Allah (Kristen): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 263:
Dua pertanyaan kristologis, yakni bagaimana Yesus dapat menjadi Allah sejati sambil melanggengkan iman akan keberadaan satu Allah, dan bagaimana kemanusiaan dan keilahian dapat manunggal di dalam satu pribadi, adalah pertanyaan-pertanyaan fundamental yang sudah mengemuka sebelum [[Konsili Nikea I]] tahun 325.<ref name=Bromo50>''Historical Theology: An Introduction'', Geoffrey W. Bromiley 2000 {{ISBN|0567223574}} Halaman 50-51</ref> Meskipun demikian, teologi "Allah Putra" pada akhirnya terefleksikan di dalam pernyataan Konsili Nikea pada abad ke-4.<ref>''Late Antiquity: A Guide to the Postclassical World'', G. W. Bowersock, Peter Brown, dan Oleg Graba, 1999 {{ISBN|0674511735}} Halaman 605</ref>
 
[[Syahadat Kalsedon]] tahun 451, yang diterima mayoritas umat Kristen, menandaskan bahwa Yesus adalah [[Inkarnasi (Kekristenan)|Allah yang menjadi manusia]] dan "[[persatuan hipostatik|Allah sejati sekaligus manusia sejati]]" (paripurna illahi sekaligus paripurna insani). Karena sepenuhnya menjadi manusia dalam segala segihal, Yesus mengalami derita dan cobaan sama seperti manusia lain, hanya saja ia tidak berbuat dosa. Karena sepenuhnya adalah Allah, Yesus mengalahkan kematian dan kembali hidup.<ref>''A Short History of Christian Doctrine'', Bernhard Lohse, 5 Januari 1978 {{ISBN|0800613414}} Halaman 90-93</ref> [[Konsili Konstantinopel III]] tahun 680 menegaskan bahwa baik kehendak ilahi maupun kehendak insani ada di dalam diri Yesus, dan kehendak ilahi yang diutamakan, sehingga memimpin dan menuntun kehendak insani.<ref>''The Westminster Dictionary of Christian Theology'', Alan Richardson & John Bowden, 1 Januari 1983 {{ISBN|0664227481}} Halaman 169</ref>
 
Dalam Kekristenan arus utama, Yesus Kristus selaku [[Allah Anak|Allah Putra]] dimuliakan sebagai [[Kristologi|Pribadi Kedua]] Tritunggal Mahakudus karena relasi kekalnya dengan Pribadi Pertama Tritunggal Mahakudus (Allah selaku Sang Bapa).<ref name=Millard>''Introducing Christian Doctrine'' (edisi ke-2), Millard J. Erickson, 1 April 2001 {{ISBN|0801022509}} Halaman 237-238</ref> Ia dipandang setara dengan Bapa dan Roh Kudus, dan sepenuhnya Allah sekaligus sepenuhnya manusia. Menurut kodrat ilahinya Yesus adalah Putra Allah, dan menurut kodrat insaninya Yesus berasal dari nasab Daud.<ref name=Pract>''Practical Christian Theology'', Floyd H. Barackman, 1998 {{ISBN|0825423740}} Halaman 149-151</ref><ref name=Millard/><ref>''Encyclopedia of Theology: A Concise Sacramentum Mundi'', Karl Rahner, 28 Desember 2004 {{ISBN|}} Halaman 692-694</ref><ref>Untuk ayat-ayat Alkitabnya, baca: {{Alkitab|Roma 1:3}}, {{Alkitab|Roma 4}}, {{Alkitab|Galatia 4:4}}, {{Alkitab|Yohanes 1:1-14}}, {{Alkitab|Yohanes 5:18-25}}, {{Alkitab|Yohanes 10:30-38}}</ref>