Allah (Kristen): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 259:
Sedari [[gereja perdana|awal sejarah Kekristenan]], sejumlah [[Nama dan gelar Yesus|gelar telah diberikan]] kepada Yesus, antara lain [[Mesias]] ([[Kristus]]) dan [[Putra Allah]].<ref name=Bowden101/><ref name=Brom128 /> Dari sudut pandang teologis, gelar-gelar tersebut adalah atribut-atribut yang berlainan. Gelar "Mesias" mengacu kepada penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama di dalam diri Yesus, sementara gelar "Putra Allah" mengacu kepada hubungannya selaku Sang Putra dengan Sang Bapa.<ref name=Bowden101>''The Westminster Dictionary of Christian Theology'', Alan Richardson & John Bowden, 1 Januari 1983 {{ISBN|0664227481}} Halaman 101</ref><ref name=Brom128>''Historical Theology: An Introduction'', Geoffrey W. Bromiley, 2000 {{ISBN|0567223574}} Halaman 128-129</ref> Allah Putra berbeda dari Mesias maupun Putra Allah, dan teologi tentang Allah Putra sebagai bagian dari doktrin Tritunggal baru dibakukan secara resmi seabad lebih sesudah teologi tentang Mesias dan Putra Allah dibakukan.<ref name=Brom128 /><ref name=mini307>''Christology: Biblical And Historical'', Mini S. Johnson {{ISBN|8183240070}} Halaman 307</ref><ref>''The Ecumenical Councils of the Catholic Church: A History'', Joseph F. Kelly, 1 September 2009 {{ISBN|0814653766}} Halaman 19-22</ref>
 
Menurut [[injil]]-injil, Yesus dikandung dari Roh Kudus dan [[Kelahiran Yesus|dilahirkan]] oleh [[Maria|Perawan Maria]].<ref name=Pract/> Riwayat-riwayat Alkitab tentang kiprah Yesus mencakup riwayat [[pembaptisan Yesus|pembabtisannya]], [[mukjizat-mukjizat Yesus Kristus|mukjizat-mukjizat yang ia perbuat]], serta [[Pelayanan Yesus|kbotbah, pengajaran, dan penyembuhan]] yang ia berikan. Riwayat-riwayat di dalam injil-injil lebih menyoroti wafat Yesus, dengan mengkhususkan kira-kira sepertiga dari isinya bagi liputan peristiwa-peristiwa yang berlangsung di Yerusalem selama tujuh hari atau sepekan terakhir kehidupan Yesus.<ref name=Turner613 >''Matthew'', David L. Turner, 2008 {{ISBN|0-8010-2684-9}} Halaman 613</ref> Inti kepercayaan Kristen adalah bahwasanya lewat [[penyaliban dan kematian Yesus|wafat]] dan [[kebangkitan Yesus]], umat manusia yang [[dosa asal|berdosa]] dapat didamaikan dengan Allah, dan oleh karena itu ditawari keselamatan dan janji [[Kehidupan kekal (Kekristenan)|kehidupan yang kekal]].<ref name=Harris12/> Kepercayaan akan kodrat penebusan dari wafat Yesus sudah dianut sebelum surat-surat Paulus ditulis, bahkan sudah muncul sejak hari-hari permulaan sejarah Kekristenan dan [[Pusat awal Kekristenan#Yerusalem|Gereja Yerusalem]].<ref>''Lord Jesus Christ: Devotion to Jesus in Earliest Christianity'', Larry W. Hurtado, 14 September 2005 {{ISBN|0802831672}} Halaman 130-133</ref> Pernyataan [[Syahadat Nikea]] yang berbunyi "untuk kita ... disalibkan" adalah cerminan dari kepercayaan inti ini.<ref name=Harris12>''Christian Theology'', J. Glyndwr Harris, Maret 2002 {{ISBN|1902210220}} Halaman 12-15</ref><!--
 
The two Christological concerns as to how Jesus could be truly God while preserving faith in the existence of one God and how the human and the divine could be combined in one person were fundamental concerns from well before the [[First Council of Nicaea]] (325).<ref name=Bromo50>''Historical Theology: An Introduction'' by Geoffrey W. Bromiley 2000 {{ISBN|0567223574}} pages 50-51</ref> However, the theology of "God the Son" was eventually reflected in the statement of the Nicene Creed of the 4th century.<ref>''Late Antiquity: A Guide to the Postclassical World'' by G. W. Bowersock, Peter Brown and Oleg Graba 1999 {{ISBN|0674511735}} page 605</ref>