Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 21:
| death_date = {{circa|28 Januari 661 CE}}<br />({{circa| 21 Ramadhan 40 H}})<br />(usia {{circa|60/63}} tahun)
| death_place = [[Kufah]], [[Kekhalifahan Rasyidin]]
| burial_place = Dipercaya telah dimakamkan di [[Makam Imam Ali]], [[Najaf]], [[IraqIrak]]<br />{{coord|31.996111|44.314167|display=inline}}
| spouse = {{Collapsible list
|title=Istri|
Baris 42:
{{Ali}}
 
'''Ali bin Abi Thalib''' ({{lang-ar|عَلِيّ بْن أَبِي طَالِب|translit=ʿAlī bin Abī Ṭālib}}; {{circa|600–661}}) adalah sepupu sekaligus menantu dari [[nabi Islam]] [[Muhammad]] dan penerusnya, (sebagai [[Khalifah]] dan [[Dua Belas Imam|Imam Syiah]]), pertama dan [[Khalifah]] keempat yang memerintah negara Islam pertama [[Kekhalifahan Rasyidin]] dari tahun 656 hingga kematiannya pada tahun 661 M. Lahir dari pasangan [[Abu Thalib bin Abdul Muthalib]] dan [[Fatimah binti Asad]], Ali muda dibesarkan oleh sepupunya, Muhammad, dan menjadi [[Pemeluk Islam pertama|salah satu orang pertama]] yang menerima ajarannya.
 
Ali memainkan peran penting di tahun-tahun awal [[Islam]] ketika [[Muslim]] dianiaya dengan kejam di [[Makkah]]. Setelah imigrasi ({{Transl|ar|[[hijrah]]}}) ke [[Madinah]] pada tahun 622, Muhammad mengawinkan putrinya, [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] kepada Ali dan bersumpah persaudaraan dengannya. Ali menjabat sebagai sekretaris dan wakil Muhammad pada periode ini, dan merupakan salah satu pembawa bendera pasukan Islam. Banyak ucapan Muhammad yang memuji Ali, yang paling kontroversial diucapkan pada tahun 632 di [[Ghadir Khum]], "Barangsiapa yang menganggap aku sebagai {{Transl|ar|[[mawla]]}}, Maka Ali adalah {{transl|ar|mawla}} pula untuknya." Penafsiran kata [[polisemi]] [[Arab]] {{Transl|ar|mawla}} masih diperdebatkan: Bagi [[Syiah|Muslim Syiah]], Muhammad memberikan Ali otoritas agama dan politiknya, sementara [[Sunni|Muslim Sunni]] memandang hal ini hanya sebagai pernyataan persahabatan dan hubungan baik. Ketika Muhammad meninggal pada tahun yang sama, sekelompok Muslim mengadakan pertemuan tanpa kehadiran Ali dan menunjuk [[Abu Bakar ash-Shiddiq]] ({{reign|632|634}}) sebagai khalifah baru mereka. Ali kemudian melepaskan klaimnya atas kepemimpinan dan mengundurkan diri dari kehidupan publik pada masa pemerintahan Abu Bakar dan penggantinya, [[Umar bin Khattab]] ({{Reign|634|644}}). Meskipun nasihatnya kadang-kadang diminta, konflik antara Ali dan dua khalifah pertama ditandai dengan penolakannya untuk mengikuti praktik mereka. Penolakan ini membuat Ali kehilangan peluangnya untuk menjadi khalifah hingga akhirnya jabatan khalifah jatuh ke tangan [[Utsman bin Affan]] ({{Reign|644|656}}), yang kemudian ditunjuk untuk menggantikan Umar oleh dewan pemilihan. Ali juga sangat kritis terhadap Utsman, yang banyak dituduh melakukan nepotisme dan korupsi. Namun Ali juga berulang kali menjadi penengah antara khalifah dan para pemberontak tingkat provinsi yang marah atas kebijakan kontroversial khalifah.
Baris 95:
Keaslian riwayat Ghadir Khum jarang dibantah,{{sfn|Veccia Vaglieri|2012b}}{{sfn|Mavani|2013|p=20}}{{sfn|Dakake|2007|p=35}}{{sfn|Amir-Moezzi|2014}} dan termasuk "di antara yang paling banyak diakui dan dibuktikan kebenarannya" dalam sumber-sumber Islam klasik.{{sfn|Lalani|2011}} Bagaimanapun, frasa ''{{transliteration|ar|mawla}}'' adalah kata [[polisemi]] Arab dan penafsirannya dalam konteks Ghadir Khum terbagi berdasarkan garis sektarian. Sumber-sumber Syiah mengartikan ''{{transliteration|ar|mawla}}'' sebagai 'pemimpin', 'tuan', dan 'pelindung',{{sfn|Jafri|1979|p=20}} sedangkan sumber Sunni menafsirkannya sebagai cinta atau dukungan terhadap Ali.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}}{{sfn|Dakake|2007|p=45}} Oleh karena itu, kaum Syiah memandang Ghadir Khum sebagai penobatan Ali dengan otoritas agama dan politik Muhammad,{{sfn|Mavani|2013|p=2}}{{sfn|Dakake|2007|p=47}}{{sfn|Shah-Kazemi|2015b}} sedangkan kaum Sunni hanya menganggapnya sebagai pernyataan tentang hubungan baik antara kedua pria tersebut,{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}}{{sfn|Amir-Moezzi|2014}}{{sfn|Jafri|1979|p=21}} atau bahwa Ali harus melaksanakan kehendak Muhammad.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Syiah menunjukkan sifat luar biasa dari pengumuman tersebut,{{sfn|Dakake|2007|p=45}} sambil memberikan bukti Al-Qur'an dan tekstual,{{sfn|Mavani|2013|p=70}}{{sfn|Veccia Vaglieri|2012d}}{{sfn|Amir-Moezzi|2014}} dan berargumentasi untuk menghilangkan makna lain dari {{transliteration|ar|mawla}} dalam hadis tersebut kecuali kewibawaan,{{sfn|Dakake|2007|p=46}} Sementara kaum Sunni cenderung kurang memerhatikan khotbah Ghadir Khum dengan menganggapnya sebagai tanggapan sederhana terhadap keluhan massa sebelumnya terhadap Ali.{{sfn|Dakake|2007|pp=44–5}} Pada masa [[Masa pemerintahan Ali|pemerintahannya]] kelak, Ali diketahui meminta umat Islam untuk menyampaikan kesaksian mereka tentang Ghadir Khum,{{sfn|Lalani|2006|p=590}}{{sfn|Madelung|1997|p=253}}{{sfn|McHugo|2017|loc=§2.IV}} mungkin untuk melawan tantangan publik terhadap legitimasinya sebagai khalifah.{{sfn|Dakake|2007|p=41}}
 
==Pasca-Muhammad==
==Pemerintahan tiga khalifah pertama==
 
===Suksesi Muhammad===
Baris 236:
 
== Nama dan gelar ==
{{See also|Abu Turab}}
[[Berkas:Mirror_writing2.jpg|jmpl|[[Kaligrafi]] [[Utsmaniyah]] abad ke-18 bergaya ''mirror writing'' menuliskan frasa 'Ali Waliyullah' di kedua arahnya.]]
Ali dikenal dengan banyak nama dan gelar kehormatan dalam kebudayaantradisi Islam, beberapa di antaranya hanyaterutama dapatdigunakan ditemukanoleh pada sumber-sumberkaum Syiah.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Gelar-gelarnyaNama yakni{{Transliterasi|ar|[[kunyah]]}} Abu(teknonim) utamanya adalah {{Transliteration|ar|[[Abul al-Hasan|ʾAbūl Ḥasan]]}} ({{lit|bapakayahnya Hasan}}),.{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Diantara banyak gelarnya antara lain [[Murtazaal-Murtadha|''al-MurtadaMurtaḍā'']] ({{lit|orang yang diridai oleh-Nyadiridhai [AllahTuhan]}}),{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} [[Asadullah|''Asad Allāh'']] ({{lit|singaSinga Allah}}),{{Sfn|Alizadeh|2015}} dan [[HaydarHaidar|''Ḥaidar'']] ({{lit|singaSinga}}, nama yang awalnya dipilihkandiberikan oleh ibunya kepadanya).,{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}} Khusus di kalangan Syiah, ia juga digelari antara lain ''[[Amirul Mukminin|Amīrul Muʾminīn]]'' ({{lit|pemimpinPemimpin orang-orang yang beriman}}), Imamdan {{transl|ar|Imām al-Muttaqin}} ({{lit|pemimpin orang-orang yang bertakwa}}), serta [[Wali]]yullah.{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} [[Secara khusus, Syiah Dua Belas Imam|Imamiyyah]] menganggap gelar Amirul Mukminin hanya diberikan kepadamilik Ali.{{sfn|Gibb|19862012}} Ia juga dikenaldisebut sebagai [[Abu Turab|''Abū Turāb'']] ({{lit|bapak berdebudebu}}), yang diperkirakan berawal dari ejekan oleh musuh-musuhnya,{{Sfnsfn|Veccia VaglieriAfsaruddin|Nasr|19602023}} atau juga merujukyang pada saatawalnya ketikamungkin Muhammadmerupakan mendekatigelar Ali, mengusap debuhinaan dari pundaknya sambil memanggilnya, "''Abū Turāb''musuh-musuhnya."{{Sfn|HajVeccia ManouchehriVaglieri|20152012a}}
 
== Warisan ==
Baris 247 ⟶ 248:
 
[[File:Folio from a Nahj al-Balagha.gif|thumb|Folio dari naskah kuno {{Transl|ar|Nahjul Balaghah}}, sekitar tahun 1150 M.]]
Sebagian besar karya yang dikaitkan dengan Ali pertama kali disampaikan sebagai pidato dan kemudian dijadikan tulisan oleh orang lain. Ada juga permohonankumpulan doa, seperti ''[[Du'a Kumail]]'', yang mungkin telah dia ajarkan kepada orang lain.{{sfn|Gleave|2008}}
 
===={{Transliteration|ar|Nahjul Balaghah}}====
Baris 520 ⟶ 521:
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:Bani Hasyim]]
[[Kategori:Imam Syi'ahSyiah]]
[[Kategori:Empat belas masum]]
[[Kategori:Dua Belas Imam]]