Allah (Kristen): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 147:
 
[[Berkas:Peter Paul Rubens - The Last Judgement - WGA20225.jpg|thumb|right|''Penghakiman Terakhir'' karya Rubens, 1617]]
Di dalam beberapa lukisannya, semisal ''[[Penghakiman Terakhir Besar (Rubens)|Penghakiman Terakhir]]'', perupa [[Rubens]] menghadirkamenghadirkan sosok Allah Bapa dengan menggunakan citra yang kala itu sudah berterima luas, yakni citra ramanda berjanggut yang mengamati segala sesuatu dari kejauhan.<ref>{{cite journal |last1=Esposito |first1=Teresa |title=Ignis artificiosus. Images of God and the Universe in Rubens’s Depiction of Antique Shields |journal=Early Modern Low Countries |date=11 Desember 2018 |volume=2 |issue=2 |pages=244 |doi=10.18352/emlc.70 |doi-access=free }}</ref> Kendati marak bermunculan di Italia, Spanyol, Jerman, dan Negeri Dataran Rendah, penggambaran sosok Allah Bapa dihindari di negeri-negeri Eropa selebihnya, bahkan pada abad ke-17. Pada tahun 1632, hampir semua anggota [[Majelis Bintang]] di Inggris (kecuali [[Uskup Agung York]]) mengutuk pemampangan gambar-gambar Tritunggal pada kaca-kaca jendela gereja, bahkan beberapa di antaranya menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum.<ref>Charles Winston, 1847 ''An Inquiry Into the Difference of Style Observable in Ancient Glass Paintings, Especially in England'' {{ISBN|1-103-66622-3}}, (2009) halaman 229</ref> Belakangan pada abad ke-17, [[Sir Thomas Browne]] mengemukakan di dalam tulisannya bahwa ia menganggap penggambaran sosok Allah Bapa dalam rupa seorang pria tua sebagai "suatu tindakan berbahaya" yang dapat mengarahkan orang kepada simbolisme bangsa Mesir.<ref name=":2">Sir Thomas Browne's Works, 1852, {{ISBN|0559376871}}, 2006 halaman 156</ref> Pada tahun 1847, [[Charles Winston]] masih mencerca citra-citra ala "tren [[Katolik Roma (istilah)|keroma-romaan]]" (istilah yang mengacu kepada umat Katolik) yang ia anggap sebaiknya dijauhi di Inggris.<ref>Charles Winston, 1847 ''An Inquiry Into the Difference of Style Observable in Ancient Glass Paintings, Especially in England'' {{ISBN|1-103-66622-3}}, (2009) halaman 230</ref>
 
Pada tahun 1667, di dalam bab 43 dari keputusannya, [[Sobor Moskwa tahun 1666–1667|Sidang Raya Kebatrikan Moskwa]] secara khusus menetapkan larangan terhadap sejumlah penggambaran simbolis Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Larangan ini juga mengakibatkan banyak ikon lain dimasukkan ke dalam daftar ikon terlarang,<ref>Oleg Tarasov, 2004 ''Icon and devotion: sacred spaces in Imperial Russia'' {{ISBN|1-86189-118-0}} page 185</ref><ref>{{cite web|url=http://genuineorthodoxchurch.com/moscow_1666.htm|title=Council of Moscow - 1666-1667|access-date=30 December 2016}}</ref> dan sangat berdampak terhadap penggambaran ala-Barat yang sudah merambah ikon-ikon Ortodoks. Sidang raya ini juga menandaskan bahwa pribadi Tritunggal yang disebut "[[Yang Lanjut Usianya]]" adalah Kristus selaku ''Logos'', bukan Allah Bapa. Meskipun demikian, beberapa ikon yang menampilkan gambaran simbolis Allah Bapa dan Allah Roh Kudus masih terus dibuat di Rusia maupun di [[Yunani]], [[Rumania]], dan negara-negara Kristen Ortodoks lainnya.