Amien Rais: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Copyofamedicine (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 58:
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Muhammad Amien Rais,''' [[Magister|M.A.]] ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|26|4|1944}}) adalah politikus [[Indonesia]] yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro [[Partai Ummat]] sejak awal dideklarasikan pada tanggal 29 April 2021. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai [[Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]] sejak 3 Oktober 1999 hingga 30 September 2004. Ia dikenal sebagai tokoh [[Muhammadiyah]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Andryanto|first=S. Dian|date=2022-04-26|title=78 Tahun Amien Rais, Perjalanan Politiknya hingga Mendirikan Partai Ummat|url=https://nasional.tempo.co/read/1586140/78-tahun-amien-rais-perjalanan-politiknya-hingga-mendirikan-partai-ummat|website=Tempo|language=en|access-date=2023-01-15}}</ref>
 
Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia sebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah menjelang berakhirnya kekuasaan [[Orde Baru]] di bawah Presiden [[Soeharto]]. Setelah partai-partai politik dihidupkan kembali pada masa pemerintahan Presiden [[B. J. Habibie]], dirinya ikut mendeklarasikan pendirian [[Partai Amanat Nasional]] (PAN).<ref name=":1">{{Cite web|last=Arjanto|first=Dwi|date=2022-08-23|title=Kilas Balik Pendirian PAN 24 Tahun Lalu: Reformasi 1998, Amien Rais dan Menggusur Orba|url=https://nasional.tempo.co/read/1625859/kilas-balik-pendirian-pan-24-tahun-lalu-reformasi-1998-amien-rais-dan-menggusur-orba|website=Tempo|language=en|access-date=2023-01-15}}</ref> Ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN sejak partai tersebut berdiri sampai tahun 2005 dan tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum di Kongres II.<ref>{{Cite web|last=Farisa|first=Fitria Chusna|date=2022-04-16|title=Profil Ketua Umum PAN: dari Amien Rais hingga Zulkifli Hasan|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/04/16/17500141/profil-ketua-umum-pan-dari-amien-rais-hingga-zulkifli-hasan|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-01-15}}</ref>
 
Amien menyatakan keluar dari partai besutannya itu, karena merasa PAN tidak sesuai lagi dengan asas dan gagasannya seperti dahulu. Ia bersama beberapa tokoh politik dan para loyalis beliau lainnya bersama pendukungnya di seluruh Indonesia, mendirikan organisasi politik baru bernama [[Partai Ummat]] pada tanggal [[28 April]] [[2021]]. Saat ini menjadi Ketua Masjelis Syura Partai Ummat dan menujuk Dr. Ing. H. [[Ridho Rahmadi]], S.Kom., M.Sc. sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Ummat untuk periode awal.<ref name=":0" />
 
== Kehidupan pribadi ==
Lahir di [[Surakarta]] pada 26 April 1944, Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis [[Muhammadiyah]]. Orangtuanya, aktif di [[Muhammadiyah]] cabang [[Surakarta]], yakni ibunya Sudalmijah Suhud Rais yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta sejak 1942 hingga 1952.<ref name=":0" />
 
Ia menikah dengan Kusnasriyati Sri Rahayu pada 1969. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai lima orang anak, yaitu [[Ahmad Hanafi Rais]], [[Hanum Salsabiela Rais]], [[Ahmad Mumtaz Rais]], [[Tasniem Fauzia Rais]], dan [[Ahmad Baihaqi]].<ref name=":2">{{Cite web|last=Shidqiyyah|first=Septika|date=2018-12-27|title=Profil Amien Rais dan Kiprahnya di Dunia Politik Indonesia|url=https://www.liputan6.com/news/read/3857724/profil-amien-rais-dan-kiprahnya-di-dunia-politik-indonesia|website=liputan6|language=id|access-date=2023-01-15}}</ref>
 
Tanggal [[8 Oktober]] [[2011]] putra Amien Rais, [[Ahmad Mumtaz Rais]], menikah dengan [[Futri Zulya Safitri]], putri dari [[Menteri Kehutanan Republik Indonesia|Menteri Kehutanan]], [[Zulkifli Hasan]].<ref>http://www.detiknews.com/read/2011/10/08/094330/1739507/10/sby-jadi-saksi-pernikahan-putri-menhut-zulkifli-hasan</ref>
 
== Karier awal ==
{{Tanpa referensi|Bagian}}
Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Gadjah Mada]], [[Yogyakarta]] pada [[1968]] dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah [[UIN Sunan Kalijaga]], Yogyakarta ([[1969]]), Amien melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun [[1984]] dengan menggenggam gelar master (1974) dari [[Universitas Notre Dame]], [[Indiana]], [[Amerika Serikat]] dan gelar doktor ilmu politik dari [[Universitas Chicago]], [[Illinois]], [[Amerika Serikat]].<ref name=":2" />
 
Amien kemudian menjadi seorang dosen pada [[Universitas Gadjah Mada]]. Ia bergiat pula dalam [[Muhammadiyah]], [[ICMI]], [[BPPT]], dan beberapa organisasi lain.<ref name=":2" />
 
== Terjun ke politik ==
[[Berkas:Amien Rais and Abdurrahman Wahid, 1999.jpg|250px|jmpl|Amien Rais dan Abdurrahman Wahid berdiskusi saat sidang MPR 1999.]]
 
Akhirnya setelah terlibat langsung dalam proses reformasi, Amien membentuk [[Partai Amanat Nasional]] (PAN) pada 1998 dengan platform nasionalis terbuka.<ref name=":1" /> Ketika hasil pemilu 1999 tidak memuaskan bagi [[Partai Amanat Nasional|PAN]], Amien masih mampu bermain cantik dengan berhasil menjadi Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]].<ref name=":2" />
 
Posisinya tersebut membuat peran Amien begitu besar dalam perjalanan politik Indonesia saat ini. Pada 1999, Amien urung maju dalam pemilihan presiden. Ia maju sebagai calon presiden bersama [[Siswono Yudo Husodo]] pada [[pilpres 2004]], akan tetapi kalah dan hanya meraih kurang dari 15% suara nasional.<ref name=":2" />
 
Pada [[2006]] Amien turut mendukung evaluasi [[kontrak karya]] terhadap [[Freeport Indonesia|PT Freeport Indonesia]]. Setelah terjadi [[Peristiwa Abepura]], Kepala [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) [[Syamsir Siregar]] secara tidak langsung menuding Amien Rais dan [[LSM]] terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.<ref>''[http://www.suaramerdeka.com/harian/0603/22/nas16.htm BIN Tak Sepatutnya Cari Kambing Hitam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311015414/http://www.suaramerdeka.com/harian/0603/22/nas16.htm |date=2007-03-11 }}'', Suara Merdeka CyberNews, Rabu, 22 Maret 2006. Diakses 31 maret 2010.</ref>
Baris 89:
 
== Kontroversi ==
Pada Juni 2017 nama Amien Rais disebut oleh jaksa [[KPK]] dalam persidangan tindak pidana korupsi dengan terdakwa [[Siti Fadilah Supari]]. Dalam surat tuntutan jaksa, sejumlah uang yang diterima sebagai keuntungan pihak swasta juga mengalir ke rekening Amien Rais. Awalnya, pada September 2005, Siti beberapa kali bertemu dengan Direktur Utama PT Indofarma Global Medika dan Nuki Syahrun, selaku Ketua Soetrisno Bachir Foundation (SBF). Nuki merupakan adik ipar [[Soetrisno Bachir]]. Menurut jaksa, berdasarkan fakta persidangan, penunjukan langsung yang dilakukan Siti terhadap PT Indofarma merupakan bentuk bantuan Siti terhadap [[Partai Amanat Nasional]] (PAN). Pengangkatan Siti sebagai Menteri Kesehatan merupakan hasil rekomendasi Muhammadiyah.<ref>Nasional Kompas: [http://nasional.kompas.com/read/2017/06/02/11482621/disebut.terima.aliran.dana.kasus.alkes.amien.rais.mengaku.terima.dari.soetrisno.bachir Disebut Terima Aliran Dana Kasus Alkes, Amien Rais Mengaku Terima dari Soetrisno Bachir], diakses 7 Juni 2017</ref> Tak lama kemudian, Soetrisno Bachir memberikan klarifikasi bahwa Amien Rais tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK, sehingga diduga menjadi alasan mengapa Amien Rais tidak pernah dipanggil KPK.<ref>TribunNews: [http://wow.tribunnews.com/2017/06/03/tanggapi-pengakuan-amien-rais-soetrisno-bachir-beber-fakta-mengejutkan Tanggapi Pengakuan Amien Rais, Soetrisno Bachir Beber Fakta 'Mengejutkan' ], diakses 7 Juni 2017</ref><ref>Tribun News: [http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06/02/pengakuan-amien-rais-soal-aliran-dana-dari-soetrisno-bachir-sebesar-rp-600-juta Pengakuan Amien Rais soal Aliran Dana dari Soetrisno Bachir sebesar Rp 600 Juta], diakses 7 Juni 2017</ref>
 
== Penghargaan ==