Allah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Memberontag (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
(30 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-template|small=yes}}{{about|etimologi dan sejarah penggunaan istilah tersebut|konsep ketuhanan di dalam Islam|Allah (Islam)}}
[[Berkas:Allah3.svg|jmpl|ka|kata 'Allah' dalam [[kaligrafi]].]]
'''Allah''' ({{lang-ar|اللّٰه|translit=Allāh}}, {{IPA-ar|ʔɑɫːɑːh|IPA|Ar-allah.ogg}}) adalah kata yang berasal dari [[bahasa Arab]] yang umumbisa untukdimaknai sebagai [[Tuhan]].<ref>{{cite web|title=God|url=http://www.pbs.org/empires/islam/faithgod.html|work=Islam: Empire of Faith|publisher=PBS|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140327034958/http://www.pbs.org/empires/islam/faithgod.html|archivedate=2014-03-27|accessdate=18 December 2010}}</ref><ref>"Islam and Christianity", ''Encyclopedia of Christianity'' (2001): Orang Kristen di indonesia dan Yahudi di Indonesia juga menyebut Tuhan dengan nama ''Allāh''.</ref><ref name="gardet-allah">{{cite encyclopedia|url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/allah-COM_0047|title=Allah|encyclopedia=Encyclopaedia of Islam Online|first=L.|last=Gardet|accessdate=2 May 2007|editor1-first=P.|editor1-last=Bearman|editor2-first=Th.|editor2-last=Bianquis|editor3-first=C.E.|editor3-last=Bosworth|editor4-first=E.|editor4-last=van Donzel|editor5-first=W.P.|editor5-last=Heinrichs|publisher=Brill Online}}</ref><ref>"Kamus Besar Bahasa Indonesia" https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Allah</ref><ref>Spencer C. Tucker, ''The Encyclopedia of Middle East Wars: The United States in the Persian Gulf'', Hal 87 "kata Allah adalah nama Tuhan dan satu-satunya Tuhan yang disembah baik oleh orang Kristen di Indonesia dan Yahudi, Memang, nama Arab Allah juga digunakan oleh orang Kristen arab untuk Tuhan".</ref> dan bisa juga sebagai nama sembahan. Saat ini, kata "Allah" terutama digunakan oleh umat [[Muslim]] untuk menyebut nama [[Tuhan dalam Islam]],<ref>{{cite web |url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/allah |title=Allah |author=Merriam-Webster |publisher=Merriam-Webster |accessdate=25 February 2012|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140420121231/http://www.merriam-webster.com/dictionary/allah |archivedate=2014-04-20 }}</ref> sedangkan "Tuhan" dalam bahasa Arab itu sendiri disebut "''[[Rabb]]''" atau "[[Ilahi|''Ilah'']]((h".<ref>ismu-al-Dzat-al-Wajib-ul-Wujud (Suatu nama Dzat Yang Maha Ada, yang menyebabkan segala sesuatu menjadi ada) atau nama dari al-Ilah (ha-elohim)</ref>
 
Nama Allah telah digunakan oleh kaum hanif dan masyarakat non Muslim bangsa Arab sejak masa sebelum Nabi Muhammad. Pada masa dahulu, kata tersebut digunakan bersamaan dengan kata ''al-lah''.<ref>{{cite encyclopedia|author=Anthony S. Mercatante & James R. Dow|title=Allah|encyclopedia=The Facts on File Encyclopedia of World Mythology and Legend|publisher=Facts on File|year=2004|page=53|isbn=978-1-4381-2685-2}}</ref> Nabi Islam [[Muhammad]] menyebut kata Allah untuk sebagai nama dan citra Tuhan dalam Islam,<ref>{{cite dictionary|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/allah|title=Allah|author=Merriam-Webster|dictionary=Merriam-Webster|access-date=25 February 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20140420121231/http://www.merriam-webster.com/dictionary/allah|archive-date=20 April 2014}}</ref> dan menjadi pedoman untuk umat Muslim di seluruh dunia hingga saat ini. [[Umat Kristen Arab]] juga memakai kata ''Allah'' untuk menyebutnya sebagai nama suatu sosok ilahi.<ref>{{Cite book|last=Al-Yassu'i|first=Fr. Luis Ma'aluf|last2=Al-Yassu'i|first2=Fr. Bernard Totelini|title=Kamus Al-Munjid Fiilogghol Waal'alam|pages=16|quote=Nama suatu zdat yang Maha Ada yang menjadikan segalanya ada.|url-status=live}}</ref> Saat ini, kata ''Allah'' juga digunakan dalam pengertian yang mirip, meskipun tidak secara khusus, oleh penganut [[Babisme]], penganut [[Baháʼí]], penganut [[Mandean]], [[Kekristenan di Indonesia|umat Kristen Indonesia]] dan [[Kekristenan di Malta|Malta]], umat [[Yahudi Sefardi]] dan [[Yahudi Mizrahi]].<ref name="Columbia">[[Columbia Encyclopedia]], ''Allah''</ref><ref name="Britannica">"Allah." [[Encyclopædia Britannica]]. 2007. Encyclopædia Britannica</ref><ref name="EncMMENA">Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa, ''Allah''</ref><ref>Willis Barnstone, Marvin Meyer ''The Gnostic Bible: Revised and Expanded Edition'' Shambhala Publications 2009 {{ISBN|978-0-8348-2414-0}} page 531</ref> Umat [[Sikh]] dan [[Kekristenan di Malaysia|umat Kristen Malaysia]] juga menggunakannya, meskipun hal tersebut menyebabkan permasalahan politik dan hukum.<ref>[http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=10620032 Sikhs target of 'Allah' attack], Julia Zappei, 14 January 2010, ''The New Zealand Herald''. Accessed on line 15 January 2014.</ref><ref>[http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=11139915 Malaysia court rules non-Muslims can't use 'Allah'], 14 October 2013, ''The New Zealand Herald''. Accessed on line 15 January 2014.</ref><ref>[https://www.reuters.com/article/us-malaysia-religion-idUSBREA010C120140102 Malaysia's Islamic authorities seize Bibles as Allah row deepens], Niluksi Koswanage, 2 January 2014, Reuters. Accessed on line 15 January 2014. [https://www.reuters.com/article/us-malaysia-religion-idUSBREA010C120140102]</ref><ref>{{cite web|url= http://aliran.com/web-specials/bahasa-malaysia-bibles-10-point-solution/|title= Bahasa Malaysia Bibles: The Cabinet's 10-point solution|date= 25 January 2014}}</ref><ref>{{cite news|url= http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/01/24/Najib-Kalimah-Allah/|title= Najib: 10-point resolution on Allah issue subject to Federal, state laws|newspaper= [[The Star (Malaysia)|The Star]]|date= 24 January 2014|access-date= 25 June 2014}}</ref>
Baris 12:
== Penggunaan sebagai kata khusus ==
=== Arab-pra Islam ===
Variasi dari kata ''Allah'' ditemukan di prasasti pra-Islam pagan dan Kristen.<ref name="Robin304">{{cite book|author=Christian Julien Robin|year=2012|url=https://books.google.com/books?id=GKRybwb17WMC&pg=PA304|title=Arabia and Ethiopia. In The Oxford Handbook of Late Antiquity|publisher=OUP USA|isbn=9780195336931|pages=304–305}}</ref><ref>{{cite book | last = Hitti | first = Philip Khouri | title = History of the Arabs | publisher = Palgrave Macmillan | year = 1970 | pages = 100–101}}</ref> Beberapa teori yang berbeda muncul mengenai peran ''Allah'' dalam kultus politeisme pra-Islam. Beberapa penulis menyebut bahwa orang-orang Arab politeistik menggunakan nama Allah ini sebagai referensi kepada dewa pencipta atau dewa tertinggi dari jajaran mereka.<ref name="EoI">Encyclopaedia of Islam, ''Allah''</ref><ref>Zeki Saritopak, ''Allah'', The Qu'ran: An Encyclopedia, ed. by Oliver Leaman, p. 34</ref> Istilah ini mungkin terdapat dalam Agama asli Mekkah.<ref name="EoI" /><ref name="GodEoQ">Gerhard Böwering, ''God and his Attributes'', Encyclopedia of the Qur'an, ed. by [[Jane Dammen McAuliffe]]</ref> Menurut satu hipotesis, dari peneliti [[Julius Wellhausen]], Allah walaupun disebutkan atau kata yang merujuk nama Tuhan dari Abraham dari tiga agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam) tapi pada saat itu disalah gunakan merujuk dewa tertinggi dari suku sekitar Quraysh. Dimana pada saat itu adalah sebutan yang manahbiskan supeoritas [[Hubal]] (Dewa Bulan, dewa tertinggi [[Quraisy]]) atas dewa-dewa lainnya.<ref name="Robin304"/> Namun, ada juga bukti bahwa Allah dan Hubal adalah dua dewa yang berbeda. Dimana Allah adalah tuhan dari Abraham dari tiga agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam). <ref name="Robin304"/> Menurut hipotesis itu, [[Ka'bah]] pertama kali ditahbiskan kepada dewa tertinggi bernama Allah (Tuhan dari Yahudi, Kristen dan Islam) dan kemudian menjadi tuan rumah dari jajaran suku Quraisy setelah penaklukan mereka atas [[Mekkah]], sekitar satu abad sebelum era Muhammad.<ref name="Robin304"/> Beberapa prasasti tampaknya menunjukkan bahwa Allah sudah lama ada sebelum Yahudi, Kristen dan Islam datang. Dimana itu merujuk Tuhan Abraham. tetapi belum diketahui banyak atau misteri di zaman itu tentang mengapa bisa penggunaan dan pengkultusannya menjadi seperti itu.<ref name="Robin304"/> Beberapa ahli berpendapat bahwa Allah mungkin telah mewakili dewa pencipta dimana superioritasnya melebihi nama-nama dewa-dewa lokal yang lebih khusus.<ref name= Berkey>{{cite book|author=Jonathan Porter Berkey|title=The Formation of Islam: Religion and Society in the Near East, 600-1800|url=https://books.google.com/books?id=mLV6lo4mvj0C&pg=PA42|year=2003|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-58813-3|page=42}}</ref><ref name="Peterson2007">{{cite book|author=Daniel C. Peterson|title=Muhammad, Prophet of God|url=https://books.google.com/books?id=9zpbEj0xA_sC&pg=PA21|date=26 February 2007|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-0754-0|page=21}}</ref> Ada ketidaksepakatan tentang apakah Allah memainkan peran utama dalam praktik pemujaan agama di Mekkah.<ref name= Berkey/><ref name= Peters107>{{cite book|author=Francis E. Peters|title=Muhammad and the Origins of Islam|url=https://books.google.com/books?id=0OrCo4VyvGkC&pg=PA107|year=1994|publisher=SUNY Press|isbn=978-0-7914-1875-8|page=107}}</ref> Nama ayah Muhammad sendiri adalah ʿAbd-Allāh yang berarti "pelayan Allāh".<ref name="GodEoQ"/> Ini menunjukkan bahwa penyembahan terhadap Allah itu memang ada sebelum Islam muncul atau Muhammad lahir.
 
=== Kristen ===
Penutur bahasa Arab dari semua agama Abraham, termasukSebagian Kristen dan Yahudi, menggunakan kata "Allah" untuk berarti "Tuhan".<ref name="Columbia" /> Orang-orang Arab Kristen saat ini tidak memiliki kata lain untuk "Tuhan" selain dari kata "Allah".<ref name="Cambridge">{{cite book|author1=Lewis, Bernard|author2=Holt, P. M.|author3=Holt, Peter R.|author4=Lambton, Ann Katherine Swynford|year=1977|title=The Cambridge history of Islam|location=Cambridge, Eng|publisher=University Press|isbn=978-0-521-29135-4|page=32}}</ref> Kata Allah dalam tradisi Kristen Asyria (''[[Church of the East|Church of the east]]'') di Mesopotamia (sekarang Iraq) juga digunakan daalam liturgi berbahasa Arab. Demikian juga Gereja Syria dan Koptik Mesir yang sama-sama telah menyebar sejak abad 1, semenjak Yesus mengutus para murid-Nya ke berbagai daerah. Bahkan keturunan bahasa Arab yang berbahasa Malta,<ref>{{cite book|title=Maltese|url=https://archive.org/details/maltese0000borg|author1=Borg and Azzopardi-Alexander, 1997|date=1997|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-0-415-02243-9|page=xiii|quote=In fact, Maltese displays some areal traits typical of Maghrebine Arabic, although over the past 800 years of independent evolution it has drifted apart from Tunisian Arabic}}</ref><ref>{{cite book|url=http://macmillandictionaries.com/MED-Magazine/February2005/27-LI-Maltese.htm|title=Maltese - an unusual formula|author1=Brincat, 2005|quote=Originally Maltese was an Arabic dialect but it was immediately exposed to Latinisation because the Normans conquered the islands in 1090, while Christianisation, which was complete by 1250, cut off the dialect from contact with Classical Arabic. Consequently Maltese developed on its own, slowly but steadily absorbing new words from Sicilian and Italian according to the needs of the developing community.|archiveurl=https://web.archive.org/web/20151208063739/http://macmillandictionaries.com/MED-Magazine/February2005/27-LI-Maltese.htm|archivedate=2015-12-08|df=|deadurl=no}}</ref> menggunakan kata Allah untuk "Tuhan" meskipun hampir seluruh populasi Malta adalah pemeluk agama Katolik Roma.
 
Orang Kristen Arab, menggunakan istilah Allāh al-ab (الله الأب) untuk Allah Bapa, Allāh al-ibn (الله الابن) untuk Allah Anak, dan Allāh al-rūḥ al-quds (الله الروح القدس) bagi Allah Roh Kudus di dalam banyak ritual Tradisi Gereja. Contoh tradisi Tanda Salib berdoa, memasuki ruang ibadah, dan juga pembaptisan.<ref>Matius 28:19 TB LAI "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus"</ref> mereka juga menciptakan ''bismillāh'' mereka sendiri di awal abad ke-8 di mana Islam mengadopsi ''bismillāh'' <ref name="Thomas">Thomas E. Burman, ''Religious Polemic and the Intellectual History of the Mozarabs'', [[Brill Publishers|Brill]], 1994, p. 103</ref> berbunyi: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Sedangkan ''Bismillāh'' Trinitias berbunyi: "Dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Satu Tuhan." Doa Syria, Latin, dan Yunani tidak memiliki kata "Satu Tuhan" di akhir. Penambahan ini dibuat untuk menekankan aspek monoteistik dari keyakinan Trinitarian dan juga untuk membuatnya lebih familiar di kalangan Muslim.<ref name="Thomas" />
Baris 29:
=== Islam ===
{{main|Allah (Islam)}}
Dalam konsep [[Islam]], '''Allah''' ([[bahasa Arab]]: الله‎الله) adalah nama Tuhan, dan diyakini sebagai [[Dzat]] Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.<ref>John L. Esposito, ''Islam: The Straight Path'', Oxford University Press, 1998, Hal.22</ref>
 
Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (''[[tauhid]]'').<ref>John L. Esposito, ''Islam: The Straight Path'', Oxford University Press, 1998, Hal.88</ref> Dia itu ''wahid'' dan Esa (''ahad''), Maha Pengasih dan Maha Kuasa.<ref name="Britannica"/> “Sesungguhnya aku Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali aku. Maka sembahlah aku dan dirikan shalat untuk mengingatku”. (Q.S Thoha 14). Menurut [[Al-Qur'an|Al-Quran]] terdapat [[99 Nama Allah]] (''[[Asmaulhusna|asma'ul husna]]'' artinya: "nama-nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda.<ref name="EncMMENA"/><ref name="Bentley, David 1999">Bentley, David (1999). ''The 99 Beautiful Names for God for All the People of the Book''. William Carey Library. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa:Sumber buku/0-87808-299-9|0-87808-299-9]].</ref> Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas.<ref>Annemarie Schimmel,''The Tao of Islam: A Sourcebook on Gender Relationships in Islamic'', SUNY Press, Hal.206</ref> Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (''ar-rahman'') dan "Maha Penyayang" (''ar-rahim'').<ref name="EncMMENA"/><ref name="Bentley, David 1999"/>
Baris 40:
 
=== Arab ===
Kata "Allah" sudah digunakan [[bangsa Arab]] semenjak [[Arabia pra-Islam|zaman pra-Islam]].<ref name="Robin304" /> Umat berbagai [[agama samawi]] yang menuturkan [[bahasa Arab]] sama-sama menggunakan kata "Allah" sebagai sebutan bagi Sang Sembahan/Ilah menurut keyakinan masing-masing.<ref name="Columbia" /> UmatSebagian umat Kristen Arab sekarang ini juga memakai kata "Allah" untuk Tuhan,<ref name="Cambridge" /> sama seperti [[bangsa Asyur|umat Kristen Asyur]]ada yang hanyameyakininya mengenalsebagai katanama "''Alaha''"dewa (ܐܠܗܐ)atau untuknama menyebutsembahan Sangumat SembahanIslam. Sebagai contoh, umat Kristen Arab memakai istilah ''Allahul Ab'' (الله الأب) untuk [[Allah Bapa]], ''Allahul Ibin'' (الله الابن) untuk [[Allah Anak|Allah Anak/Putra]], dan ''Allahur Ruhul Quds'' (الله الروح القدس) untuk [[Roh Kudus|Allah Roh Kudus]].
 
=== Indonesia dan Malaysia ===
Baris 46:
[[Umat Kristen]] di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] menggunakan kata "''Allah''" sebagai terjemahan kata [[Bahasa Ibrani Alkitabiah|bahasa Ibrani]] ''Elohim'' (אֱלֹהִים, ''elohím'') dan kata-kata serupa di [[Perjanjian Lama]] serta kata [[Bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] ''Theos'' (θεός, ''theós'') dan kata-kata serupa di [[Perjanjian Baru]] pada Alkitab-Alkitab terjemahan [[bahasa Indonesia]] dan [[Bahasa Melayu Malaysia|bahasa Malaysia]] (keduanya merupakan bentuk baku dari [[bahasa Melayu]] dan [[bahasa resmi]] di negara terkait), terutama dalam [[Alkitab Terjemahan Baru]] yang dipakai oleh Gereja-Gereja [[denominasi Kristen]] arus utama (termasuk [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]) di Indonesia. Pelafalannya juga menggunakan pelafalan {{IPA|[ˈʔalah]}} (seperti mengucapkan "alah") alih-alih pelafalan {{IPA|[ʔɑɫːɑːh]}}.
 
Perlu dicatat bahwa kata "''Tuhan''" sendiri digunakan sebagai terjemahan untuk kata Ibrani ''Adonai'' (אֲדֹנָי, ''ăḏônāy'') dan kata-kata serupa di Perjanjian Lama serta kata Yunani ''Kirios'' (κῡ́ρῐος, ''kū́rios'') dan kata-kata serupa di Perjanjian Baru; sedangkan kata "''T<small>UHAN</small>''" untuk menerjemahkan nama [[Yahweh]] (יהוה‎יהוה, YHWH, [[Tetragrammaton]]) dan nama-nama serupa di Perjanjian Lama.
 
Sejarah penggunaan kata "Allah" di tengah kalangan [[Kekristenan di Indonesia|umat Kristen Indonesia]] dapat ditelusuri jauh pada waktu masuknya Kekristenan di Nusantara, terutama pada penggunaan kata tersebut oleh [[Fransiskus Xaverius]] saat menerjemahkan nas-nas Alkitab ke dalam bahasa Melayu pada abad ke-16.<ref>The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society Sneddon, James M.; University of New South Wales Press; 2004</ref><ref>The History of Christianity in India from the Commencement of the Christian Era: Hough, James; Adamant Media Corporation; 2001</ref> Di dalam kamus bahasa Belanda–Melayu pertama yang disusun [[Albert Cornelius Ruyl]], Justus Heurnius, dan Caspar Wiltens pada tahun 1650, kata "Allah" dicantumkan sebagai padanan kata Belanda ''Godt''.<ref>{{cite book|last1=Wiltens|first1=Caspar|last2=Heurnius|first2=Justus|year=1650|url=https://books.google.com/books?id=3GcTAAAAQAAJ&q=allah|title=Justus Heurnius, Albert Ruyl, Caspar Wiltens. "Vocabularium ofte Woordenboeck nae ordre van den alphabeth, in 't Duytsch en Maleys". 1650:65|access-date=14 Januari 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20131022172808/https://books.google.com/books?id=3GcTAAAAQAAJ&v=onepage&q=allah&f=false|archive-date=22 Oktober 2013}}</ref>
Baris 65:
# Meminta menegur keras gereja-gereja yang masih memakai nama Allah;
# Meminta menegur para rohaniawan Kristen yang masih menggunakan nama Allah juga.
# dan LAI mengambil istilah bahasa arab yang lainnya (contoh: rosul, al kitab, nabi, dan lainnya).
 
Pihak LAI sempat dituntut ke [[pengadilan]],<ref>{{Cite news|last=|first=|date=16 April 2008|title=Tabloid Reformata Edisi 81 April Minggu II 2008|url=https://books.google.co.id/books?id=Cw6YBwAAQBAJ&pg=PA14&lpg=PA14&dq=LAI+dimejahijaukan&source=bl&ots=5JdiUHyPRd&sig=ACfU3U0xwFWFTxeWNgXSKBoBhZvhEJ9frA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwilnbDbrc7pAhUGU30KHeDrD5MQ6AEwAHoECAoQAQ#v=onepage&q=LAI%20dimejahijaukan&f=false|work=|access-date=25 Mei 2020}}</ref> tetapi tuntutannya dibatalkan oleh hakim. Banyak gereja yang mengambil posisi untuk membela LAI. Perdebatan nama Allah ini, meskipun telah surut, masih terjadi baik di forum terbuka maupun melalui jaringan online sampai saat ini. Pengikut Gerakan Nama Suci pada tahun 2007 menerbitkan Alkitab "Indonesian Literal Translation" dan sampai sekarang sudah tersebar di banyak kalangan Kristen yang tidak lagi menyebut nama Allah dalam pengajaran dan peribadatan mereka.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Indonesian Literal Translation|url=https://sejarah.co/sejarah/ver_indonesian_literal_translation.htm|website=Sejarah Alkitab Indonesia|access-date=25 Mei 2020}}</ref>