Ali Haji bin Raja Haji Ahmad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Palladin911 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Nyilvoskt memindahkan halaman Raja Ali Haji Daeng Rilaka ke Ali Haji bin Raja Haji Ahmad dengan menimpa pengalihan lama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(44 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Penulis
|name = Raja Ali Haji.jpg<br>راج علي حاج
| image = [[Berkas:Raja Ali Haji ibn Ahmad.jpg|200px]]
|imagesize =
|caption = Raja Ali Haji
|pseudonym =
|birthname birth_date = 1808
|birth_place = [[Pulau Penyengat]], [[Kepulauan Riau]]<ref>{{cite web |url=https://www.britannica.com/biography/Raja-Ali-Haji-bin-Raja-Amhad |title= '''Raja Ali Haji bin Raja Ahmad''' Bugis-Malay prince, historian, and scholar|trans-title='''Raja Ali Haji bin Raja Ahmad''' Pangeran Bugis-Melayu, sejarawan, dan ilmuwan|author=<!--Not stated--> |website= britannica.com|lang=en}}</ref><ref name="Carruthers 2018">{{cite book |last=Carruthers |first=Andrew M.|date=2018 |title=Living on the Edge: Being Malay and Bugis in the Riau Islands|lang=en|trans-title=Hidup di Tepian: menjadi Melayu dan Bugis di Kepulauan Riau|location=30 Heng Mui Keng Terrace, Singapore 119614 |publisher= ISEAS Publishing (Yusof Ishak Institute)|isbn=978-981-4818-61-2}}</ref>
|birth_date = [[1808]]
|death_date = [[1873]]
|birth_place = {{negara|Malaysia}} [[Selangor]], [[Malaysia]]
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Pulau Penyengat]], [[KepulauanKesultanan Riau]][[IndonesiaLingga]]
|death_date = [[1873]]
|occupation = [[ulamaUlama]]<br/>[[sejarawanSejarawan]]<br/>[[pujanggaPujangga]]
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Pulau Penyengat]], [[Kepulauan Riau]][[Indonesia]]
|nationality =
|occupation = [[ulama]]<br/>[[sejarawan]]<br/>[[pujangga]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|ethnicity =
|citizenship =
|period =
Baris 18 ⟶ 16:
|subject =
|movement =
|notableworks =[[Gurindam Dua Belas]]
|spouse =
|partner =
Baris 31 ⟶ 29:
}}
 
'''Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad''' ([[Jawi]]: '''راج علي حاج بن راج حاج احمد''') atau cukupjuga dikenal dengan [[nama pena]]-nya '''Raja Ali Haji''' (lahir di [[SelangorPulau Penyengat]], ''[[ca.Kepulauan Riau]]'', {{circa}} [[1808]] - meninggal di [[Pulau Penyengat]], [[KepulauanKesultanan RiauLingga]], {{circa}} 1873)<ref name="Carruthers 2018">{{cite book |last=Carruthers |first=Andrew M.|date=2018 |title=Living on the Edge: Being Malay and Bugis in the Riau Islands|lang=en|trans-title=Hidup di Tepian: menjadi Melayu dan Bugis di Kepulauan Riau|location=30 Heng Mui Keng Terrace, Singapore 119614 |publisher= ISEAS Publishing (Yusof Ishak Institute)|isbn=978-981-4818-61-2}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.britannica.com/biography/Raja-Ali-Haji-bin-Raja-Amhad |title= ''ca.'Raja Ali Haji bin Raja Ahmad''' [[1873]]Bugis-Malay prince, masihhistorian, diperdebatkan)and scholar|trans-title='''Raja Ali Haji bin Raja Ahmad''' Pangeran Bugis-Melayu, sejarawan, dan ilmuwan|author=<!--Not stated--> |website= britannica.com|lang=en}}</ref> adalah [[ulama]], [[sejarawan]], dan [[pujangga]] [[abad 19]] keturunan [[Suku Bugis|Bugis]] dan [[Suku Melayu|Melayu]].<ref name="KellyBoyd">''Encyclopedia of Historians and Historical Writing'' (1999), pg 23-24</ref> Dia terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata [[bahasa Melayu]] lewat buku ''Pedoman Bahasa''; buku yang menjadi standar [[bahasa Melayu]]. Bahasa Melayu standar (juga disebut bahasa Melayu baku) itulah yang dalam [[Kongres Pemuda Indonesia]] [[28 Oktober]] [[1928]] ditetapkan sebagai bahasa nasional, [[bahasa Indonesia]]. Ia merupakan keturunan kedua (cucu) dari [[Raja Haji Fisabilillah]], [[Yang Dipertuan Muda]] IV dari [[Kesultanan Lingga-Riau]] dan juga merupakan bangsawan [[Bugis]].
 
[[Mahakarya]]nya, beliau yaitu: ''[[Gurindam Dua Belas]]'' (1847), menjadi pembaru arus [[sastra]] pada zamannya. Bukunya berjudul ''[[Kitab Pengetahuan Bahasa]]'', yaitu [[Kamus LoghatBahasa Melayu-Johor-Pahang- Riau-Lingga]] penggal yang pertama, merupakan [[kamus ekabahasa]] pertama di [[Nusantara]]. Ia juga menulis ''[[Syair]] Siti Shianah]]'', ''[[Syair Suluh Pegawai]]'', ''[[Syair Hukum Nikah]]'', dan ''[[Syair Sultan Abdul Muluk]]''. Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan [[sejarah Melayu]]. Buku berjudul ''[[Tuhfat al-Nafis]]'' ("Bingkisan Berharga" tentang [[sejarah Melayu]]), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dibilang menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian pihak berpendapat ''Tuhfat'' dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang juga sastrawan, [[Raja Ahmad]]. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang telah dimulai ayahnya. Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji pun menulis ''[[Mukaddimah fi Intizam]]'' (hukum dan politik). Ia juga aktif sebagai penasihatpenasehat kerajaan. Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai [[pahlawan nasional]] pada [[5 November]] [[2004]].
 
== Riwayat hidup ==
Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai [[pahlawan nasional]] pada [[5 November]] [[2004]].
[[File:Raja Ali Haji ibni Raja Ahmad.jpg|thumb|''Raja Ali Haji pada tahun 1867'']]
Raja Ali Haji dilahirkan di [[SelangorPulau Penyengat]],<ref name="Carruthers 2018">{{cite book |last=Carruthers |first=Andrew M.|date=2018 |title=Living on the Edge: Being Malay and Bugis in the Riau Islands|lang=en|trans-title=Hidup di Tepian: menjadi Melayu dan Bugis di Kepulauan Riau|location=30 Heng Mui Keng Terrace, Singapore 119614 |publisher= ISEAS Publishing (sekarangYusof bagianIshak [[Malaysia]]Institute)|isbn=978-981-4818-61-2}}</ref><ref>{{cite tahunweb 1808|url=https://www.britannica.com/biography/Raja-Ali-Haji-bin-Raja-Amhad atau|title= 1809'''Raja Ali Haji bin Raja Ahmad''' Bugis-Malay prince, walaupunhistorian, beberapaand sumberscholar|trans-title='''Raja menyebutkanAli bahwaHaji diabin dilahirkanRaja diAhmad''' [[PulauPangeran Penyengat]]Bugis-Melayu, (sekarangsejarawan, bagiandan ilmuwan|author=<!--Not stated--> |website= britannica.com|lang=en}}</ref> [[IndonesiaKepulauan Riau]]) tahun 1808 atau 1809.<ref name="AryaA"/><ref name="Al-nafis">''The Precious Gift: Tuhfat Al-nafis'' (1982), pg 5</ref>. Dia adalah putra dari Raja Ahmad, yang bergelar ''Engku Haji Tua'' setelah melakukan ziarah ke [[Mekah]]. Dia adalah cucu [[Raja Ali Haji Fisabilillah]] (saudara[[Yang RajaDipertuan LumuMuda]] IV dari [[Kesultanan Lingga-Riau]] dan juga merupakan bangsawan [[Bugis]], Sultansaudara pertama[[Raja SelangorLumu]]).<ref>''The Making of Modern Malaya: A History from Earliest Times to the Present'' (1963), pg 69</ref> Fisabilillah adalah keturunan keluarga [[kerajaan Riau]], yang merupakan keturunan dari [[prajurit Bugis]] yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-18.<ref>The Precious Gift: Tuhfat Al-nafis (1982), pg 277</ref> Bundanya, [[Encik]] [[Hamidah binti Malik]] adalah saudara sepupu dari ayahnya dan juga dari keturunan [[Sukusuku Bugis]].<ref>''The World's Religions'' (1988), pg 42</ref>
 
Raji Ali Haji dibesarkan dan banyak menjalani masa hidupnya serta menerima pendidikan di [[Pulau Penyengat]], [[Kesultanan Lingga]], yang pada masa kini merupakan bagian dari [[Provinsi Kepulauan Riau]], [[Indonesia]].<ref name="Carruthers 2018">{{cite book |last=Carruthers |first=Andrew M.|date=2018 |title=Living on the Edge: Being Malay and Bugis in the Riau Islands|lang=en|trans-title=Hidup di Tepian: menjadi Melayu dan Bugis di Kepulauan Riau|location=30 Heng Mui Keng Terrace, Singapore 119614 |publisher= ISEAS Publishing (Yusof Ishak Institute)|isbn=978-981-4818-61-2}}</ref><ref>''Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society'' (1994), pg 29</ref>
== Latar belakang ==
Raja Ali Haji dilahirkan di [[Selangor]] (sekarang bagian [[Malaysia]]) tahun 1808 atau 1809, walaupun beberapa sumber menyebutkan bahwa dia dilahirkan di [[Pulau Penyengat]] (sekarang bagian [[Indonesia]]) <ref name="AryaA"/><ref name="Al-nafis">''The Precious Gift: Tuhfat Al-nafis'' (1982), pg 5</ref>. Dia adalah putra dari Raja Ahmad, yang bergelar ''Engku Haji Tua'' setelah melakukan ziarah ke [[Mekah]]. Dia adalah cucu Raja Ali Haji Fisabilillah (saudara Raja Lumu, Sultan pertama Selangor).<ref>''The Making of Modern Malaya: A History from Earliest Times to the Present'' (1963), pg 69</ref> Fisabilillah adalah keturunan keluarga kerajaan Riau, yang merupakan keturunan dari prajurit Bugis yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-18.<ref>The Precious Gift: Tuhfat Al-nafis (1982), pg 277</ref> Bundanya, Encik Hamidah binti Malik adalah saudara sepupu dari ayahnya dan juga dari keturunan [[Suku Bugis]].<ref>''The World's Religions'' (1988), pg 42</ref>
 
Raji Ali Haji segera dipindahkan oleh keluarganya ke Pulau Penyengat saat masih bayi, di mana ia dibesarkan dan menerima pendidikan di sana.<ref>''Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society'' (1994), pg 29</ref>
 
== Karya terkenal ==
=== Puisi ===
* 1847 : ''[[Gurindam Dua Belas]]''
 
=== Buku ===
* 1860s : ''[[Tuhfat al-Nafis]] (Bingkisan Berharga)''
* 1865 : ''[[Silsilah Melayu dan Bugis]]''
 
=== Karya lain ===
* 1857 : ''[[Bustan al-Kathibin]]''
* 1850-an: ''[[Kitab Pengetahuan Bahasa]]'' (Tidak selesai)
* 1857 : ''[[Intizam Waza'if al-Malik]]''
* 1857 : ''[[Thamarat al-Mahammah]]'' <ref name="KellyBoyd"/>
 
Palsu
== Kematian ==
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa Raja Ali Haji wafat pada tahun [[1872]] di [[Pulau Penyengat]] <ref name="AryaA">''Mengenal Pahlawan Indonesia'', Ajisaka, pg 219</ref> di [[Kepulauan Riau]], tetapi tanggal kematiannya sedang diperdebatkan setelah bukti-bukti yang tersebar muncul untuk menentang klaim ini. Diantaranya, bukti yang terkenal adalah surat yang ditulis pada tahun 1872 ketika Raja Ali Haji menulis surat kepada [[Herman Von De Wall]], seorang ahli kebudayaan [[Belanda]], yang kemudian meninggal di [[Tanjung Pinang|Tanjungpinang]] pada tahun [[1873]].<ref>''Contesting Malayness: Malay Identity Across Boundaries'' (2004), pg 128</ref>
 
== Silsilah ==
Baris 106 ⟶ 102:
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Gurindam 12.JPG|[[Gurindam 12]] fasal ke-1 dan ke-2 oleh Raja Ali Haji (Pahlawan Nasional)
Berkas:Gurindam_traditional_Malay_poetry.jpg|Gurindam fasal ke-12
Berkas:R Ali Haji.jpg|Kompleks makam keluarga Haji Ahmad di [[Pulau Penyengat]], [[Kota Tanjung Pinang]]
</gallery>
 
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Raja Ali Haji: Mata Pena Mata Hati]]'' (2009), Raja Ali Haji diperankan oleh [[Alex Komang]].
* Dalam film ''[[Raja Ali Haji: Mata Pena Mata Hati]]'' (2009), Raja Ali Haji (remaja) diperankan oleh [[Reiner Manopo]].
 
== Lihat pula ==
Baris 117 ⟶ 118:
{{wikisource|Raja Ali Haji}}
* [http://www.rajaalihaji.com/en/ Situs penghormatan untuk Raja Ali Haji]
* {{id}} [http://personage.melayuonline.com/?a=THF3L29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Raja Ali Haji, dalam Bahasa Melayu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170601105414/http://personage.melayuonline.com/?a=THF3L29QTS9VenVwRnRCb20== |date=2017-06-01 }}
 
=== Referensi ===
Baris 129 ⟶ 130:
* ''The World's Religions'', oleh Stewart R. Sutherland, diterbitkan oleh G.K. Hall, 1988, ISBN 0-8161-8978-1
</div>
* {{id}} [http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=142439 Mengenang Kejayaan Sastra Melayu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311051349/http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=142439 |date=2007-03-11 }}, artikel di [[Suara Karya]] Online
* {{ms}} [http://www.islamhadhari.net/v4/tokohislam/detail.php?nkid=22 Artikel dari situs Islam Hadhari tentang Raja Ali Haji] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070209210712/http://www.islamhadhari.net/v4/tokohislam/detail.php?nkid=22 |date=2007-02-09 }}
* {{ms}} [http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg04828.html Posting berisi informasi tentang Raja Haji, kakek dari Raja Ali Haji]
 
Baris 141 ⟶ 142:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Ali Haji]]
[[Kategori:Sejarawan Islam Indonesia|Ali Haji]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanjung PinangTanjungpinang|Ali Haji]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia|Ali Haji]]
[[Kategori:Raja Ali Haji|Ali Haji]]