== Masa Fitnah ===
Pemahaman Jahmiyyah belum berani terang-terangan pada masa khilafah Al Mahdi, Ar-Rasyid dan Al Amin, bahkan Ar-Rasyid pernah mengancam akan membunuh Bisyr bin Ghiyats Al Marisi yang mengatakan bahwa Al Qur’an adalah makhluq. Namun dia terus bersembunyi pada masa khilafah Ar-Rasyid, baru setelah iadia wafat, dia menampakkan kebid’ahannya dan menyeru manusia kepada kesesatan ini.
 
DiPada masa Khalifah Al Ma’mun, orang-orang Jahmiyyah berhasil menjadikan paham Jahmiyyah sebagai ajaran resmi negara, di antara ajarannya adalah menyatakan bahwa Al Qur’an makhluk. Lalu penguasa pun memaksa seluruh rakyatnya untuk mengatakan bahwa Al Qur’an makhluk, terutama para ulamanya.
 
Barangsiapa mau menuruti dan tunduk kepada ajaran ini, maka dia selamat dari siksaan dan penderitaan. Bagi yang menolak dan bersikukuh dengan mengatakan bahwa Al Qur’an Kalamullah bukan makhluk maka dia akan mencicipi cambukan dan pukulan serta kurungan penjara.
 
Karena beratnya siksaan dan parahnya penderitaan banyak ulama yang tidak kuat menahannya yang akhirnya mengucapkan apa yang dituntut oleh penguasa zhalim meski cuma dalam lisan saja. Banyak yang membisiki Imam Ahmad bin Hambal untuk menyembunyikan keyakinannya agar selamat dari segala siksaan dan penderitaan, namuntetapi iadia menjawab, “Bagaimana kalian menyikapi hadits “Sesungguhnya orang-orang sebelum Khabbab, yaitu sabda Nabi Muhammad ada yang digergaji kepalanya namun tidak membuatnya berpaling dari agamanya”. HR. Bukhari 12/281. lalu iadia menegaskan, “Saya tidak peduli dengan kurungan penjara, penjara dan rumahku sama saja”.
 
Ketegaran dan ketabahan iadia dalam menghadapi cobaan yang menderanya digambarkan oleh Ishaq bin Ibrahim, “Saya belum pernah melihat seorang yang masuk ke penguasa lebih tegar dari Imam Ahmad bin Hambal, kami saat itu di mata penguasa hanya seperti lalat”.
 
Di saat menghadapi terpaan fitnah yang sangat dahsyat dan deraan siksaan yang luar biasa, iadia masih berpikir jernih dan tidak emosi, tetap mengambil pelajaran meski datang dari orang yang lebih rendah ilmunya. Ia mengatakan, “Semenjak terjadinya fitnah saya belum pernah mendengar suatu kalimat yang lebih mengesankan dari kalimat yang diucapkan oleh seorang Arab Badui kepadaku, “Wahai Ahmad, jika anda terbunuh karena kebenaran maka anda mati syahid, dan jika anda selamat maka anda hidup mulia”. Maka hatiku bertambah kuat”.
 
=== Ahli hadits sekaligus juga Ahli Fiqih ===
Ibnu ‘Aqil berkata, “Saya pernah mendengar hal yang sangat aneh dari orang-orang bodoh yang mengatakan, “Ahmad bukan ahli fiqih, tetapi hanya ahli hadits saja. Ini adalah puncaknya kebodohan, karena Imam Ahmad memiliki pendapat-pendapat yang didasarkan pada hadits yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, bahkan iadia lebih unggul dari seniornya”.
 
Bahkan Imam Adz-Dzahabi berkata, “Demi Allah, iadia dalam fiqih sampai derajat Laits, Malik dan Asy-Syafi’i serta Abu Yusuf. Dalam zuhud dan wara’ iadia menyamai Fudhail dan Ibrahim bin Adham, dalam hafalan iadia setara dengan Syu’bah, Yahya Al Qaththan dan Ibnul Madini. Tetapi orang bodoh tidak mengetahui kadar dirinya, bagaimana mungkin dia mengetahui kadar orang lain!!
 
=== Guru ===
Imam Ahmad bin Hambal berguru kepada banyak ulama, jumlahnya lebih dari dua ratus delapan puluh yang tersebar di berbagai negeri, seperti di Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Di antara mereka adalah:
 
# [[Abu Yusuf|Abu Yusuf al-Qadhi]]
# Husyaim bin Basyir
# [[Imam Syafi'i|Asy-Syafi'i]]
# Isma'il bin 'Ulayyah
# Waki’
# [[Sufyan bin ‘Uyainah]]
# Abu Dawud Ath-Thayalisi
# Nu'aim bin Hammad<ref name=":0">{{Cite journal|last="Wahdah al-Buhuts al-'Ilmi bi Idarah al-Ifta"|first="Wahdah al-Buhuts al-'Ilmi bi Idarah al-Ifta"|title=Al-Imam Ahmad bin Hanbal rah.|url=https://www.muslim-library.com/category/arabic/%D8%A5%D8%B5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A7%D8%AA-%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%81%D8%AA%D8%A7%D8%A1-%D8%A8%D8%AF%D9%88%D9%84%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%83%D9%88%D9%8A%D8%AA/page/2/|journal=Musyajjarah al-Madzhab al-Hanbali min Kitab al-Madzahib al-Fiqhiyyah al-Arba'ah: Aimmatuha, Athwaruha, Ushuluha, Atsaruha|pages=2}}</ref><ref>{{Cite book|last=Asy-Syinawi|first=Abdul Aziz|date=Januari 2019|title=al-Aimmah al-Arba'ah: Hayatuhum, Mawaqifuhum, Arauhum|location=Solo|publisher=Aqwam|isbn=978-979-039-289-2|url-status=live}}</ref>
# Ibrahim bin Sa'ad
# 'Abbad bin 'Abbad al-Muhallabi
# Mu'tamir bin Sulaiman At-Taimi
# Ayyub bin Najjar
# Yahya bin Abi Zaid
# 'Ali bin Hasyim bin Barid
# Qaran bin Tamar
# 'Abdurrazzaq<ref name=":1" />
# [[Ismail bin Ja’far]]
# [[Abbad bin Abbad Al-Ataky]]
# [[Umari bin Abdillah bin Khalid]]
# [[Husyaim bin Basyir bin Qasim bin Dinar As-Sulami]]
# [[Imam Syafi'i]]
# [[Waki’ bin Jarrah]]
# [[Ismail bin Ulayyah]]
# [[Sufyan bin ‘Uyainah]]
# [[Abdurrazaq]]
# [[Ibrahim bin Ma’qil]]
 
== Murid-murid Ahmad bin Hanbal ==
# Putranya, [[Shalih'Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal]]Hanbal
# Putranya, [[AbdullahShalih bin Imam Ahmad bin Hambal]]Hanbal
# Keponakannya, [[HambalHanbal bin Ishaq]] (Sepupu beliau)
# Abu Bakr al-Marrudzi
# Ibrahim al-Harbi
# Abu Thalib
# al-Maimuni
# [[Abu Dawud|Abu Dawud as-Sijistani]]
# Abu Bakr al-Atsram
# Harb al-Kirmani
# Ishaq bin Hani'
# [[Abu Zur'ah ar-Razi]]
# [[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Abu Abdillah al-Bukhari]]
# [[Imam Muslim|Muslim bin al-Hajjaj]]<ref name=":0" />
# [[Muhammad bin Isa at-Tirmidzi|Abu Isa at-Tirmidzi]]
# [[Ahmad bin Syuaib An-Nasa'i|Abdurrahman bin Syu'aib an-Nasai]]
# 'Ali bin al-Madini
#
# [[Yahya bin Ma'in]]
# Duhaim
# Ahmad bin Shalih al-Mishri
# Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli
# [[Abu Hatim ar-Razi|Abu Hatim]] ar-Razi
# Baqiyy bin Makhlad
# Abul Qasim al-Baghawi<ref name=":1">{{Cite book|last="Syaikh Dr. Sa'ad Asy-Syatsri, Syaikh Dr. Khalid al-Juhani, Syaikh Muhammad 'Ied al-'Abbasi, Syaikh Walid Saifun Nashr"|first="Syaikh Dr. Sa'ad Asy-Syatsri, Syaikh Dr. Khalid al-Juhani, Syaikh Muhammad 'Ied al-'Abbasi, Syaikh Walid Saifun Nashr"|date=Februari 2021|title=Syarah Ushulus Sunnah|publisher=Media Tarbiyah|pages=14-15|url-status=live}}</ref>
 
== Akhir Hayat ==
Imam Ahmad bin Hambal mulai sakit pada malam Rabu, dua hari dari bulan Rabi'ul Awwal tahun 241 Hijriyyah, ia sakit selama sembilan hari. Tatkala penyakitnya mulai parah dan warga sekitar mulai mengetahuinya, maka mereka menjenguknya siang dan malam.
 
Penyakitnya kian hari kian parah, pada hari Kamis dan sebelum wafat ia memberikan isyarat pada keluarganya agar ia diwudhukan, kemudian mereka pun mewudhukannya. Ketika berwudhu, Imam Ahmad sambil berzikir dan memberikan isyarat kepada mereka agar menyela-nyela jarinya. BeliauDia menghembuskan napas terakhirnya di pagi hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul Awwal 241 H pada umur 77 tahun di kota Baghdad. Ia dimakamkan di pemakaman al-Harb, jenazahorang iayang dihadiribertakziah delapantidak ratusbisa ribudihitung jumlahnya saking banyaknya ada yang mengatakan jumlahnya mencapai 1.7 juta pelayat. lelakiHal ini merupakan bukti dari perkataan beliau ke para dedengkot bid’ah: “Antara kami dan enamkalian puluhadalah ribuhari pelayatketika perempuanmenjadi jenazah.” Sampai-sampai Abdul Wahhab Al-Warraq berkata: “Kami tidak pernah mendengar ada rombongan pada masa jahiliyah, tidak juga pada masa Islam berkumpul ke satu jenazah yang jumlahnya melebihi berkumpulnya orang-orang ke jenazah Ahmad.”<ref>https://www.zaad.my.id/biografi-singkat-imam-ahmad/</ref>
 
== Karya tulis ==
Ahmad bin Hanbal menulis kitab [[Musnad Ahmad|al-Musnad al-Kabir]] yang termasuk sebesar-besarnya kitab "Musnad" dan sebaik baik karangan iadia dan sebaik baik penelitian Hadits. Ia tidak memasukkan dalam kitabnya selain yang dibutuhkan sebagai [[hujjah]]. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 25.000 [[hadits]].
 
Di antara karya Imam Ahmad adalah ensiklopedia hadits atau '''Musnad'''musnad, disusun oleh anaknya dari ceramah (kajian-kajian) - kumpulan lebih dari 40 ribu hadits juga Kitab ash-Salat dan Kitab as-Sunnah.
 
=== Karya-Karya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah ===
# Kitab [[Musnad Ahmad|Al Musnad]], karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari dua puluh tujuh ribu hadits.
# Kitab at-Tafsir, namuntetapi [[Imam adz-Dzahabi|Adz-Dzahabi]] mengatakan, “Kitab ini telah hilang”.
# Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh
# Kitab at-Tarikh
Baris 132 ⟶ 188:
# Kitab al-Manasik al-Kabir
# Kitab al-Manasik as-Saghir
# Kitab Ushul as-Sunnah
 
=== Menurut Imam Nadim, kitab berikut ini juga merupakan tulisan Imam Ahmad bin Hanbal ===
# Kitab al-'Ilal
# Kitab al-Manasik
# Kitab az-Zuhd
# Kitab al-Iman
# Kitab al-Masa'il
# Kitab al-Asyribah اﻞ
# Kitab al-Fadha'il
# Kitab Tha'ah ar-Rasul
# Kitab al-Fara'idh
# Kitab ar-Radd ala al-Jahmiyyah
 
== Referensi ==
# Disadur dari Biografi singkat para 'Ulama ahli hadist Abu Rayyan
# "Tarikhi Dawat-o-Azimat." Karya Maulana Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi
# "Hayatul Aamam." Karya Syaikh Muhammad Hasan Al-Jamal
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Islam}}
* [[Sunni]]
* [[Mazhab Hambali]]
Baris 159 ⟶ 211:
 
== Pranala luar ==
{{Ulama-Ulama Ahli Fiqih Mazhab Hambali}}
{{sect-stub}}{{Portal|Islam}}<!--
 
== Referensi dan catatan kaki ==
'''Catatan kaki'''
{{reflist}}
 
'''Daftar pustaka'''
# Disadur dari Biografi singkat para 'Ulama ahli hadist Abu Rayyan
# "Tarikhi Dawat-o-Azimat." Karya Maulana Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi
# "Hayatul Aamam." Karya Syaikh Muhammad Hasan Al-Jamal<!--
 
{{gabungkepada|Imam Ahmad}}
Imam Ahmad ibn Hanbal r.a. (‏‎‎‎‎‎‎‎‎أحمدأحمد بن حنبل‏‎‎‎‏‎‎‎حنبل ‎‎‎‎‎‎‎ ) 164H-241H[780M-855M]
Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Abu `Abd Allah al-Shaybani
(أحمد بن محمد بن حنبل أبو عبدالله الشيباني).
Ahmad ibn Hanbal lahir di Asia Tengah di kota Marw [sekarang ini di Mary di Turkmenistan di sebelah utara Afghanistan] dari keluarga Arab pada tahun 164 Hijri. Setelah ayahnya wafat, Ahmad ibn Hanbal pindah ke Iraq dan sangat tekun belajar di Bagdad, dan kemudian sering berkelana untuk menuntut ilmu. Imam Ahmad sangat tertarik untuk belajar Ilmu Hadith dan berkeliling menelusuri Iraq, Syria dan tanah Arab lain-nya untuk mempelajari agama dan mengumpulkan hadith Nabi SAW.
 
Perjalanan Imam Ahmad berlangsung beberapa tahun. Sepulangnya ke Bagdad, iadia belajar Ilmu Shari’a (شريعة‎شريعة ) dibawah bimbingan Imam Shafi’i r.a[Abū ‘Abdu’llah Muḥammad ibn Idrīs ash-Shāfi‘ī (ابو عبد الله محمد بن إدريس الشافعي‎الشافعي )]. Pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal dianggap traditional dan menentang keras inovasi (bid’ah) dalam beragama.
 
Guru2 selain Imam Shafi’i r.a adalah sbb: Ismaa'eel Ibn Ulayyah, Hushaym Ibn Basheer, Hammad Ibn Khaalid Khayyaat, Mansoor Ibn Salama Khazaa'i, Uthmaan Ibn Umar Ibn Faaris, Abun-Nadhr Haashim Ibn Qaasim, Yazeed Ibn Haroon Waasiti, Muhammad Ibn Ja'far Gundur, Wakee Ibn Jarrah, Abu Usaamah, Sufyaan Ibn Uyaynah.
Pandangan Imam Ahmad yang ‘strict’ ini di uji dibawah pemerintahan dua khalifah Abassiyyah, al-Ma’mun dan al-Mu’tasim. Sewaktu Mihna berlaku, dimana pemerintah menerapkan kehendaknya dalam perkembangan Islam, peradilan diciptakan untuk mengadili orang2 yang tidak sesuai dengan doktin ajaran yang praktekanpraktikan oleh pemerinatahan Abassiyyah. Doktrin ini adalah ajaran kaum Mu’tazilah yang mempunyai anggapan bahwasannya Qur’an adalah mahluk Allah dan tidak kekal. Imam Ahmad menentang pendapat ini dengan dalil bahwasannya qur’an adalah Kalamullah. Khalifah al-Ma’mun dilaporkan menhukum cambuk dan memenjarakan ibn Hanbal karena pendiriannya. *Ya'qubi, vol.lll, p.86; Muruj al-dhahab, vol.lll, p.268-270.
 
Dibawah Khalifah al-Mutawakkil , kebijaksanaan pemerintahan Abassiyyah berubah – dan berakhirlah hukuman yang dijatuhkan ke Imam ibn Hanbal. Mulai dari situ Imam Ahmad di berikan penghargaan dan kehormatan atas ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dalam beberapa kesempatan iadia di undang ke majlis diwan dan diberikan pensiun yang besar. Ibn Hanbal menolak pemberian tersebut karena secara umum iadia kurang menyenangi keberadaanya dekat dengan pemerintah (sultan). MengetahuiImam Ahmad menolak pemberian ini, al-Mutawakkil kemudian memberikan hadiah2 kepada anak dari Imam Ahmad, yaitu Salih ibn Ahmad. Sewaktu mengetahui hal ini, Imam Ahmad menunjukkan ketidak setujuan dan menolak mengkonsumsi apapun dari kekayaan anaknya.
 
Ke-masyhuran Imam ibn Hanbal tersebar luas, ketaqwa’an, kejujuran dan terpercayatepercaya dalam pengumpulan hadith, juga menjadi guru dari beberapa murid2 dan banyak pengagum dari orang2 disekitarnya.
 
Imam Ahmad wafat pada tahun 241 H di Bagdad, pemakaman jenazahnya dihadiri oleh sekitar 800 ribu laki2 dan 60 ribu wanita.
Baris 184 ⟶ 246:
Berikut ini adalah karya2 lain Imam Ahmad ibn Hanbal r.a.
 
1. Kitaabut Tafseer.
2. Kitaabun Naasikh Wal Mansookh.
3. Kitaabut Taareekh.
Baris 204 ⟶ 266:
• Kitaabul Faraa'idh
• Kitaabur Radd Alal Jahmiyyah.
 
[[Kategori:Imam Sunni|Hanbali]][[Kategori:Perawi hadits]][[Kategori:Hanabilah|Ahmad]]
 
{{Link FA|ar}}-->
 
[[Kategori:Imam Sunni|Hanbali]]
[[Kategori:Perawi hadis]]
[[Kategori:Hanabilah|Ahmad]]
[[Kategori:Ulama]]
[[Kategori:Ulama Tabi'ut Tabi'in]]
[[Kategori:Imam Mazhab]]
[[Kategori:Ulama Hambali Abad ke-3 H]]
 
 
{{Islam-bio-stub}}
{{Islam-stub}}