Andi Mappanyukki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andi Bhatara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Andi Bhatara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 128:
}}
'''Andi Mappanyukki''' (lahir [[1885]] - meninggal [[18 April]] [[1967]])<ref name="Kahin1985">{{cite book|author=Audrey Kahin|title=Regional dynamics of the Indonesian Revolution: unity from diversity|url=https://books.google.com/books?id=r3xuAAAAMAAJ|year=1985|publisher=University of Hawaii Press|isbn=978-0-8248-0982-9|page=235}}</ref> adalah salah tokoh pejuang dan seorang bangsawan di [[Sulawesi Selatan]]. Ia adalah Putra dari Raja Gowa ke XXXIV yaitu I'Makkulau Daeng Serang Karaengta Lembang Parang Sultan Husain Tu Ilang ri Bundu’na (Somba Ilang) dan I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua dari La Parenrengi Paduka Sri Sultan Ahmad, Arumpone Bone (Raja Bone). Ia pulalah yang memimpin raja raja di Sulawesi Selatan untuk bersatu dan bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tahun 1950.
Pada masa jabatan Andi sebagai Raja Bone, banyak konflik yang terjadi dengan kolonial Belanda. Saat itu Belanda menawarkan kerjasama dengan Andi Mappanyukki, namun ia menolaknya.
Penolakannya tersebut, membuat Andi Mappanyukki diturunkan jabatannya dari Raja Bone oleh kekuatan kekuasaan Belanda.
 
Setelah itu, ia diasingkan bersama istrinya, I'Mane'ne Karaengta Ballasari dan juga bersama dengan anak-anaknya selama 3,5 tahun di Rantepao, Tana Toraja.
Lalu, pada tanggal 21 Desember 1957, Andi Mappanyukki yang saat itu masih bergelar Raja Bone, diangkat menjadi Kepala Daerah Bone atas usulan dari Panglima Daerah Militer Sulawesi Selatan.
 
Akhir Hayat Andi Mappanyukki
Pada 18 April 1967, Andi menghembuskan nafas terakhirnya di Jongaya. Kemudian jenazahnya dikebumikan di pemakaman raja-raja Gowa atau Bone.
Namun, oleh masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia, makamnya di letakkan di Taman Makam Pahlawan Makassar dan dengan upacara kenegaraan.
Atas integritasnya sebagai pejuang yang pantang menyerah kepada Belanda, Oleh sebab itu, atas sumbangsihnya, Andi Mappanyukki dianugerahkan gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keppres No. 089/TK/2004, pada 5 November 2004.
 
== Biografi ==