Andi Djemma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{kegunaanlain}}
 
'''Andi Djemma''' ({{lahirmati|[[Kota Palopo|Palopo]], [[Sulawesi Selatan]]|15|1|1901|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|23|2|1965}}) adalah [[Raja Luwu]] seorang tokoh Indonesia dan dinyatakan selakusebagai pahlawan[[Pahlawan nasionalNasional]] oleh presiden[[Presiden]] [[Republik Indonesia]] tanggal [[8 November 2002]] [[Indonesia2002]].
 
Wilayah kekuasaannya hanyakemudian menjadi daerah setingkat kabupaten setelah beberapa wilayahnya memisahkan diri menjadi beberapa kabupaten, misalnya[[Kabupaten Luwu|Kabupaten Luwu]], [[Kabupaten Luwu Utara|Kabupaten Luwu Utara]], [[Kota Palopo|Kota Palopo]], [[Luwu Timur|Kabupaten Luwu Timur]] dan [[Kabupaten Tana Toraja|Tana Toraja]], semuanya masih di wilayah Provinsi [[Sulawesi Selatan]]. Sedangkan [[Kolaka]] menjadi sebuah kabupaten di [[Sulawesi Tenggara]] dan [[Poso]] di [[Sulawesi Tengah]].
 
Menjelang kemerdekaan Indonesia pada [[15 Agustus]] [[1945]], Djemma bahkan memimpin 'Gerakan Soekarno Muda' dan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada [[1523 Januari]] [[1946]]. Tanggal itu sekarang diperingati sebagai Hari Perlawanan Rakyat Semesta.
 
Pada [[5 Oktober]] [[1945]], Djemma sempat mengultimatum pihak [[Sekutu]] agar segera melucuti tentaranya dan kembali ke tangsinya di Palopo. Ultimatum itu dibalas Gubernur Jenderal Belanda, [[Van Mook]], dengan ultimatum juga. Andi Djemma yang mempunyai lima putera itu baru tertangkap Belanda pada [[3 Juli]] 1946 dan diasingkan ke [[Kota Ternate|Ternate]]. Ia akhirnya meninggal di [[Kota Makassar|Makassar]] pada [[23 Februari]] [[1965]].
 
{{Pahlawan Indonesia}}